Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahgina Oktalia

Ketika Konten Berbagi Berujung Ricuh : Kasus Hilangnya Rendang di Palembang

Info Terkini | 2025-03-28 13:07:21
Gambar 1: Konten Kreator Willie Salim saat mengadakan acara masak besar di Palembang. (Sumber : Instagram / @willie27_)

Era digital saat ini membuat Konten Kreator berlomba-lomba untuk membuat konten yang menarik bagi pengguna media sosial. Konten yang diunggah memiliki beragam konsep dan tema yang bisa menjadi kesukaan bagi para pengikut dari Konten Kreator tersebut. Bahkan di tengah bulan Ramadhan ini menjadi momen yang tepat bagi seorang Konten Kreator untuk membuat konten mengenai berbagi kebaikan kepada publik. Namun apa jadinya jika konten yang diunggah menjadi kontroversi bagi publik?

Belakangan ini sedang ramai pembahasan mengenai salah satu Konten Kreator yang bernama Willie Salim karena mengunggah konten video di media sosialnya mengenai hilangnya rendang sebanyak 200 kg yang sedang dimasak dalam wajan yang sangat besar di Pelataran Benteng Kuto Besak, Palembang, Selasa sore, 18 Maret 2025. Insiden yang terjadi memicu perhatian publik yang menimbulkan berbagai spekulasi dan perdebatan di media sosial. Kasus ini tidak hanya berbicara mengenai makanan saja namun ada norma dan etika yang dilanggar.

Awal Mula Kejadian

Willie Salim yang merupakan seorang konten kreator yang terkenal di media sosial TikTok mengadakan acara memasak dalam jumlah besar di Palembang. Acara memasak ini menarik perhatian ribuan warga Pelataran Benteng Kuto Besak, Palembang yang berkumpul untuk menyaksikan proses memasak dari Willie Salim dan tim serta menantikan pembagian rendang untuk berbuka puasa. Menurut pengakuan dari Willie Salim pada saat ia pergi sebentar menuju toilet dan kembali ke tempat, rendang sebanyak 200 kg yang belum masak sempurna hilang dalam waktu beberapa menit saja. Seorang Polisi yang merupakan Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, AKP Ricky Mozam, mengatakan bahwa pihaknya sudah mengarahkan warga untuk jangan mengambil dulu rendang yang sedang dimasak karena posisinya masih panas namun himbauan tersebut tidak didengar oleh warga Palembang dan meneruskan aksinya untuk mengambil rendang tersebut.

Kontroversi dan Reaksi Publik

Peristiwa ini menjadi pemicu perbincangan yang luas di media sosial, dengan berbagai opini yang dikeluarkan. Ada banyak pihak yang menyudutkan warga Palembang atas insiden tersebut, namun ada juga yang menganggap bahwa konten ini hanya settingan dari Konten Kreator Willie Salim. Dilihat dari kejadian yang terjadi ada beberapa hal yang dilanggar baik dari pihak Konten Kreator Willie Salim maupun pihak warga Palembang. Kejadian ricuh ini mengakibatkan reaksi publik yang cukup tinggi. Ada yang mengatakan bahwa warga Palembang hama, rakus, perindapan. Hal ini cukup miris karena dilakukan oleh pengguna media sosial untuk mengeluarkan pernyataan yang kurang baik bagi warga Palembang. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Willie Salim tidak memiliki persiapan yang matang dan hanya membuat konten seolah-olah ingin menambah views dan engagement untuk kontennya.

Permintaan Maaf Willie Salim dan Tanggapan dari Tokoh di Palembang

Menanggapi kontroversi yang terjadi hal ini sudah dilakukan oleh Willie Salim melalui videonya yang diunggah di TikTok yang mengatakan bahwa dirinya meminta maaf karena memang dirinya tidak melakukan persiapan yang matang untuk konten masak besar di Palembang. Di sisi lain Wali Kota Palembang, Ratu Dewa terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf kepada Willie Salim melalui akun instagram pribadinya atas insiden yang terjadi. Namun, berbeda dengan Sultan Palembang Darussalam, Mahmud Badaruddin IV, Raden Muhammad Fauwaz Diradja yang mengambil tindakan tegas terhadap konten Willie Salim yang dianggap sudah merusak nama baik kota Palembang. Bahkan Sultan meminta agar konten kreator Willie Salim untuk memenuhi ritual tepung tawar sebagai bentuk penebusan kesalahan. Jika Willie tidak melakukannya maka Sultan akan menyatakan untuk Willie tidak boleh menginjakkan kakinya di kota Palembang seumur hidup.

Gambar 2: Konten kreator Willie Salim bersama Wali Kota Palembang Ratu Dewa (Instagram/@willie27_)

Pelajaran dan Solusi untuk Semua Pihak

Insiden ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak tentang pentingnya perencanaan yang matang dan komunikasi yang baik dalam setiap kegiatan yang melibatkan banyak orang. Dari pihak Konten Kreator, sebaiknya ada koordinasi lebih lanjut dengan pihak berwenang untuk memastikan kelancaran acara, termasuk pengamanan makanan dan edukasi kepada masyarakat. Sementara itu, bagi masyarakat, penting untuk menjaga ketertiban dan mengikuti arahan agar kegiatan yang bertujuan baik tidak berakhir dalam situasi yang tidak diinginkan. Kejadian ini juga menjadi pengingat bahwa media sosial memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini publik, sehingga semua pihak harus lebih bijak dalam menyampaikan pendapat agar tidak memperkeruh suasana. Pada akhirnya, kerja sama dan saling menghormati antara pembuat konten, masyarakat, serta pihak terkait menjadi kunci utama untuk mencegah kontroversi serupa di masa mendatang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image