Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Muhammad Rusjad Nurdin

Sejarah | 2025-04-25 16:53:03

Muhammad Rusjad Nurdin adalah salah satu dari sekian banyak dari anggota partai Masjumi, ia lahir dikota Payakumbuh,Sumatera Barat, pada tanggal 17 April 1918. Muhammad Rusjad Nurdin tinggal di Goan An 83/78 Kota Bandung, Jawa Barat. Muhammad Rusjad Nurdin memulai pendidikan di Europesche Lagere School ( ELS/ SR), lalu ia melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di Meer Uitgebreid Lager Onderwisjs ( MULO ), dan ia melanjutkan sekolah menengah atasnya di Acute Mountain Sickness atau yang lebih dikenal dengan sebutan AMS. Muhammad Rusjad Nurdin pernah menuntut ilmu diBandung Jawa Barat, ia juga sempat masuk Lembaga Pendidikan Islam ( Pendis ).

Ia juga aktif diPartai Islam Indonesia (PII) dan Jong Islamiten ( JIB). Muhammad Rusjad Nurdin pernah menjadi komandan diLaskar Hizbullah diJawa Barat, ia merupakan tokoh pergerakan Islam yang menghadapi kolonialisme Belanda. Ia berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan RI dan ia aktif dalam pergerakan islam, M Rusjad Nurdin pernah aktif diPersatuan Islam (Persis).

Muhammad Rusjad Nurdin pernah mengajar dibeberapa sekolah seperti sekolah menengah rendah dan sekolah menengah. Ia mengajar sekolah menengah rendah pada tahun 1938 sampai 1943, sedangkan mengajar sekolah menengah berlangsung pada tahun 1942 sampai 1945. Muhammad Rusjad Nurdin pernah mejabat menjadi anggota DPRDS pada tahun 1950 sampai 1956, bahkan Muhaamad Rusjad Nurdin pernah menjabat menjadi Ketua DPRDS pada tahun 1956. Pada saat menjadi anggota ia pernah beraspirasi diantaranya seperti : a) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Fokus pada program-program yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja. b) Pembangunan Infrastruktur: Mendorong pembangunan infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan aksesibilitas. c) Pengembangan Ekonomi Lokal: Mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan perekonomian daerah. d) Transparansi dan Akuntabilitas: Mendorong pemerintahan yang bersih dan transparan, serta memastikan anggaran digunakan dengan efisien. e) Penguatan Partisipasi Publik: Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan politik dan pembangunan daerah.

Selain menjabat menjadi anggota DPRDS Muhammad Rusjad Nurdin juga terlibat dalam keanggotaan Konstituante Republik Indonesia pada 9 November 1956 sampai 5 July 1956. Rusjad juga ikut serta dalam Dewan Dawah, setelah gurunya wafat Rusjad menggantikan gurunya sebagai ketua kolektif dewan dawah pusat. Setelah Masyumi bubar, tahun 1967 Natsir mendirikan Dewan Dawah. Rusyad ikut di Dewan Dawah. Gurunya duduk sebagai Ketua Umum Pusat, ia menjadi Ketua Dewan Dawah Jabar. Saat gurunya wafat ia termasuk yang ditetapkan bersama Dr. Anwar Harjono SH, Prof. Dr. H. M. Rasyidi dan H. M. Yunan Nasution, menggantikan gurunya sebagai Ketua Kolektif Dewan Dawah Pusat. Saat Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) didirikan Natsir, Rusyad pun mendirikan FUI di Jabar. Setelah Dewan Dawah bersama FUI membentuk Badan Koordinasi Ummat Islam (BKUI) yang dipimpin Anwar Harjono, ia pun membentuk BKUI di Jabar. BKUI Pusat mendirikan Partai Bulan Bintang (PBB), BKUI Jabar mendirikan DPW PBB Jabar. BKUI menetapkan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra sebagai Ketua Umum DPP PBB. BKUI Jabar menetapkan Prof. Dr. Yusuf Amir Feisal. Saat PBB dideklarasikan BKUI 17 Juli 1998, Rusyad Nurdin termasuk deklaratornya.

Namanya tercantum nomor urut dua setelah Anwar Harjono. Ia pun ditetapkan sebagai sesepuh PBB bersama Anwar Harjono (Jakarta) dan KH. Misbach (Jawa Timur). Di DPW PBB Jabar ia pun ditetapkan sebagai Ketua Majlis Pertimbangan Wilayah (MPW). Ia sempat menyaksikan PBB Jabar berhasil menyumbangkan tiga kursi DPR RI dalam Pemilu 1999. Wakil-wakilnya, Yusuf Amir Feisal, Hartono Marjono dan Yusril Ihza Mahendra. Pada saat Muktamar I PBB 1999 di Jakarta Rusyad dan memberikan tausiyah. Namun ia tidak mengikuti sampai selesai. KH. Maksum, Wakilnya di MPW PBB Jabar yang ikut sampai akhir. Ia pun tahu orang orang yang hendak menjatuhkan Yusril dalam Muktamar.

Ia pun hendak dibawa bawa agar mendukung mereka. Namun ia tidak mudah dipengaruhi. Ia tidak mau PBB terpecah belah. Ia ingin PBB eksis ke depan dengan berpegang pada syura. Selama aktif di MPW PBB Jawa Barat Rusyad selalu memberikan tausiyah dalam memotivasi fungsionaris agar membesarkan partai. Karena usia yang semakin senja membuat dirinya tak dapat hadir dalam kegiatan PBB di tingkat nasional dan Jabar. Apalagi jalannya sudah memakai tongkat ia lebih banyak mengikuti keadaan PBB dari rumah dan kantornya di Masjid Al Istiqamah Bandung. Namun demikian namanya tetap dikenal luas fungsionaris PBB se Jabar. Terbukti dalam Musywil I PBB Jabar di Nagreg Bandung, Rusyad dipilih kembali7 menjadi Ketua MPW PBB Jabar periode 1999-2004. Ia mendampingi KH. Maksum Nawawi yang dipilih sebagai Ketua DPW PBB Jabar. Dalam perjalanan tugasnya sebagai Ketua MPW PBB Jabar, Rusyad masih sempat menyaksikan Sekretarisnya di Dewan Dawah dan DPW PBB Jabar, H. Daud Gunawan menjadi anggota DPRD I Jabar.

Jauh sebelum Pemilu 2004 saat Daud terpilih kembali sebagai anggota DPRD I Jabar, ia sudah dipanggil Allah Azza Wa Jalla. Rusyad pun tidak dapat menyaksikan perkembangan PBB selanjutnya. Namun demikian perjuangannya tidaklah putus. Dua anaknya, H. Saefullah Rusyad, Ketua DPW PBB dan Ade Fathullah Rusyad ST, Ketua DPC PBB Kota Bandung periode 2019-2024, yang tetap melanjutkan perjuangan politiknya di PBB.

Referensi:

https://www.konstituante.net/id/profile/MASJUMI_muhammad_rusjad_nurdin

https://www.abadikini.com/2020/07/16/mengenal-pendiri-partai-bulan-bintang-kh-m-rusyad-nurdin-sesepuh-pbb-hingga-wafat/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image