Pajak, Lokalisasi, dan Kendali Meja Judi
Sejarah | 2025-04-17 03:51:31
Oleh: Argo Nizamuddin, Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga
Ketika manusia bertaruh pada keberuntungan
Perjudian bukan tren yang muncul baru - baru ini, namun telah menjadi salah satu kegiatan tertua dalam sejarah umat manusia, ratusan hingga ribuan tahun perjalanan peradaban manusia banyak dihiasi dengan kisah perjudian, mulai dari peradaban Tiongkok kuno hingga zaman modern, Dari berbagai latar belakang mulai bangsawan hingga rakyat jelata.
Sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu masyarakat di Tiongkok kuno telah mengenal kebiasaan berjudi. kebiasaan ini muncul dalam permainan - permainan tradisional hiburan yang mengalami pergeseran tujuan, menjadi permainan untuk mendapatkan uang. Liubo, salah satu permainan tertua yang tercatat dalam sejarah manusia, banyak di kaitkan dengan kebiasaan berjudi di masyarakat Tiongkok kuno. Kemudian pada masa dinasti Han (206 SM - 220 M) muncul cara baru dalam masyarakat untuk berjudi, dalam pertaruhan setelah ditemukannya permainan sepak bola tradisional yang dikenal sebagai Tsu Chu, Hingga dikemudian hari perjudian berkembang di kalangan masyarakat yang lebih luas sampai pada komunitas pedesaan, seperti melalui pertaruhan dalam sabung ayam.
Di Indonesia sendiri judi telah berkembang lama di komunitas masyarakat tradisional, praktiknya terekam dalam berbagai literatur klasik masa kerajaan. Dalam Pararaton misalnya, turut mengkisahkan sosok Ken Arok sebagai orang yang gemar bermain sabung ayam sebelum dia menjadi raja Singosari. Kemudian ketika voc mulai datang ke Batavia banyak didirikan rumah perjudian di sekitarnya, yang menghasilkan banyak uang pajak bagi mereka. Kegiatan ini lambat laun semakin populer dalam masyarakat hingga masa kini, melalui berbagai macam bentuk, mulai dari yang tradisional hingga modern. Salah satu bentuk paling populer dari kegiatan judi di era modern adalah judi online, berbagai macam jenisnya mulai dari permainan hingga pertaruhan dalam sepak bola dan lain sebagainya.
Ada lebih dari 900 triliun uang yang berputar dalam judi online di tahun 2024, yang artinya ada peningkatan sangat drastis dari pengguna judi online di Indonesia, dimana pada tahun 2017 perputaran uang dikisar hanya sekitar 2 triliun, jumlah ini sangat mungkin akan terus bertambah mengingat demam judi berkembang sangat cepat di kalangan masyarakat mulai dari anak muda hingga orang tua, dari yang miskin hingga konglomerat kaya.
Gubernur Ali: Judi dan Solusi
Lalu dari 900 triliun uang judi di tahun 2024 berapakah yang masuk kedalam kantong negara?, tidak ada, kegiatan perjudian adalah kegiatan ilegal di Indonesia, yang artinya pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menarik pajak dari judi. Jumlah sebegitu besarnya hanyalah dari judi online, belum termasuk uang yang berputar dari perjudian ilegal lainya, belum juga uang dari orang - orang yang berjudi ke luar negeri ke kasino dan ke pusat - pusat perjudian.
Potensi dari perputaran uang judi bukanlah hal yang baru dan telah lama di sadari, salah satunya ketika gubernur Jakarta Ali Sadikin melegalkan perjudian di wilayah nya pada tahun 1967. Keputusan untuk melegalkan judi tak lain muncul ketika sang gubernur mulai menjabat dan mendapati bahwa pemerintah pusat hanya membekalinya dengan uang 66 juta, sudah termasuk didalamnya pendapatan dari pajak daerah, Bukan jumlah yang cukup untuk membangun daerah sekaliber Jakarta. Ide ini salah satunya muncul dari kenyataan bahwa banyak orang - orang kaya yang memilih keluar negeri untuk menghamburkan uangnya dalam permainan judi, artinya uang tersebut masuk ke pendapatan asing tanpa sedikitpun didapat keuntungan bagi pemerintah.
Hingga akhirnya melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Djakarta No. 805/A/k/BKD/1967 perjudian resmi dilegalkan di Jakarta, beberapa kasino dan tempat judi didirikan, target pasarnya adalah orang - orang tionghoa dan orang kaya yang biasa berjudi, tempatnya pun di lokalisasi jauh dari pemukiman, tempat ibadah, hingga sekolah, sehingga tidak mudah untuk dikunjungi masyarakat berpenghasilan rendah, prinsipnya adalah daripada judi menyebabkan kerugian karna ditutup dan menjalar kemana mana lebih baik di lokalisasi dan ditarik keuntungan. Dan kebijakan ini terbukti sangat berhasil, dibuktikan di masa ahir kepemimpinan gubernur Ali Sadikin APBD Jakarta menyentuh angka 122 Miliar atau 1.800 kali lipat dari jumlah awalnya.
Tak dapat kita pungkiri judi dan pajaknya menyimpan potensi besar khususnya bagi pendapatan negara, akan banyak uang yang pada awalnya terserap secara ilegal entah ke siapa, yang mungkin lari ke negara lain, seperti kamboja yang belakangan ini ramai dan populer sebagai pusat operator dan admin judi online beroperasi, juga uang para milader yang mungkin dihabiskan ke gedung - gedung kasino nun jauh di Macau, di Las Vegas atau mungkin di Singapura.
Saat ini dalam kasus judi online, kita seperti dalam posisi yang membingungkan, antara tak bisa untuk mengambil keuntungan namun tak bisa pula untuk memberantasnya, karena statusnya sebagai kejahatan transnasional, operator judi online lebih memilih untuk membangun jaringan kantornya di kamboja daripada di Indonesia, tentu saja ini hal yang sulit untuk di tindak karena di kamboja judi adalah praktik legal berbeda dengan di Indonesia.
Dengan eksekusi yang tepat penarikan pajak dari judi bisa menjadi solusi efektif untuk mendongkrak perekonomian negara, dengan adanya satu pusat perjudian bisa kemudian menarik orang - orang yang pada awalnya menghamburkan uangnya untuk berjudi ke negara lain berpindah dan memberi pemasukan dalam pajak keuangan negara, bahkan mungkin menarik orang dari luar negeri dan mendatangkan devisa negara. Disisi lain uang yang pada awalnya secara ilegal masuk ke tangan mafia judi online bisa dikontrol oleh negara.
Menilik sepak terjang gubernur Ali ketika melegalisasi judi di Jakarta kita bisa melihat bagaimana ketika hal yang pada awalnya dipandang buruk ketika di manajemen dengan baik bisa menghasilkan keuntungan, melihat keberhasilan nya dalam membenahi insfratuktur Jakarta dalam berbagai bentuk seperti pemeliharaan jalan, sekolah, hingga Taman Ismail Marzuki yang ikonik sampai saat ini adalah tak lain cipratan dari uang pajak judi.
Legalisasi judi dalam kontroversi
Judi tak akan pernah bisa diberantas, sejarah membuktikan melalui eksisnya perjudian selama ribuan tahun mulai dari peradaban kuno Tiongkok hingga saat ini, hal yang luar biasa jika kita melihat fakta bahwa judi adalah salah satu hal paling diatur di dunia, yang berarti dibatasi hingga dilarang praktiknya, judi telah diatur sejak zaman Tiongkok kuno hingga Romawi, pembatasan nya telah disebut di Talmud Yahudi, Al-Qur'an umat Muslim hingga dalam aturan ajaran Buddha.
Isu mengenai legalisasi dan penarikan pajak judi akan selalu menjadi hal yang kontroversial mulai dulu hingga sekarang, Ketika kebijakan legalisasi judi zaman gubernur Ali di sahkan, hal ini menuai banyak kritik dan penolakan keras dari kaum agamawan (khususnya islam pada saat itu) namun beliau tetap tak bergeming dari pendiriannya. Beliau tahu bahwa judi adalah haram dan pada itu peruntukannya hanya bagi kalangan tertentu saja. Dalam wawancaranya dengan tempo pada tahun 2000 silam beliau menanggapi dengan santai bahwa Jika orang Islam tetap berjudi, maka itu tidak lain karena imannya bobrok. “Dan itu bukan salah gubernur”.
Belajar dari keberhasilan gubernur Ali dalam lokalisasi judi, Meskipun judi mustahil untuk diberantas namun judi bisa di kendalikan, melalui solusi yang tepat kita bisa merubah perjudian bukan hanya sebagai tempat menghamburkan uang tapi juga membawa keuntungan bagi negara dan manfaat bagi masyarakat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
