Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Asnan Purba

Agar Ramadhan Kali Ini Lebih Bermakna

Agama | 2025-02-27 23:05:29
Ustadz Asnan Purba

Bulan Ramadhan 1446 H akan membersamai kita dalam beberapa hari kedepan, tentunya akan banyak dipenuhi dengan segala macam aktifitas mulai dari sahur hingga berbuka dan dilanjutkan dengan sholat tarawih dimalam harinya.

Berbicara tentang ibadah puasa Ramadhan tentunya tidak akan terlepas dari ayat-ayat puasa yang digambarkan dengan begitu detil pada QS Al Baqarah 183-187 yang akan kita uraikan dan tadabburi dalam kesempatan yang penuh berkah ini.

Diawali dengan kalimat “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu ibadah puasa” (2:183) ini menunjukkan hanya orang yang beriman yang masuk kategori melaksananan ibadah puasa Ramadhan ini yaitu mereka yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah, malaikat, kitab suci, nabi dan rasul, hari kiamat serta qada’ dan qadar/takdir.

Kemudian kalimat “Kewajiban ini telah ada pada umat sebelumnya” (2:183) dikomentari oleh Grand Syeikh al Azhar Prof Dr Muhammad Sayyid Tantawi dalam Tafsir Al Wasith digambarkan sebagai bentuk motivasi dan harapan agar ibadah puasa umat islam jauh lebih baik dari ibadah puasa umat sebelumnya ditambah lagi Allah swt telah mensifati umat islam dengan “Umat Terbaik” tentunya ibadah puasanya harus lebih baik dan berkualitas dari ibadah puasa umat sebelumnya.

Kemudian kalimat “Berpuasa itu lebih baik jika kalian mengetahui keutamaannya” (2:184) ini menegaskan hanya orang-orang yang beriman yang bisa memanfaatkan momentum ibadah puasa Ramadhan untuk memaksimalkan segala bentuk Kebajikan yang bersifat sunnah karena ganjarannya seperti pahala melaksanakan kewajiban dan dihitung 70 kali lipat dari ibadah yang wajib dikerjakan.

Kemudian kalimat “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu” (2:185) juga menunjukkan tidak ada kewajiban mutlak yang tidak ada pengecualiannya termasuk ibadah puasa Ramadhan, tidak boleh menjadi beban bagi yang sakit, musafir atau tidak berdaya untuk menggantinya di hari yang lain dan membayar fidyah/denda dengan memberi makan fakir miskin.

Kemudian kalimat “Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku” (2:186) kita diminta untuk terus berdoa karena itu bagian dari ibadah itu sendiri, tetapi syarat dan ketentuan berlaku yaitu memenuhi segala kewajiban yang telah diperintahkan dan meyakini bahwa apa yang dimintakan kepada Allah swt pasti akan dikabulkan selama kita Ikhlas dan Ridho meminta kepada-Nya dan atas Keputusan-Nya.

Kalimat terakhir yang perlu kita jadikan permenungan adalah “Agar kalian menjadi bertakwa” (2:183) dan “Agar mereka menjadi bertakwa” (2:187) ini sebagai pesan penting bagi kita sebagai orang yang beriman, bahwa ibadah puasa Ramadhan ini bisa menjadikan kita menjadi orang-orang yang bertakwa, tetapi disisi lain juga dapat menginspirasi orang lain menjadi bertakwa karena ibadah puasa Ramadhan yang kita jalani sesuai dengan syariat dan sunnah Rasulullah saw. Sebagaimana sabdanya:” Demi Allah, sungguh jika Allah memberi hidayah pada seseorang lewat perantaraanmu, maka itu lebih baik dari unta merah.” (HR Bukhori Muslim)

Sebagai permenungan penutup Rasulullah saw dan para sahabat hanya bertemu Ramadhan sebanyak 9 kali (karena disyariatkan pada tahun ke-2 H pada Bulan Sya’ban) hasil dari Tarbiyah Ramadhan sangat luar biasa, sementara kita sudah bertemu Ramadhan puluhan kali harusnya lebih bermakna dan berkualitas lebih baik lagi Ya Allah terimalah ibadah puasa hamba ini dan jadikanlah kami orang yang bertakwa dan menginspirasi orang lain juga menjadi bertakwa,amin

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image