
Index ISR (Islamic Social Reporting), CSR Berbasis Syariah Solusi untuk Mendorong Praktik Ekonomi Hijau yang Beretika
Ekonomi Syariah | 2025-03-22 19:30:27Index ISR (Islamic Social Reporting) CSR Berbasis Syariah Solusi untuk Mendorong Praktik Ekonomi Hijau yang Beretika

Dalam beberapa tahun terakhir, konsep ekonomi hijau semakin menjadi perhatian global sebagai solusi atas permasalahan lingkungan dan keberlanjutan. Ekonomi hijau bertujuan untuk mengurangi dampak negatif aktivitas ekonomi terhadap lingkungan, sambil tetap mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, praktik Corporate Social Responsibility (CSR) berbasis syariah dengan menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) menjadi solusi yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga beretika.
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan bentuk pertanggung jawaban social suatu perusahaan atau organisasi. Dengan adanya program CSR ini perusahaan berupaya untuk memberikan tanggung jawab dan memperhatikan aspek social dan lingkungan yang ada disekitar perusahaannya. Dalam beberapa tahun terakhir terdapat suatu terobosan index pengukuran CSR berdasarkan prinsip islam atau yang disebut dengan ISR (Islamic Social Reporting). ISR merupakan tolak ukur pelaksanakaan tanggungjawab sosial perbankan syariah yang ber isi kompilasi item-item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial In stitutions). ISR (Islamic Social Reporting) memiliki makna yang sama dengan CSR yaitu bentuk pertanggung jawaban social suatu perusahaan atau organisasi. Tetapi ISR dijalankan berdasarkan prinsip islam atau Syariah. Dimana dalam islam sebuah perusahaan boleh saja mencari keuntungan atau profit, tetapi tidak boleh melupakan aspek keberkahan dalam kegiatan usahanya. ISR atau CSR dengan prinsip Syariah menjadi wadah untuk mendapat keberkahan dari usaha yang sudah dilakukan dengan cara memperhatikan kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitar serta menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian system ekonomi hijau yang berorientasi pada keberlanjutan dapat tercapai.
Mengapa ISR dapat mendorong ekonomi hijau yang beretika?
Ekonomi hijau selalu berorientasi pada keberlanjutan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan social, serta bertujuan untuk mengurangi dampak negative dari aktivitas ekonomi. Namun, tanpa nilai etika yang kuat system ekonomi hijau dapat dimanfaatkan dalam praktik “greenwashing”. Sebuah praktik dimana suatu perusahaan terlihat ramah lingkungan dipermukaan saja, tetapi tidak benar-benar berkomitmen pada nilai-nilai keberlanjutan. ISR dengan nilai-nilai syariahnya dapat mendorong sitem ekonomi hijau yang beretika.
Dalam ISR terdapat enam komponen utama yaitu investasi dan keuangan, produk dan jasa, tenaga kerja, sosial lingkungan, dan tata kelola organisasi. Pertama dengan menerapkan ISR perusahaan didorong untuk berinvestasi pada proyek-proyek berkelanjutan, seperti energi terbarukan dan bisnis-bisnis Syariah yang ramah lingkungan. Sehingga ISR membantu menciptakan sistem keuangan yang lebih bertanggung jawab dan sesuai dengan prinsip Islam. ISR juga menekankan produk yang dihasilkan haruslah halal dan ramah lingkungan. Serta dalam proses produksinya dilarang menggunakan bahan-bahan atau alat yang berbahaya yang dapat merusak lingkungan.
ISR pun mendorong perusahaan untuk memeperhatikan kesejahteraan tenaga kerjanya, berdasarkan prinsip keadilan dan kesejahteraan. Memperhatikan hak-hak setiap karyawannya, seperti memberikan tempat kerja yang aman serta nyaman dan mendapat upah yang layak. Sehingga mencerminkan kesimbangan antara keuntungan bisnis dan kesejahteraan social. Dalam hal social lingkungan perusahaan diharuskan berkontribusi didalamnya, seperti melakukan program penghijauan, pengelolaan limbah yang baik, serta inisiatif sosial yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar, seperti dengan mengadakan program ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah, dan Waqaf) pada lingkungan masyarakat sekitar perusahaan. Dan ISR juga menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang transparan dan beretika, termasuk dalam aspek pelaporan keuangan dan pengambilan keputusan.
Dengan demikian penerapan ISR bukan hanya menghasilkan keuntungan dalam bisnis tetapi juga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan social dan kelestarian lingkungan yang sesuai dengan nilai-nilai Syariah. Dengan penerapan ISR system ekonomi hijau dapat dijalankan dan dibuktikan, bukan hanya sekedar pencitraan dari sebuah perusahan. Dalam konteks ekonomi hijau, ISR menawarkan solusi yang menggabungkan aspek lingkungan, sosial, dan spiritual. Dengan menerapkan ISR, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada pelestarian lingkungan, tetapi juga membangun ekonomi yang lebih adil dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sudah saatnya dunia usaha, khususnya yang berbasis syariah, mengadopsi ISR sebagai pedoman dalam menjalankan tanggung jawab sosial mereka. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan ekonomi hijau yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga beretika sesuai dengan prinsip Islam.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.