
Menjaga Etika dan Keamanan di Era Digital: Antara Regulasi dan Kesadaran Moral
Agama | 2025-05-09 23:50:55Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawabannya” (QS. Al-Isra: 36). Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala informasi yang kita terima dan sebarkan di dunia, termasuk di ruang digital, adalah amanah yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban.
dicoding" />
Digitalisasi Tanpa Batas, Ancaman yang Nyata
Teknologi digital telah memberi banyak kemudahan. Namun, di balik kecepatan informasi, tersembunyi risiko yang tak bisa diabaikan. Pencurian data pribadi, penipuan daring, hingga ujaran kebencian kian merajalela. Sayangnya, masih banyak masyarakat yang belum sadar bahwa apa yang mereka bagikan di internet bisa berdampak besar, bahkan membahayakan orang lain.
Regulasi Digital: Ikhtiar Negara dalam Melindungi Rakyat
Pemerintah Indonesia melalui UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) mencoba memberikan payung hukum agar data masyarakat tidak disalahgunakan. Ini adalah langkah penting untuk menjaga hak dan martabat digital setiap warga negara.
Namun, hukum tak akan berjalan efektif jika tak disertai kesadaran. Maka, di sinilah pentingnya peran kita sebagai individu beriman: menjadikan nilai moral dan etika sebagai kompas dalam bermedia digital.
Literasi Digital: Kunci Perubahan dari Akar
Tidak cukup hanya mengandalkan kebijakan. Literasi digital—kemampuan untuk memahami, memilah, dan menyikapi informasi secara bijak—harus ditanamkan sejak dini. Anak-anak perlu diajarkan bukan hanya cara menggunakan teknologi, tapi juga akhlak dalam bermedia.
Dalam Islam, menjaga lisan adalah bagian dari iman. Kini, menjaga jempol dan jejak digital pun menjadi bagian dari tanggung jawab moral.
Penutup: Digital Aman, Masyarakat Nyaman
Dunia maya adalah bagian dari dunia nyata. Maka, menjaga keamanan dan etika di dalamnya adalah kewajiban bersama. Dengan menggabungkan regulasi yang kuat, literasi yang luas, dan nilai-nilai agama yang membumi, kita bisa mewujudkan ruang digital yang aman, adil, dan beradab.
Anugrah Restu Abizar (Mahasiswa Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.