
Life Hacks di Media Sosial: Menguntungkan atau Menyesatkan?
Edukasi | 2025-05-10 01:23:32
Menjelajahi media sosial merupakan hal yang sangat mudah, karena untuk melakukannya tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga. Sama halnya seperti menonton video life hacks, yang menarik untuk dilakukan. Siapa yang tidak pernah tertarik untuk melakukan life hacks? Konten-konten ini menawarkan berbagai kemudahan untuk menghemat waktu bahkan menghemat tenaga untuk masalah di kehidupan sehari-hari. Alih-alih mempermudah hidup, beberapa life hacks justru tidak menyelesaikan masalah, bahkan dapat menimbulkan masalah baru.
Lantas, bagaimana kita bisa tahu bahwa life hacks yang disuguhkan oleh content creator tersebut benar-benar bermanfaat dan tidak menyesatkan? Hal ini perlu di highlight, terutama di zaman sekarang, di mana informasi bisa tersebar begitu cepat tanpa ada pengecekan yang jelas.
Verifikasi dan Filter Konten Itu Perlu!
Konten viral belum tentu layak untuk diikuti. Ada baiknya untuk memverifikasi kebenaran dari konten tersebut dengan menggali informasi sedalam mungkin dari jurnal terpublikasi, atau bahkan bisa ditanyakan kepada ahlinya. Jika konten tersebut berhubungan dengan kesehatan, sudah sepatutnya untuk dikonfirmasi kepada dokter mengenai kebenaran isi konten. Sebagai penikmat konten pun kita patut menyaring konten seperti apa yang layak untuk ditonton atau bahkan diikuti. Karena diri kita yang dapat mengatur apa yang perlu kita lihat, kita dengar, bahkan kita lakukan.
Edukasi Tanpa Pandang Bulu
Peran semua pihak—pemerintah, media massa, individu—sangat diperlukan untuk edukasi kepada seluruh pengguna media sosial. Tak bisa dipungkiri, bahwa masih banyak pengguna media sosial yang belum paham betul bahwa tidak semua informasi yang tersedia di internet itu valid. Dengan memberikan edukasi kepada sesama pengguna media sosial, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk membatasi diri dari pengaruh konten yang misleading.
Gunakan Fitur Report!
Jika konten life hacks yang disajikan terbukti menyesatkan atau bahkan berbahaya, tak ada salahnya untuk melaporkan pembuat konten tersebut untuk memberikan efek jera. Tentunya, penyedia platform juga harus bertindak responsif untuk mengatasi laporan tersebut dan memberi tindakan yang jelas kepada pembuat konten. Karena bukan lagi tentang kontrol dari pihak penyedia platform, tetapi juga bagaimana tentang komunitas digital bisa saling menjaga dan memberi ruang yang terpercaya untuk saling berbagi.
Di tengah maraknya life hacks yang beredar di media sosial, penting bagi kita untuk kritis menyaring informasi yang kita dapat. Regulasi yang tepat bisa membantu memastikan bahwa konten yang dibagikan aman, bermanfaat, dan tidak menyesatkan. Namun, tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan kita sebagai pengguna media sosial itu sendiri. Dengan adanya kerja sama antara pemerintah, platform pembuat konten, dan audiens, kita bisa menciptakan kehidupan media sosial yang lebih sehat. Mari bijak dalam menerima informasi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.