
Di Balik Senyum Sehat Masyarakat
Litera | 2025-03-14 08:19:56Profesi dokter gigi seringkali identik dengan praktik pribadi yang mewah atau klinik-klinik ternama di perkotaan. Namun, tahukah Anda bahwa banyak dokter gigi yang memilih jalan pengabdian sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)? Mereka berada di pelosok negeri, di Puskesmas terpencil, memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas bagi masyarakat yang mungkin jarang tersentuh fasilitas kesehatan memadai.
Mengapa Memilih Menjadi ASN? Motivasinya pun beragam. Ada yang terpanggil untuk mengabdi kepada negara, ingin berkontribusi langsung dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, atau terdorong untuk memberikan pelayanan di daerah yang membutuhkan.
Pilihan menjadi ASN tentunya harus siap dengan segala aturan dan konsekuensinya, termasuk menjalankan salah satu fungsi ASN sebagai pelayan publik sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara. Selain itu, sebagai ASN saya juga harus mempedomani pedoman perilaku yang ada dalam core values ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
Sebagai dokter gigi yang baru mengabdi sebagai ASN di Puskesmas Cibuaya Karawang selama 4 tahun. Memilih menjadi ASN karena saya ingin memberikan dampak yang lebih besar bagi masyarakat. Saya ingin memastikan bahwa semua orang, tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka, memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas.
Hal tersebut sejalan dengan implementasi nilai “berorientasi pelayanan” dalam core values ASN BerAKHLAK, dimana dalam pasal 4 ayat (2) huruf a, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, nilai tersebut diartikan sebagai komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat.
Menjadi Dokter Gigi di puskesmas tidaklah hanya melayani di dalam Gedung dengan pasien-pasien yang datang. Namun kami juga harus menjemput bola dengan datang ke Posyandu dan Masyarakat agar semua lapisan Masyarakat dari yang balita hingga lansia mendapatkan pelayanan dan edukasi tentang Kesehatan gigi dan mulut. Dengan memberikan edukasi masyarakat pun bisa membuka pikiran lebih luas tentang Kesehatan gigi dan mulutnya.
Hal ini merupakan bentuk implementasi dari salah satu nilai dalam core values ASN BerAKHLAK, yaitu nilai “akuntabel” yang dalam pasal 4 ayat (2) huruf b, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, diartikan sebagai bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
Tentu saja, menjadi Dokter Gigi ASN tidak mudah. Seringkali menghadapi tantangan seperti keterbatasan fasilitas, kurangnya tenaga medis, serta kondisi daerah yang sulit dijangkau. Namun, tantangan-tantangan ini memberikan semangat untuk terus maju.
Ketika harus memberikan pelayanan di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau. Saya harus menggunakan transportasi darat yang memakan waktu 30-45 menit. Terkadang jalan yang dilalui pun hanya bisa dilewati oleh 1 unit motor saja. Tapi, saya harus tetap semangat karena saya tahu bahwa masyarakat di sana sangat membutuhkan bantuan saya.
Hal tersebut juga merupakan bentuk implementasi dari salah satu nilai dalam core values ASN BerAKHLAK, yaitu nilai “loyal” yang dalam pasal 4 ayat (2) huruf e, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, didefinisikan sebagai berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Namun, keterbatasan bukanlah penghalang bagi kami tenaga kesehatan ASN di pelosok negeri untuk terus berkembang. Justru, kondisi ini memacu untuk menjadi lebih kreatif dan adaptif dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kami juga harus terus menggali informasi dan ilmu pengetahuan terbaru dengan mengikuti banyak seminar dan pelatihan agar tidak ketinggalan.
Hal tersebut merupakan bentuk implementasi dari salah satu nilai dalam core values ASN BerAKHLAK, yaitu nilai “adaptif” yang dalam pasal 4 ayat (2) huruf f, Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023, didefinisikan sebagai cepat menyesuaikan diri dan bertindak proaktif terhadap perubahan.
Kehadiran Dokter Gigi ASN di daerah-daerah terpencil memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat. Tidak hanya mengobati penyakit gigi dan mulut, tetapi juga memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pentingnya melakukan perubahan positif bagi Masyarakat memberikan motivasi yang tinggi bagi kami tenaga Kesehatan.
Semoga kami terus dapat melayani Masyarakat dalam memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya. Teruslah menegur kami bila kami ada kesalahan, karena dari kesalahan itulah kami belajar. Salam sehat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.