
Integrasi Pemanfaatan Media Sosial dalam Penanggulangan Bencana
Iptek | 2025-03-09 16:03:56
Perkembangan media sosial secara tidak langsung telah memberikan perubahan akan pola interaksi dan komunikasi dalam mencari data informasi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan penanggulangan bencana oleh masyarakat. Memasuki era disrupsi atau sering disebut teknologi digital, media sosial memiliki posisi yang sangat penting terutama dalam hal penyebaran berbagai macam data dan informasi. Hal tersebut tidak terlepas dari karakteristik media sosial sendiri yang dapat menembus waktu, keterjangkauan dan content serta lebih flexible (bisa kapan dan dimana saja). Peran media sosial mampu menciptakan bentuk pola baru dalam komunikasi dan partisipasi sosial antara organisasi pemerintah, swasta dan society telah dimanfaatkan sebagai media informasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat (Subekti et al., 2020).
Tata kelola pemanfaatan media sosial sebagai media informasi kebencanaan memiliki efektifitas untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Media social telah menjadi pilihan sebagai sarana untuk mengakses berbagai informasi terkait bencana. Dengan mengkombinasikan sumber data pemerintah dan informasi dapat meminimalkan potensi kekurangan informasi data pada waktu berlangsungnya tanggap darurat bencana (Yulfa et al., 2019). Sehingga, tindakan penanggulangan bencana melalui kesiapsiagaan masyarakat dan kesiapan lembaga penanganan bencana dalam penggunaan media sosial sebagai sarana untuk berbagi informasi perlu didukung oleh pemangku kepentingan sehingga pemanfaatannya bisa tepat guna, tepat sasaran dan optimal (Barata et al., 2018).
Analisis dalam social network dapat diintergrasikan untuk manajemen darurat serta rencana tanggap darurat bencana pada level lokal, regional sampai tingkat nasional. Pembangunan ketangguhan bencana menjadi bagian dari upaya untuk kesiapan menghadapi bencana dimana kecepatan suatu komunitas melakukan mobilisasi informasi bencana dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi media sosial tergantung dari tingkat adaptasi terhadap perubahan (Yuliana, 2019). Penggunaan media sosial bermanfaat sebagai alat pendorong dari masyarakat dalam partisipasinya terhadap penanggulangan bencana. Seperti contohnya media sosial twitter yang telah dimanfaatkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menyebarkan informasi yang terkait kebencananaan mulai dari tahap pra-bencana, tanggap darurat dan pasca-bencana (Fahriyani et al., 2020).
Sementara itu di sisi yang lain, masyarakat dalam era disrupsi melakukan pemanfaatan sosial media untuk memenuhi kebutuhan akan informasi perkembangan terjadinya bencana. Media sosial telah digunakan secara massif karena dapat menjadikan interaksi dan komunikasi tanpa memerlukan persiapan fisik maupun keharusan untuk memperlihatkan atribut kepribadian secara terbuka (Perangin-angin & Zainal, 2018). Tentu masyarakat pengguna sosial media yang aktif untuk mengikuti perkembangan informasi mengenai bencana yang terjadi akan mendapat pengaruh positif dari informasi atau berita yang disebarluaskan, yang tadinya belum sadar bahkan belum teredukasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tindakan penanggulangan kebencanaan menjadi sadar dan mengetahui meskipun belum bertahap untuk berubah menjadi perbuatan yang dapat dilakukan dalam aktivitas keseharian. Informasi kebencanaan yang disebarkan melalui berbagai media sosial secara teknis lebih efektif dan efisien karena tidak memerlukan modal yang besar dan hal tersebut mengikuti trend dari perkembangan zaman yang semakin cepat dan canggih di era disrupsi.
Referensi :
Subekti, P., Hafiar, H., & Bakti, I. (2020). Penggunaan Instagram oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk Mengoptimalkan Destination Branding Pangandaran. Jurnal Profesi Humas, 4(2), 174–192. Retrieved from http://jurnal.unpad.ac.id/profesi-humas
Yulfa, A., Aditya, T., & Sutanta, H. (2019). Spatial Data Infrastructure Enrichment using Crowdsourced Data for Emergency Response. Majalah Ilmiah Globe, 21(2), 95–104. Retrieved from http://dx.doi.org/1024895/MIG.2019.21-2.936
Barata, G. K., Lestari, P., & Hendariningrum, R. (2018). Model Komunikasi untuk Penanggulangan Bencana Gunung Merapi Melalui Aplikasi Plewengan. Journal Communication Spectrum, 7(2), 31–45.
Yuliana, I. (2019). Adopsi Social Network Analysis (SNA) Dalam Upaya Membangun Ketangguhan Bencana Di Masyarakat. Jurnal Informatika Dan Ilmu Komputer, 2(2), 49–54. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.33387/jiko
Fahriyani, S., Harmaningsih, D., & Yunarti, S. (2020). Penggunaan Media Sosial Twitter Untuk Mitigasi Bencana Di Indonesia. Jurnal IKRA-ITH Humaniora, 4(2), 56–65.
Perangin-angin, L. L. K., & Zainal, M. (2018). Partisipasi Politik Pemilih Pemula Dalam Bingkai Jejaring Sosial Di Media Sosial. Jurnal ASPIKOM, 3(4), 737–754. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i4.210
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook