Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Teknik Industri Kreatif: Mengoptimalkan Inovasi dan Efisiensi

Teknologi | 2025-05-15 15:14:53

Teknik Industri Kreatif: Kunci Inovasi dan Efisiensi di Era Digital

Sumber : Milik Pribadi

Dibuat oleh Fandy Katrsna, Kanti Nastiti, Ibnu Radiatul Akbar

Teknik Industri Kreatif: Mengoptimalkan inovasi dan efisiensi

Dalam era modern saat ini, teknik industri kreatif telah menjadi salah satu bidang yang sangat penting dalam menciptakan daya saing yang tinggi di berbagai industri. Dengan memadukan prinsip-prinsip teknik industri dengan inovasi dan kreativitas, bidang ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sekaligus merangsang penciptaan produk dan layanan yang lebih menarik. Artikel ini akan mengupas lebih jauh tentang teknik industri kreatif, peranannya, serta tantangan yang dihadapi.

Apa Itu Teknik Industri Kreatif?

Industri kreatif, yang juga dikenal sebagai ekonomi kreatif, merupakan sektor penting yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Industri ini mencakup 16 subsektor dan memberikan manfaat seperti integrasi aset dan potensi, peningkatan kreativitas dan inovasi, serta dukungan terhadap kreativitas masyarakat. Ekonomi kreatif didasarkan pada kekayaan intelektual, kreativitas, ide, dan keahlian, serta berkontribusi pada PDB, peningkatan ekspor, pembukaan lapangan usaha, dan dampak positif pada sektor sosial. Namun, industri kreatif juga menghadapi tantangan seperti persaingan global, di mana produk UMKM harus bersaing dengan produk impor, serta masalah kualitas dan kompetensi SDM.

Tantangan dalam Teknik Industri Kreatif

Dalam pengembangan sektor industri kreatif, tentu saja akan berhadapan dengan banyak tantangan terutama tantangan berupa masuknya pelaku bisnis kreatif ke Indonesia. Kendala tersebut sejatinya menjadi tantangan usaha kreatif agar lebih mampu menggali kreativitas yang memiliki keunggulan bersaing. Tantangan yang harus Anda hadapi adalah sebagai berikut.

1.  Masuknya budaya asing

Masuknya budaya barat yang baik bersifat mengakulturasi budaya lokal maupun mensubstitusi merupakan tantangan bagi pengembangan usaha kreatif yang berdasarkan pada budaya lokal. Hal ini akan mengikis budaya aslinya, sehingga produk kreatif pun menjadi kehilangan jati diri.

Namun tidak berarti semua budaya asing itu buruk, banyak hal baik yang bisa budaya asing berikan, seperti teknologi tepat guna. Hal yang perlu menjadi perhatian adalah mengupayakan budaya asing yang masuk dapat memperkokoh budaya lokal.

2.  Rendahnya apresiasi masyarakat lokal

Dengan pola pikir yang menganggap bahwa budaya barat lebih baik, membuat para pekerja kreatif jadi dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Para pekerja kreatif dianggap menjiplak sehingga tidak ada rasa hormat dan bangga dari masyarakat.

Sejatinya para pekerja kreatif melihat budaya barat sebagai preferensi untuk berkarya namun tetap dikemas dengan baik sesuai dengan budaya Indonesia. Perlu rasa cinta dan bangga pada produk lokal merupakan mindset yang harus masyarakat miliki.

3.  Bersaing dengan pesaing dari luar negeri

Tantangan selanjutnya yang harus Anda hadapi sebagai pelaku industri kreatif adalah bermunculannya sumber daya manusia asing yang memiliki kreativitas tinggi dan penguasaan teknologi maju. Misalnya saja pada sektor pasar barang seni, pesaing luar negeri sering membawa barang antik import.

Selain itu, mereka juga melakukan perburuan barang antik asli secara ilegal. Kemunculan pesaing luar negeri dengan membawa brand luar negeri menciptakan image bahwa menggunakan barang luar negeri jauh lebih bergengsi

4.  Biaya investasi masih rendah

Tantangan utama pada industri kreatif adalah kurangnya investasi pada bidang ini. Hal ini terjadi karena para investor beranggapan bahwa industri memiliki fase naik turun yang sangat cepat.

Karena memiliki fase naik turun yang cepat menjadikan investor sangat berhati-hati dalam melakukan investasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka Anda sebagai orang yang bergelut dalam bisnis kreatif harus mengatur keuangan dengan baik, penggunaan sistem akuntansi yang canggih bisa menjadi solusi.

5.  Perkembangan teknologi dan digitalisasi

Sektor permainan interaktif, periklanan, percetakan, film, video dan radio sangat rentan terhadap perubahan teknologi. Investasi teknologi dalam sub sektor tersebut relatif tinggi, seperti ketika muncul perubahan teknologi dengan teknologi yang lebih canggih. Tantangan inilah menjadikan pengusaha harus mengupayakan untuk lebih berpengetahuan teknologi lebih maju, agar dapat terus menjadi yang terdepan.

Solusi Teknologi dalam Menghadapi Tantangan Industri Kreatif

Mengelola bisnis di industri kreatif memerlukan koordinasi yang cermat dari berbagai aspek operasional. Mulai dari manajemen proyek hingga pengelolaan keuangan, setiap elemen berkontribusi terhadap keberhasilan proyek kreatif. Namun, dengan sifat dinamis dan seringkali kompleks dari proyek-proyek kreatif, banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam menjaga efisiensi dan konsistensi.

Software ERP (Enterprise Resource Planning) hadir sebagai solusi yang dapat mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis ke dalam satu sistem terpadu, memungkinkan perusahaan untuk lebih mudah mengelola operasi sehari-hari dan memaksimalkan produktivitas. Berikut adalah beberapa cara bagaimana ERP dapat membantu bisnis di industri kreatif:

1. Manajemen Proyek

ERP membantu mengelola berbagai proyek kreatif dengan fitur seperti penjadwalan, alokasi sumber daya, dan pelacakan kemajuan. Ini memastikan proyek berjalan sesuai jadwal dan anggaran.

2. Manajemen Keuangan

ERP menyediakan alat untuk pengelolaan anggaran, akuntansi, dan pelaporan keuangan yang akurat. Ini membantu dalam mengontrol biaya produksi dan memastikan profitabilitas.

3.   Manajemen Sumber Daya Manusia

ERP memfasilitasi pengelolaan bakat, kontrak pekerja, penggajian, dan pelatihan. Ini penting untuk menjaga tim kreatif yang terampil dan termotivasi.

4. Manajemen Pelanggan(CRM)

ERP mengintegrasikan CRM untuk mengelola hubungan dengan klien, pemasaran, dan penjualan. Ini membantu dalam membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan meningkatkan kepuasan

pelanggan.

5. Manajemen Inventaris

ERP membantu mengelola persediaan bahan baku atau alat produksi kreatif, memastikan ketersediaan yang tepat dan mengurangi biaya penyimpanan.

6.   Pelaporan dan analitik

ERP menyediakan analitik dan pelaporan yang membantu dalam pengambilan keputusan berbasis data, mengidentifikasi tren, dan merumuskan strategi bisnis.

KESIMPULAN

Teknik industri kreatif adalah bidang yang menggabungkan prinsip-prinsip teknik industri dengan inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan menciptakan produk serta layanan yang menarik. Industri kreatif mencakup 16 subsektor yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif didasarkan pada kekayaan intelektual, kreativitas, ide, dan keahlian sebagai penggerak utama perekonomian. Meskipun memiliki potensi besar, industri kreatif menghadapi tantangan seperti masuknya budaya asing, rendahnya apresiasi masyarakat lokal, persaingan dengan pesaing dari luar negeri, biaya investasi yang rendah, serta perkembangan teknologi

dan digitalisasi. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan solusi seperti penggunaan teknologi ERP untuk manajemen yang lebih efisien.

REFERENSI

Baca selengkapnya:

https://www.researchgate.net/publication/358901068_INDUSTRI_KREATIF

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image