
Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Pendidikan Bahasa Arab
Sejarah | 2025-02-24 11:36:26
Sebelum membahas topik yang ingin kita bicarakan, mari berkenalan dahulu dengan makna Integrasi. Integrasi adalah proses penggabungan atau penyatuan beberapa komponen atau elemen menjadi kesatuan yang utuh. Nah, yang akan kita bahas adalah, bagaimana hubungan islam terhadap pendidikan bahasa Arab?
Bahasa Arab memiliki keterkaitan yang kuat dengan agama Islam, dan bahasa yang digunakan dalam kitab suci umat Islam adalah bahasa Arab sendiri. Maka dari itu, penting untuk mpelajari bahasa Arab sejak usia dini, yah walaupun yang diajarkan adalah kosa kata yang mendasar, seperti: pohon, rumah, mobil, dll. Kelebihan dari bahasa Arab ini banyak, salah satunya adalah bahasa ini menjadi bahasa yang sangat gampang dipelajari, karena satu mufrodat nya saja bisa memiliki banyak makna. Keren, bukan?
Bukan hanya itu, pembelajaran bahasa Arab bisa menjadi pedoman kita umat Islam untuk lebih mengenal jauh tentang Robb kita, seperti kata dosenku “Bagaimana caranya menjadi dekat dengan Tuhan kita, sedangkan kita masih bermalas-malasan untuk belajar memahami kalam-Nya”
Nilai-nilai Islam dalam pembelajaran bahasa Arab sangat bermanfaat bagi kita dalam menanamkan akhlak mulia, seperti kesabaran, kejujuran, kerja keras dan kerjasama. Sebagai contohnya, pengucapan terima kasih atau maaf kepada lawan bicara. Di negeri kita, mungkin sedikit dari penduduk Indonesia bisa megucapkan kalimat ini. Karena menurut mereka, menjaga image lebih penting dari pada mecoba untuk melontarkan kalimat ini.
Setelah diteliti, ternyata di Indonesia nilai-nilai pendidikan Islam hampir termuat diseluruh kurikulum bahasa Arab yang dipelajari di setiap jenjang satuan pendidikan, termasuk kurikulum bahasa Arab yang ada di perguruan tinggi, khususnya perguruan tinggi keagamaan Islam, seperti di STIBA Ar Raayah, Sukabumi. Hal ini bertujuan untuk memperdalam dan mempermudah pengetahuan peserta didik tentang nilai-nilai keislaman.
Oleh karena itu, marilah kita berpikir sejenak, tentang generasi muda selanjutnya yang terlahir dari rahim kita. Seandainya pendidikan bahasa Arab tidak diajarkan oleh mereka, apa yang akan menjadi landasan mereka kelak? Apakah kita akan membiarkan mereka memilih jalan yang mungkin bisa dibilang, tidak berlandaskan syariat Islam, atau menyelamatkan mereka dari kebutaan bahasa Al-Qur’an sendiri?
Sukabumi, 24 Februari 2025
Salam penulis, pay-pay
Sitti Natasya Halid
Mahasiswa Semester IV Prodi PBA STIBA Ar Raayah
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook