Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Renungan Tentang Dunia dan Isinya!

Agama | 2025-05-06 19:41:50
sumber gambar: dok. pribadi UCare Indonesia

"Rugi kalau tidak baca sampai selesai."

Pernahkah kita menyadari, bahwa hidup yang kita jalani hari ini sangatlah sementara? Bahwa rezeki yang terus kita kejar, jabatan yang kita banggakan, serta pujian manusia yang membuat kita tersenyum — semuanya akan berhenti ketika ajal tiba. Ya, ketika rezekimu habis, maka ajalmu pun menyusul.

Dunia Tidak Berhenti Saat Kita Tiada

Jangan terlalu memedulikan jasadmu, karena pada akhirnya:

  • Kau akan dimandikan,
  • Dikafani,
  • Disalatkan,
  • Lalu dikuburkan.

Semuanya dilakukan oleh orang lain. Dunia? Ia tetap berputar. Ekonomi terus berjalan. Pekerjaanmu digantikan. Hartamu berpindah ke ahli waris. Bahkan namamu pun perlahan hilang. Saat kau tiada, mereka hanya berkata: “Di mana jenazahnya?” Bukan lagi, “Di mana si fulan?”

Hidup yang Sebenarnya Baru Dimulai

Yang pertama lepas darimu adalah namamu. Setelah itu, semua yang kau miliki juga ikut pergi: harta, jabatan, pasangan, hingga anak-anak. Sedangkan kamu, akan memasuki alam akhirat dengan seluruh amal sebagai bekal. Pertanyaannya: sudahkah kamu menyiapkan cukup bekal untuk itu?

Allah berfirman:

“Dan berilah peringatan! Karena peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang beriman.” (QS. Adz-Dzariyat: 55)

Dahsyatnya Pahala Sedekah

Pernahkah kau bertanya, mengapa dalam firman-Nya Allah menyebut sedekah, bukan shalat, puasa, atau haji?

"Infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antaramu. Dia lalu berkata (sambil menyesal), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)-ku sedikit waktu lagi, aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang saleh.” (QS. Al-Munafiqun: 10)

Para ulama menyebutkan: karena mayit melihat langsung betapa dahsyatnya pahala sedekah. Maka, bersedekahlah — dengan harta, tenaga, atau bahkan dengan mengingatkan orang lain melalui tulisan ini.

“Jauhilah neraka walaupun dengan bersedekah sebelah butir kurma, maka siapa saja yang tidak mendapatkannya, maka hendaklah (bersedekah) dengan kata-kata yang baik’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mari Kita Berbenah

Periksa kembali ibadah wajib dan sunnahmu. Hitung amal shaleh dan sedekahmu. Evaluasi perilaku dan kata-katamu. Jangan sampai kita menyesal ketika semua sudah terlambat.

Karena kisah kita di dunia akan berakhir. Tapi kisah di akhirat baru saja dimulai.

Doa untuk Kita Semua

“Ya Allah... Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan tulisan ini. Lapangkan rezekinya, bahagiakan keluarganya, Entengkan langkahnya ke masjid, Jauhkan dari fitnah, musibah, dan siksa kubur. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image