Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Daviq Afrizal

Mengenal Adat Pingitan Melalui Novel Kehilangan Mestika

Sastra | 2025-05-12 09:50:44

Sebelumnya saya belum pernah mengetahui adanya adat pingitan yang berasal dari minang. Saya tertarik menulis artikel ini dengan mengangkat isu tersebut dengan tujuan memberikan pengetahuan ini kepada semua orang. Karena, saya baru mengetahui adat ini setelah saya membaca novel "Kehilangan Mestika" karya Fatimah Hasan Delais yang mempunyai nama pena Hamidah. Novel ini diterbitkan pada tahun 1935 oleh Balai Pustaka.

Novel "Kehilangan Mestika" adalah sebuah novel yang mengisahkan nasib derita seorang gadis minang bernama Hamidah. Perjalanan hidupnya selalu ditempa oleh berbagai masalah dan cobaan yang datang secara beruntun. Namun, di balik semua cobaan yang menimpanya, dia tetap teguh atas pendiriannya bahwa seorang wanita tidak hanya bisa bekerja di dalam rumah. Semua wanita berhak memilih tujuan hidupnya dan hak-hak kebebasannya sebagai seorang wanita.

Pingitan adalah tradisi yang umumnya dilakukan di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya di daerah Jawa dan Bali, yang melibatkan pembatasan atau pengasingan seorang perempuan dari kehidupan sosial di luar rumah untuk waktu tertentu sebelum pernikahannya. Namun, Hamidah menentang akan adanya adat tradisi tersebut. Ia menunjukkan bahwa seorang wanita berhak untuk memilih segala keinginannya.

Di dalam novel "Kehilangan Mestika", pingitan bukan hanya sekedar ada tradisi, tapi juga simbol nyata dari keterbelengguan seorang wanita dari adat-adat patriarkis. Hamidah tidak hanya kehilangan tunangannya, tapi ia juga kehilangan karena dipaksa diam, menunggu, dan patuh tanpa tahu akan kemana hidup membawanya.

Dari kisah hidup Hamidah kita dapat belajar dan mengetahui, bahwa kepatuhan yang tidak disertai pilihan bukanlah kebajikan, tetapi itu adalah pembungkaman. Hamidah tidak pernah memberontak secara frontal, tapi narasi hidupnya adalah bentuk perlawanan halus terhadap sistem yang tak pernah memberi perempuan suara.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image