Pendidikan Sebagai Transformasi Nilai
Eduaksi | 2025-03-19 22:42:07
Ada tiga institusi pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Di dalamnya terjadi proses interaksi yang membutuhkan esensi pendidikan. Esensi pendidikan ialah pembentukan karakter. Payung pembelajaran adalah esensi pendidikan. Banyak yang tau mengajar tapi tidak tahu mendidik. Esensi berarti mencari kebenaran yang paling hakiki. Secara substansial dimulai dari kuantitatif materialistik sampai dengan kualitatif spiritual. Pengkajiannya bersifat filosofis dengan berfikir mendasar, menyeluruh dan transendental.
Makna dari mendasar, menyeluruh dan transendental berarti berusaha menemukan kebenaran yang paling abstrak meliputi cakupan yang semakin luas. Acuan sumberdaya manusia adalah norma individu yang berpayung pada norma keluarga, dan norma keluarga berpayung pada norma masyarakat, norma masyarakat berpayung pada norma sebuah bangsa serta norma sebuah bangsa berpayung pada norma universal.
Plato sebagaimana dikuti Manullang dan Milfayetty dalam “Percikan Permenungan”, (2008:) mengatakan bahwa jika anda bertanya apakah pendidikan itu, maka secara umum jawabannya mudah yakni pendidikan membuat seseorang menjadi baik, dan orang yang baik itu akan bertindak mulia. Artinya, kajian tentang esensi pendidikan berhubungan dengan karakter sumber daya manusia.
Pendidikan merupakan transformasi nilai yang terintegrasi menjadi karakter/kepribadian. Pendidikan memiliki nilai karakter cenderung akan menampakkan perilaku tingkat normatif yang semakin lebih baik. Kepribadian
Esensi pendidikan dalam kehidupan harus disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat, bahwa kehidupan ini adalah wahana pendidikan. Meminjam ungkapan Lodge (Syam, 1986), Life is education and education is life, hidup adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan. Esensi pendidikan pembentukan karakter, dalam taksonomi Bloom mewujud pada sepek kognitif, psikomotor dan afektif, atau dalam perpektif kecerdasan disebut kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Pendidikan yang mengembang seluruh dimensi kecerdasan itu akan membentuk kepribadian transendental altruis.
Esensi pendidikan adalah pembentukan karakter, sesuai dengan pandangan hidup (way of life) sebuah bangsa. Esensi pendidikan bagi sebuah bangsa adalah roh atau jiwa pendidikan yang mampu membangun karakter bangsa itu sendiri. Essensi pendidikan adalah nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan perjuangan selama beratus tahun, dan telah teruji dalam gagasan dan cita-cita yang sepanjang perjalanan waktu sampai dengan sekarang.
Di bidang pendidikan Essensialis berpijak pada nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas. Essensi adalah nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya atau sosial. Pemaknaan pendidikan harus dikembalikan kepada esensinya.Di zaman sekarang pendidikan harus kita bangun bersama secara secara serba tertata untuk mengembalikan ruh/esensi dari pendidikan itu sendiri. Menjadi manusia yang berperadaban memerlukan pendidikan, pengalaman-pengalaman yang mewujud dalam tindakan dan karakter.
Esensinya, pendidikan adalah suatu proses pembentukan karakter di satu sisi, dan pembentukan kerangka berpikir di dalam melihat dunia di sisi lain. Inilah esensi pendidikan yang sejati, menuju manusia yang sempurna (insan kamil) bersifat ideal dan spiritual, yang dapat menuntun kehidupan manusia pada kehidupan yang lebih mulia.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
