
Plot Twist Sejarah Bumi: Bakteri Ini Hirup Oksigen Sejak 3 Miliar Tahun Lalu
Info Terkini | 2025-04-07 08:20:53
Penelitian terbaru mengungkap, beberapa bakteri purba mampu memanfaatkan oksigen hampir 1 miliar tahun lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Temuan ini menantang pemahaman kita tentang evolusi awal kehidupan di Bumi dan menyoroti kompleksitas adaptasi mikroba terhadap lingkungan yang berubah.
Mengutip dari earth.com, peristiwa Oksidasi Besar (Great Oxidation Event atau GOE) terjadi sekitar 2,4 miliar tahun lalu, ditandai dengan peningkatan signifikan kadar oksigen di atmosfer Bumi. Sebelum GOE, atmosfer Bumi hampir tidak mengandung oksigen, dan kehidupan didominasi oleh mikroba anaerob yang tidak memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
Namun, penelitian yang dipimpin oleh Dr. Adrián Arellano Davín dari Okinawa Institute of Science and Technology (OIST) menunjukkan, beberapa garis keturunan bakteri telah beradaptasi dengan oksigen setidaknya 900 juta tahun sebelum GOE. Ini menunjukkan bahwa oksigen mungkin telah tersedia dalam jumlah kecil di lingkungan tertentu jauh lebih awal dari yang diperkirakan.
Kemampuan untuk memanfaatkan oksigen memberikan keuntungan evolusioner bagi bakteri tersebut, karena metabolisme berbasis oksigen lebih efisien dalam menghasilkan energi dibandingkan dengan jalur anaerob. Keunggulan ini memungkinkan mereka untuk berkembang dan berdiversifikasi lebih cepat, membuka jalan bagi evolusi organisme yang lebih kompleks.
Para peneliti menggunakan pembelajaran mesin dan rekonsiliasi filogenetik untuk menganalisis 1.007 genom bakteri modern. Metode ini memungkinkan mereka untuk memprediksi titik-titik di mana garis keturunan beralih dari gaya hidup anaerob ke aerob. Pendekatan komputasional ini memberikan wawasan baru tentang evolusi mikroba yang tidak memiliki catatan fosil.
Studi ini juga menyoroti peran Cyanobacteria, yang sebelumnya dianggap sebagai mikroba pertama yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis sekitar 2,4 miliar tahun lalu. Namun, temuan baru menunjukkan bahwa mikroba lain mungkin telah menggunakan oksigen jauh sebelum cyanobacteria muncul, mengindikasikan bahwa proses fotosintesis oksigenik mungkin telah berevolusi lebih awal dari yang diperkirakan.
Implikasi dari penelitian ini sangat luas, tidak hanya mengubah pemahaman kita tentang timeline evolusi kehidupan di Bumi, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana kehidupan dapat berkembang di planet lain dengan kondisi atmosfer yang berbeda. Jika mikroba dapat beradaptasi dengan oksigen dalam kondisi yang sebelumnya dianggap tidak mendukung, kemungkinan kehidupan di luar Bumi mungkin lebih besar dari yang kita bayangkan.
Selain itu, temuan ini menekankan pentingnya menggunakan teknologi modern seperti pembelajaran mesin dalam penelitian evolusi. Dengan alat-alat ini, para ilmuwan dapat menggali informasi dari data genom yang luas, membuka jendela baru ke masa lalu kehidupan di planet kita.
Meskipun penelitian ini memberikan wawasan baru yang menarik, masih banyak yang harus dipelajari tentang bagaimana dan mengapa bakteri purba ini mulai menggunakan oksigen. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler yang terlibat dan bagaimana adaptasi ini mempengaruhi ekosistem awal Bumi. Temuan ini mengingatkan kita, sejarah kehidupan di Bumi penuh dengan kejutan dan masih banyak misteri yang menunggu untuk diungkap. ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook