
Naturalisasi Sifat Penduduk Surga
Agama | 2025-03-18 13:01:20NATURALISASI SIFAT PENDUDUK SURGA
Hasan Albana, M.Pd
Guru SDIT Ahmad Yani Malang

Seperti kita ketahui, sejatinya manusia memiliki ‘ kewarganegaraan ‘ di negeri surga, sebuah negeri yang di idam-idamkan oleh seluruh manusia, namun karena bapak moyang kita telah melakukan kesalahan dengan segala konsekuensinya yakni harus ‘merantau’ ke Bumi. Berbekal hawa nafsu, anak cucu Adam mulai tumbuh cinta kepada tanah barunya, ia rela melepas statusnya sebagai warganegara asli negeri surga.
Mudah melakukan larangan perbuatan seperti yang dilakukan oleh bapak moyangnya yaitu dosa, semakin lama semakin dosa dan tertutuplah sifat asli penduduk surga. Ia bermuka lumpur Bumi sehingga terlena dengan fananya dunia. Terjebak jeratan moyang Setan yang telah berhasil membujuk Adam lantaran dikirim ke Bumi berkat 1 dosanya saja.
Rahman adalah sifat Tuhan Yang Maha Kuasa, ia menyayang semua manusia, dan Rahim juga bersanding sifat sehingga para kaum beriman masih bisa menikmati indahnya syariat Islam yang diberikanNya sebagai jalan kembali menuju surga. Dalam syariatnya diberikan syarat dan ketentuan termaktub dalam Al-baqarah 183.
‘ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa’ (QS 2:183)
Semuanya yang berlumuran dosa dapat mengikuti salah satu syaratnya, yakni berpuasa. Tidak lain tidak bukan dengan melakukannya sebagaimana orang-orang terdahulu yang memang berwatak sama berdosa dan bertaubat sehingga kembali asli memiliki sifat penduduk surga yakni seruan la’allakumtattaqun (agar kalian kembali memiliki sifat asli penduduk surga yakni bertaqwa) sebagaimana seluruh penduduk negeri surga.
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari no. 2014)
Pemutihan ditawarkan pada momen bulan ramadhan, namun tantangannya adalah melawan penggoda utama yang nyata yaitu setan tidak akan ada habisnya, meskipun telah dibelenggu, nyatanya pasca bulan ramadhan ia akan gigih mengajak manusia untuk terus berdosa. Ia akan terus menggoda sampai akhir hembusan nafas terakhir manusia, tak rela anak cucu Adam kembali ke negeri surga, bujuk rayu dengan penawaran terbaik hingga mengajak ke negeri neraka yang kekal bersama setan.
‘Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu’.(QS 2: 168)
Sejak awal iblis memang sudah memproklamirkan akan menyesatkan mausia, ia mengatakan : ‘ Ya allah demi kemuliaanmu saya bersumpah akan selalu memperdayakan anak adam, menggoda manusia selama ruh masih ada dalam jasad mereka, Tetapi Allah juga memberi jaminan menjawab proklamasi Iblis, ‘Demi kehormataKku, kemuliaanKu, hai mal’un hai yang terkutuk iIlis, kalau kau selalu menipu, menggoda mereka sepanjang ruh masih ada di jasadnya, Aku akan selalu memberi ampun kepada mereka sepanjang mereka memohon ampun kepadaKu’
fit and proper test untuk bisa kembali masuk surga adalah lolos tes ramadhan dengan berpuasa, yang secara etimologis adalah menahan. Kemampuan yang satu-satunya gagal dilakukan oleh Adam sedari tinggal di surga, tantangan ini memang bukan hal biasa, betapa beratnya menahan apapun yang sejatinya manusia akan mudah melenggang ke surga bila berhasil menang melawan dirinya sendiri dengan menahan. Lapar, dahaga, godaan untuk berbuat maksiat, mengambil hak orang lain, memakan buah yang bukan hak nya atau yang dilarang, memporak-porandakan Bumi, serta kelicikan-kelicikan lain dengan mengekpolitasi Bumi dan mengambil untuk kepentingan pribadinya sendiri. Karena bila dilakukan maka sama halnya dengan Adam dahulu, ia harus tetap berwarganegara Bumi atau dideportasi ke neraka di hari akhir nanti.
Para pemenang memang harus mengambil langkah naturalisasi sifat penduduk surga, Naturalisasi sendiri adalah pindah ‘kewarganegaraan’ yang dapat dilakukan dengan biasa ataupun cara yang istimewa. Cara yang biasa adalah cukup kadarnya menjadi orang yang menahan lapar dan dahaga, namun cara naturalisasi yang istimewa adalah mengulik dan memiliki ciri-ciri sifat yang ada dalam kitab Suci Al-Qur’an seperti Menjaga amanah, memelihara shalat, menjaga kemaluan, menunaikan zakat, dan yang tidak kalah pentingnya adalah rajin bertaubat. Taubat menjadi ciri utama penduduk surga, sebagaimana Nabi Adam yang populer dengan doanya yaitu “Robbana dholamna Anfusana wa inlam taghfirlanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khosirin”. “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi”.(QS 7:23)
Pengakuan Adam sebagai pribadi yang terlena sehingga berdosa nyatanya disukai oleh Tuhan, sehingga tidak serta merta di deportasi ke Bumi tanpa petunjuk apapun melainkan dengan bekal petunjuk utusan para Nabi dan Rasul sebagai penunjuk jalan kembali. Kembali dalam keadaan bersih dan tanpa mengekang dosa dalam dirinya sendiri serta siap untuk menjadi warga negara surga dengan sifat yang telah dimiliki semenjak dari Bumi. Seruan takbir di Bulan Syawal yang Fitri nantinya layak untuk diperdengarkan, layak untuk disandang sebagai pemenang dengan status Naruralisasi Sifat Penduduk Surga, bersih kembali, . Selamat....pantes untuk kembali menjadi warga penduduk Surga.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.