Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Destiny Natalia

Indonesia di Tengah Diplomasi Iklim Global

Info Terkini | 2025-04-13 23:15:36

Perubahan iklim telah menjadi masalah yang semakin nyata dan mendesak di seluruh dunia. Indonesia, negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia dan keanekaragaman hayati yang luar biasa, menghadapi krisis iklim sebagai masalah yang lebih besar daripada hanya masalah lingkungan. Ini juga menyangkut ketahanan pangan, bencana alam, dan masa depan generasi muda. Diplomasi iklim adalah alat penting dalam diplomasi internasional untuk bertanggung jawab atas agenda global dan memperjuangkan kepentingan nasional. Tulisan ini akan membahas peran Indonesia dalam diplomasi iklim dengan menyoroti tiga hal utama: komitmen dalam forum internasional, kesulitan dalam pelaksanaan kebijakan, dan peluang strategis yang dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memperkuat posisinya.

Sumber: iesr.or.id , 2024
Sumber: iesr.or.id , 2024

Komitmen Indonesia dalam Forum Internasional:

Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam forum internasional seperti Perjanjian Paris dan Konfrensi Partai (COP). Ini dilakukan karena negara tersebut menjadi korban perubahan iklim. Menurut dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) terbaru, pemerintah telah menetapkan target pengurangan emisi sebesar 31,89% melalui upaya sendiri dan hingga 43,2% melalui bantuan internasional. Selain itu, Indonesia menunjukkan peran aktifnya dalam mengubah agenda global dengan mendorong transisi energi berkelanjutan sebagai prioritas utama saat menjadi tuan rumah KTT G20 pada tahun 2022. Langkah-langkah ini menunjukkan upaya Indonesia untuk menunjukkan dirinya sebagai mitra diplomatik iklim yang serius, bukan hanya sebagai negara yang terkena dampak perubahan iklim.

Tantangan dalam Pelaksanaan Diplomasi Iklim:

Meskipun komitmen Indonesia tampaknya memiliki tujuan yang besar di atas kertas, berbagai masalah masih menghalangi pelaksanaannya di dalam negeri. Transfer energi terbarukan menjadi lebih lambat karena ketergantungan energi fosil yang tinggi, terutama batu bara. Sebaliknya, deforestasi dan kebakaran hutan terus-menerus menimbulkan kritik dari komunitas internasional. Selain itu, koordinasi antar lembaga pemerintah dan antara pemerintah pusat dan daerah seringkali tidak berjalan lancar. Akibatnya, kebijakan iklim menjadi tidak konsisten dan sulit dilaksanakan secara efektif. Hambatan-hambatan ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara realitas kebijakan domestik yang kompleks dan diplomasi internasional yang bersifat normatif.

Peluang Strategis Indonesia dalam Diplomasi Iklim:

Di tengah kesulitan ini, Indonesia memiliki banyak peluang untuk meningkatkan diplomasi iklim global. Energi terbarukan seperti tenaga surya, panas bumi, dan bioenergi memiliki potensi yang sangat besar dan dapat berfungsi sebagai landasan untuk memimpin transformasi energi di Asia Tenggara. Indonesia juga memiliki peluang untuk menjadi pemimpin suara negara berkembang dalam memperjuangkan keadilan iklim, termasuk meminta negara maju untuk memberikan dukungan finansial dan teknologi. Selain itu, sebagai anggota aktif ASEAN, Indonesia memiliki kesempatan untuk memulai kerja sama regional dalam mitigasi dan adaptasi iklim, memperkuat diplomasinya, dan membangun solidaritas di wilayah tersebut. Indonesia dapat menjadi aktor utama dan bukan hanya pengikut dalam perubahan iklim global dengan pendekatan strategis yang tepat.

Dari segi lokasinya, sumber daya alamnya, dan komitmen politiknya dalam berbagai forum internasional, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam diplomasi iklim global. Namun demikian, untuk menjadikan diplomasi yang dilakukan tidak sekadar simbolik, ada tantangan besar dalam pelaksanaan kebijakan yang harus segera diselesaikan. Indonesia memiliki kemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang melalui penguatan energi terbarukan, diplomasi regional, dan kepemimpinan dalam masalah keadilan iklim. Diplomasi iklim tidak hanya tentang mempertahankan citra global, tetapi juga tentang mengambil tindakan konkret untuk melindungi Bumi dan masa depan kita bersama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image