Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Khairunnisa Al-Araf

Babe Haikal Sebut Produk Halal Itu Kunci Perlindungan Konsumen, Bukan Cuma Urusan Agama! Berikut Penjelasannya

Kulineran Halal | 2025-03-18 12:35:59
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hassan dalam acara buka puasa bersama yang digelar Danone Indonesia, Minggu, 16 Maret 2025. (dok. RMOL.id)

Jakarta – Bicara soal produk halal seringkali identik dengan urusan agama semata. Padahal, dibalik label halal, ada banyak aspek penting yang berkaitan dengan perlindungan konsumen.

Tak hanya soal kepatuhan terhadap syariat, sertifikasi halal kini juga menjadi standar kualitas yang menjamin keamanan dan kesehatan produk.

Dikutip melalui portal news RMOL.ID, Selasa, (18/3), Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hassan atau akrab disapa Babe Haikal menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan lagi sekadar syarat keagamaan.

Lebih dari itu, sertifikasi halal telah berkembang menjadi nilai tambah sebuah produk, apalagi di tengah tren pertumbuhan industri halal dunia.

“Jaminan halal bukan hanya persoalan agama dan standardisasi, tetapi juga bentuk perlindungan bagi konsumen. Masyarakat berhak mendapat produk yang tidak hanya halal, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi," ujar Babe Haikal dalam kegiatan buka puasa bersama yang digelar Danone Indonesia, Minggu, 16 Maret 2025.

Babe Haikal menyebut, fenomena ini terlihat dari perkembangan industri halal global yang semakin pesat. Berdasarkan data dari BPJPH, Indonesia kini menempati posisi kedua dalam industri pangan halal dunia setelah Malaysia. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan terhadap produk halal terus meningkat, bukan hanya di negara mayoritas Muslim.

Selain aspek keamanan, sertifikasi halal juga memastikan bahwa setiap proses produksi telah memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Sehingga, produk yang dihasilkan benar-benar layak konsumsi dan aman bagi kesehatan tubuh.

Babe Haikal menambahkan, komitmen dunia usaha dalam mendorong industri halal patut diapresiasi. Salah satunya seperti yang dilakukan Danone di Indonesia yang aktif memfasilitasi UMKM binaannya untuk mendapatkan sertifikat halal, termasuk dalam proses produksi hingga strategi pemasaran.

"Inisiatif seperti ini sangat bagus dan membantu percepatan sertifikasi halal bagi pelaku UMKM. Apalagi mereka juga didampingi dalam proses bisnisnya agar lebih berkembang," ungkapnya.

Dengan adanya keterlibatan perusahaan besar dalam mendorong sertifikasi halal bagi UMKM, diharapkan proses percepatan sertifikasi bisa berjalan lebih optimal. Ini juga sejalan dengan misi pemerintah dalam memperkuat ekosistem halal nasional.

Secara agama, halal dan thayyib merupakan dua prinsip yang tak terpisahkan. Halal memastikan bahwa produk sesuai dengan syariat Islam, sedangkan thayyib berarti baik, aman, dan layak dikonsumsi. Keduanya menjadi standar penting dalam menjaga kesehatan serta keselamatan umat.

Di era modern ini, prinsip halal dan thayyib juga diadopsi oleh banyak negara, bahkan yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Hal ini menunjukkan bahwa produk halal sudah menjadi simbol kualitas yang diakui secara internasional.

Tak heran jika tren industri halal semakin berkembang pesat. Bukan hanya di negara-negara Muslim, tetapi juga di Eropa, Amerika, hingga negara-negara Asia lainnya. Hal ini menjadi peluang besar bagi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Pentingnya produk halal juga dapat dilihat dari bagaimana proses produksinya harus memenuhi standar tertentu. Mulai dari bahan baku, proses pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi, semuanya harus diawasi ketat demi menjaga kehalalan produk.

Selain itu, sertifikasi halal juga membantu produsen lebih disiplin dalam menjaga mutu dan kualitas produknya. Dengan begitu, kepercayaan konsumen pun semakin meningkat, karena merasa aman dan nyaman dalam mengonsumsi produk bersertifikat halal.

Melihat berbagai manfaat tersebut, wajar jika sertifikasi halal kini menjadi kebutuhan, bukan sekadar tuntutan agama. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa konsep halal mampu memberikan dampak positif bagi perlindungan konsumen secara menyeluruh.

Melalui edukasi yang terus dilakukan oleh BPJPH dan lembaga terkait, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya memilih produk halal. Begitu juga pelaku usaha, diharapkan lebih bersemangat untuk mengurus sertifikasi halal demi memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk. (AL)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image