Lumbung Padi di Sumatera Barat (Rangkiang)
Sejarah | 2025-04-23 17:03:32
Lumbung padi di Sumatra Barat disebut juga dengan rangkiang. Rangkiang merupakan tempat menyimpan hasil panen padi yang digunakan masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu. Biasanya rangkiang terletak berjejer di depan rumah gadang. Pada umumnya disetiap rumah gadang terdapat empat rangkiang. Adapun setiap rangkiang memiliki istilah dan fungsi masing-masing. Yang pertama yaitu “rangkiang si tinjau lauik” yang berfungsi sebagai tempat menyimpan padi setelah panen. Dimana padi yang disimpan ini digunakan untuk membeli barang-barang kebutuhan rumah tangga yang tidak bisa dibuat sendiri.
Rangkiang sitinjau lauik ini terletak di tengah-tengah rangkiang lainnya dan memiliki bentuknya lebih langsing dan berdiri diatas empat penyangga. Kedua yaitu “rangkiang si bayau-bayau” memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan padi yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Memiliki bentuk lebih besar dan berdiri diatas enam tiang. Terletak di sebelah kanan dari rangkiang yang lainnya. Ketiga yaitu “rangkiang si tenggang lapa” yang berfungsi sebagai penyimpan padi cadangan.
Biasanya pada musim penceklik, padi pada lumbung ini yang digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang kekurangan atau membantu masyarakat kekurangan. Rangkiang ini berbentuk persegi dan berdiri diatas empat tiang. Selain tiga rangkiang ini juga terdapat “rangkiang kaciak” memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan padi abuan. Padi pada lumbung ini berguna sebagai untuk benih dan biaya pengerjaan sawah pada musim tanam padi selanjutnya. Ciri-ciri dari rangkiang ini adalah memiliki atap yang tidak bergonjong dan bangunan nya lebih kecil dan lebih rendah.
Adapun fungsi rangkiang yaitu, untuk menyimpan padi hasil panen, baik itu untuk kebutuhan sehari-hari ataupun untuk di jual, selain itu juga berfungsi sebagi tempat yang membantu untuk menjaga ketahanan masyarakat minangkabau dengan menyimpan padi cadangan yang digunakan pada saat musim penceklik atau gagal panen, selain itu rangkiang juga menjadi sebuah bagian penting dari warisan budaya minangkabau yang perlu dijaga dan dilestarikan. Selain warisan budaya minangkabau, rangkiang merupakan simbol kearifan lokal masyarakat minangkabau. Pada zaman sekarang rangkiang sudah cukup sulit ditemui dikarenakan masyarakat lebih memilih rumah sebagai tempat penyimpanan padi mereka karena dirasa lebih aman. Perubahan yang terjadi ini berkaitan dengan perubhan pola luar rumah gadang saat ini, dan ini juga terjdi karena kurangnya perhatian dan pengetahuan masyarakat minangkabau terhadap pelestarian rumah gadang.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
