Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nendi Zaelani

Kontroversi Rendang 200 KG Willie Salim di Palembang

Kabar | 2025-03-29 13:11:17
Foto: Instagram/@willie27_

REPUBLIKA.CO.ID - Willie Salim, yang lahir pada 27 Mei 2002 di Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, merupakan seorang kreator konten yang aktif di berbagai platform media sosial. Dengan jumlah pengikut yang sangat besar, Willie telah menjadi salah satu sosok paling dikenal di dunia digital Indonesia. Kariernya dimulai sebagai YouTuber, sebelum akhirnya memperluas jangkauannya ke TikTok pada tahun 2020.

Di TikTok, ia berhasil mengumpulkan lebih dari 56,6 juta pengikut, sementara di Instagram dan YouTube, ia memiliki 11,4 juta dan 32,3 juta pengikut, masing-masing. Konten-kontennya yang kreatif dan menghibur membuatnya sangat populer di kalangan masyarakat. Dengan pengaruhnya yang sangat besar di dunia digital saat ini, Willie Salim tengah menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Hal ini disebabkan oleh salah satu kontennya yang cukup kontroversial saat Willie Salim mengunjungi Kota Palembang. Dalam kunjungannya tersebut, unggahan yang ia bagikan memicu reaksi dari publik. Konten tersebut berhasil menarik perhatian banyak orang, khususnya para pengguna media sosial.

Willie Salim Kehilangan Rendang 200 KG

Willie Salim baru-baru ini mengunggah sebuah konten video di platform media sosialnya saat berada di Kota Palembang. Dalam video tersebut, ia menunjukkan proses pembuatan masakan dalam jumlah besar yang rencananya akan dibagikan kepada masyarakat sekitar, sebuah tindakan yang menunjukkan niat baik untuk berbagi dengan komunitas. Namun, video tersebut kemudian menjadi kontroversial setelah terjadi insiden yang cukup menghebohkan, yaitu hilangnya makanan yang telah dimasak oleh Willie Salim. Kejadian tersebut menimbulkan berbagai reaksi di kalangan publik, terutama para netizen yang mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi dengan makanan yang seharusnya dibagikan.

Foto: Instagram/@willie27_

Dinarasikan, Di tengah proses memasak, Willy meninggalkan lokasi untuk pergi ke toilet sekitar 1 menit. Saat kembali lagi, rendang 200 kilogram yang belum masak sempurna itu sudah habis diambil warga. Unggahan itu dinilai menyudutkan warga Palembang karena mendapatkan stigma negatif.

Kapolda Sumsel Irjen Andi Rian R Djajadi juga ikut buka suara soal kegaduhan konten Willie Salim. Kapolda meminta masyarakat yang merasa dirugikan melapor ke polisi."Menurut saya simpel saja, kalau ada masyarakat yang merasa dirugikan oleh konten itu, (konten video Wille Salim masak rendang 200 kilo diduga di-setting) laporkan saja," kata Kapolda.

Setelah itu beberapa warga Palembang melaporkan hal tersebut kekepolisian. Polda Sumatera Selatan sudah menerima tiga laporan dari masyarakat terkait konten Willie Salim, yakni pengacara Ryan Gumay dan Agung Wijaya, sementara pelapor ketiga adalah kreator konten asal Palembang, Rendy Aditya atau yang dikenal dengan nama Rondoot.

Selain itu, Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja mendesak Willie Salim agar meminta maaf secara publik dan melakukan tradisi tepung tawar atas tindakan 'cemau mulut' sebagaimana adat Melayu Palembang atas tindakan yang sudah merusak citra Kota Palembang.

Permintaan Maaf Willie Salim

Tangkapan Layar: Instagram/@willie27_

Atas banyaknya kecaman yang ditujukan kepada Willie Salim, ia pun buka suara atas kontroversi konten video rendang yang ia buat di Kota Palembang. Willie Salim meminta maaf kepada warga Kota Palembang atas kegaduhan yang ia buat.

"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti gara-gara kejadian rendang yang viral ini. Banyak narasi yang tidak enak terhadap warga Palembang. Ini bukan salah warga Palembang, ini sepenuhnya salah saya karena saya kurang persiapan," ucap Willy Salim lewat postingan Instragamnya.

"Saya tidak ada kekecewaan sama sekali terhadap rendang yang hilang itu, malahan aku senang sekali melihat antusias warga. Karena pada akhirnya, rendang itu juga dimasak memang untuk dibagikan. Aku hanya kaget melihat antusias setiap warga yang luar biasa," ungkapnya.

Kejadian hilangnya rendang yang tengah dimasak itu, kata Willy, bukan rekayasa. Hanya saja, dia tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi. "Aku tidak merekayasa hal itu, aku hanya tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi dan itu adalah kebodohanku. Mohon jangan salahkan warga Palembang. Jika aku masak lebih awal dan dengan persiapan yang lebih matang lebih rapi hal tersebut tidak akan terjadi. Saya mohon maaf sebesar-besarnya". ungkapnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image