Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Taufiq Sentana

Fiksi Sejarah: Bulan Merah di Kota Baghdad

Sastra | 2025-03-27 01:34:35

Pada tahun 1258, Kota Baghdad sedang dalam keadaan darurat. Pasukan Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan sedang mengepung kota tersebut.

Penduduk Baghdad hidup dalam ketakutan, tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka. 40 hari pengepungan itu terasa lama dan mencekam.

Di tengah-tengah kekacauan tersebut, ada seorang ulama bernama Syekh Abdul Wahid. Ia adalah seorang ulama yang sangat dihormati di Kota Baghdad, dan ia telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk mempelajari dan mengajarkan agama Islam. Ia telah menjauhi berbagai intrik dalam istana kekhalifahan.

Syekh Abdul Wahid melihat dengan sedih bagaimana pasukan Mongol menghancurkan kota Baghdad dan membunuh penduduknya. Ia tahu bahwa ini adalah akhir dari kejayaan Islam di Kota Baghdad.

Pada malam hari, ketika pasukan Mongol sedang menyerang kota, Syekh Abdul Wahid berdiri di atas menara masjid dan melihat ke arah bulan. Ia melihat bulan yang sedang terbenam, dan tiba-tiba ia merasa sedih dan kehilangan.

Matanya benar benar melihat sungai tigris yang menghitam karena tinta. dan tanah Baghdad dipenuhi darah semata kaki. "Bulan Merah", demikian ia menyebutnya.

Bulan yang biasanya berwarna putih, kini berubah menjadi merah karena darah orang-orang yang terbunuh. Bulan yang biasanya menjadi simbol kejayaan Islam, kini menjadi simbol kehilangan dan kehancuran.

Syekh Abdul Wahid tahu bahwa ini adalah akhir dari sebuah era. Era kejayaan Islam di Kota Baghdad telah berakhir, dan era baru telah dimulai. Ia berharap bahwa suatu hari nanti, Islam akan kembali berjaya dan bulan akan kembali berwarna putih.

adaptasi.ts

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image