Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ahmad Awtsaqubillah

Perjuangan Perempuan Meraih Kemandirian dan Kebebasan dalam Novel Midah

Sastra | 2025-05-16 08:48:21
https://images.pexels.com/photos/32017606/pexels-photo-32017606/free-photo-of-wanita-berbusana-tradisional-memegang-kipas-harimau.jpeg?auto=compress&cs=tinysrgb&w=1260&h=750&dpr=2

Midah Simanis Bergigi Emas menceritakan perjuangan seorang perempuan bernama Midah dalam meraih kemandirian dan kesuksesan di ruang sosial. Midah, tokoh utama dalam cerita ini, digambarkan sebagai seorang perempuan dengan fisik manis. Dalam kehidupan keluarga orangtuanya yang awalnya “berada”, ia mengalami kekerasan psikis serta fisik dan menyebabkan trauma mendalam dalam diri Midah.

Akan tetapi, pengalaman buruk itu membentuk karkater jiwa yang kuat dan mandiri untuk mengarungi kehidupan. Hadji Terbus, suami pilihan bapaknya, terpaksa ia tinggalkan karena telah berlaku semena-mena dan mempunyai istri banyak. Dalam kesendirian, Midah menemukan kebebasan untuk bertindak, yaitu menyanyi lagu keroncong, yang di waktu sebelumnya, mendengarkannya saja dilarang oleh bapaknya.

Dalam keadaan hamil setelah kabur dari rumah Hadji Terbus, Midah mencari pekerjaan untuk menghidupi sang janin dan dirinya. Dengan bekal keterampilan bernyanyi, Midah mencari pekerjaan dan akhirnya bertemu rombongan musik keroncong yang merekrutnya karena memiliki skill dalam bernyanyi dan juga paras yang manis. Dalam arena rombongan keroncong, Midah juga mengalami kekerasan, baik fisik maupun psikis, dari laki-laki maupun perempuan. Tetapi kekerasan yang diterimanya itu tidak menyurutkan semangat menjalani hidup, malah menambah kemandirian dan kekuatan Midah untuk mengadu nasib dalam hidup, sampai akhirnya Midah didepak dari grup musik tersebut.

Midah lalu memutuskan bersolo karir. Ia kemudian bertemu seorang lelaki bernama Ahmad, seorang polisi yang juga seniman yang mengenalnya sekilas –karena paras Midah yang manis— saat masih bersama rombongan ke-roncong. Dari bantuannya, Midah bisa bernyanyi di radio setelah diajari teknik bernyanyi terlebih dahulu oleh Ahmad. Hanya saja, bantuan Ahmad itu tidak tulus. Ia menagih “balas jasa” dari Midah. Walau Midah terus menolak, Ahmad berhasil menodainya. Setelah Midah hamil, Ahmad menolak bertang-gungjawab. Dalam kekecewaan, Midah memu-tuskan untuk usaha sendiri bernyanyi di radio. Ia bahkan mampu merambah ke dunia akting.

Ketenaran Midah menyebabkannya berekenalan dengan banyak lelaki. Midah pun merambah profesi ke dunia baru sebagai pekerja seks komersial. Keterbebasan dari kekerasan para lelaki mengantarkannya pada kebebasan dan kemandirian juga kesuksesan yang ia pilih sendiri, tanpa tekanan siapapun.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image