Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Efendi

Apakah Surga Merindukan Kita?

Agama | 2025-03-25 13:29:01
Ilustrasi Surga (Sumber Gambar: https://bincangsyariah.com)

Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

Artinya: “Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Alqur’an, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadan” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi).

Dalam hadits di atas sudah jelas golongan yang dirindukan surga, apakah kita termasuk dirindukan? Harusnya ya, apalagi empat kriteria tersebut sudah sering disampaikan ustadz saat kultum di bulan Ramadan. Perlu diingat, kriteria pertama sampai dengan ketiga mempunyai relevansi dengan kriteria keempat, yaitu puasa di bulan Ramadan.

Pertama, orang berpuasa di bulan Ramadan dianjurkan memperbanyak membaca Alqur’an, karena pahalanya akan dilipatgandakan. Selain itu, banyak keutamaan lainnya, seperti: Alqur’an akan memberi syafaat di hari kiamat, memberikan ketenangan hati bagi pembacanya, amalan yang disukai Allah, dimohonkan ampun oleh malaikat, dan beberapa manfaat lainnya.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Alqur’an.” (HR. Al-Baihaqi). Dalam hadits lain disebutkan, artinya: “Bacalah Alqur’an, sesungguhnya ia pada hari Kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya” (HR Muslim).

Kedua, berpuasa tidak hanya menahan makan, minum, dan hubungan suami istri di siang hari, tetapi orang yang puasa harus mampu menjaga lisan dari perkataan yang tidak baik dan bahkan perkataan kotor yang menyakiti orang lain. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

Artinya: “Puasa adalah tameng, apabila salah seorang di antara kalian berpuasa maka janganlah ia berkata kotor, dan melakukan perbuatan bodoh. Apabila terdapat seseorang memusuhinya atau mencelanya maka hendaknya dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa” (HR. Abu Dawud).

Ketiga, memberi makan orang lapar termasuk amalan mulia yang dijanjikan oleh Allah masuk surga lewat pintu khusus. Terlebih di bulan Ramadan, Allah memberikan kesempatan untuk memberi makanan bagi orang berpuasa untuk bertakjil adalah amalah yang mulia.

Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin hingga membuatnya kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain” (HR. Thabrani).

Allah SWT akan memberikan balasan yang berlipatganda kepada orang yang bersedekah, termasuk memberi makan orang lapar. Sebagaimana Allah berfirman yang artinya: “Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji” (QS. Al-Baqarah: 261).

Sekilas amalah yang diberikan kepada keempat golongan tersebut memang terasa mudah, tetapi sangat berat untuk dilakukan dengan istiqamah. Memang menjalankan amal saleh dengan istiqamah memang sangat berat, tetapi sebanding dengan surga yang dijanjikan Allah SWT. Semoga kita termasuk golongan yang dirindukan sebagaimana hadits tersebut di atas. Amin. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image