Catatan Sekolah No:2
Guru Menulis | 2022-02-19 08:10:25sekolah dan sistem kompetitifnya membuat kesenjangan belajar bagi siswa. kita harus akui itu, memilih siswa berprestasi untuk terus ikut andil bagian dalam setiap kegiatan pembelajaran tidak akan membuat anak itu menjadi si jenius. malah akan membuat siswa yang lainnya terlihat seperti si bodoh yang bingung tidak mengerti akan apa yang ia lakukan di kelas.
dan aku tidak senang akan sistem kompetitif yang diberikan sekolah untuk siswa. sistem tersebut hanya baik di satu sisi dan buruk di sisi lain. siswa-siswa yang tertinggal akan selamanya tertinggal oleh temannya yang maju di depan. dan sistem seperti itu bukanlah pendidikan.
bukankah pendidikan merupakan alat bagi manusia untuk membuka pemahaman dan cakrawala pengetahuan bagi siapa pun? lalu mengapa sekolah menciptakan sistem kompetisi yang kemudian melahirkan cap si bodoh dan si pintar. bukankah hakikat pendidikan itu mencerdaskan manusia, bukan untuk satu orang atau satu golongan saja. dan setiap siswa seharusnya menjadi pandai bersama, bukan mendapat predikat bodoh setelah ia masuk dan menginjakan kaki di sekolah.
mengajak dan membuka mata seorang siswa bahwa mereka juga mampu untuk belajar, mampu untuk mengikuti pelajaran, dan mendapat nilai bagus adalah rasa yang harus dimiliki seorang guru. mulai dengan menyamaratakan keaktifan belajar di kelas bagi siapa pun siswa. dan memberikan kesempatan bagi siapa pun untuk berkembang, tanpa menilai ia baik atau buruk dalam belajarnya.
kompetitif tidak sesuai dengan filosofi pendidikan, sekolah seharusnya menanamkan kesamarataan dan kesempatan bagi siswa untuk berkembang seluruhnya, tidak boleh ada lagi siswa yang tertinggal dikelas dan tinggal di kelas. mereka sekolah untuk menjadi manusia yang mengerti banyak hal, bukan mendapat cap baru "kebodohan" dari sekolah yang hanya perduli berapa banyak siswa masuk tanpa memikirkan keluaran lulusan yang seperti apa.
Catatan Sekolah -F
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.