DPRD Gunungkidul : Antraks Jangan Ditunggangi Kepentingan Pedagang Nakal
Politik | 2022-02-19 11:31:09Tidak bisa dipungkiri ditemukannya kembali penyakit antraks yang menyerang beberapa ternak di Kabupaten Gunungkidul berdampak pada turunya harga ternak Gunungkidul.
Menyikapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Heri Nugroho mewanti-wanti supaya jangan sampai ada individu atau pedagang nakal yang memanfaatkan kejadian ini untuk kepentingan pribadi.
Heri meminta kepada OPD terkait untuk segera mengambil tindakan, seperti melokalisir zona hewan terpapar penyakit ternak.
Hal itu didmaksudkan supaya tidak semakin meluas, dan kejadian ini tidak terulang kembali.
Menurutnya, jika masalah antraks ini dibiarkan dan terjadi berulang-ulang akan berakibat pada turunnya kepercayaan pembeli terhadap ternak Gunungkidul, kemudian berdampak pada turunnya harganya hewan ternak.
Secara khusus ia meminta kepada Dinas Peternakan untuk melokalisir daerah-daerah yang menjadi zona merah penyakit antraks.
“Ini kalau bisa dilakukan diharapkan supaya tidak menulari sapi-sapi yang lain, sehingga tidak turun harga,” tuturnya pada (18/2).
Namun di sisi lain, Heri menyebut jangan sampai ditemukannya penyakit antraks pada ternak milik masyarakat Gunungkidul ditunggangi oleh pihak yang mencari keuntungan pribadi.
Sebab jika isu ini semakin berkembang, dan langkah strategis seperti lokalisir hewan ternak tidak sigap dilakukan dikhawatirkan akan menjadi bahan monopoli pedagang nakal.
Dalam kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Heri sudah menginstruksikan kepada Komisi D yang membidangi kesehatan dan Komisi B yang membidangi peternakan untuk segera mengambil langkah cepat dan taktis.
“Kita sudah minta kepada Komisi D yang menangani bidang kesehatan dan komisi B yang di OPD peternakan untuk segera mengambil langkah cepat, dan taktis. Pada intinya lokalisir jangan sampai kemana-mana, dan tidak berdampak pada ternak yang lain,” ungkap Heri.
Hasil ternak warga Gunungkidul dikenal memiliki kualitas baik, dan peternaknya juga dikenal ulet, menurut Heri harus ada trigger untuk meningkatkan pada aspek ekonominya.
Bekal tersebut harus dikuatkan, ucap Heri, peternak dalam memilih dan memelihara ternaknya harus berbasis hitungan ekonomi.
“Untuk meningkatkan kesejahteraan peternak, jangan sampai peternak kita tidak memiliki hitungan ekonominya, sebab seringkali mereka tidak memiliki hitungan biaya perawatan”. Tutup Heri.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.