Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Pemangkasan Anggaran Pendidikan, Efektifkah?

Lainnnya | 2025-02-14 22:15:28
Oleh : Annisa Luthfi

Dikutip dari kompas.com (13/02/2025) Presiden Prabowo Subiant telah melakukan efisiensi sejumlah anggaran pendidikan. Setelah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang dilaporkan terkena pemangkasan sekitar Rp 8 triliun, kini giliran anggaran Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiksaintek) dipangkas hingga Rp 14 Triliun.Target pemotongan kementerian dan lembaga, seperti tertulis dalam Lampiran Surat Menteri Keuangan No. S-37/MK.02/2025. Berikut pengeluaran di Kemendiksamen yang dipangkas anggarannya, seperti Alat tulis kantor (ATK): 90 persen, Rapat, seminar, dan sejenisnya: 45 persen, Diklat dan bimtek: 29 persen, dan lain-lain.

Pemangkasan anggaran ini justru memberikan dampak diberbagai hal dan menimbulkan perspektif negatif terhadap pemerintah, di mana seharusnya pendidikan menjadi prioritas utama bagi masyarakat. Pemangkasan anggaran justru mengancam masa depan pendidikan anak bangsa. Hal ini juga dapat memicu kenaikan UKT bahkan mahasiswa penerima KIP terancam putus sekolah. Inilah yang terjadi disistem saat ini jika pendidikan tidak menjadi prioritas negara padahal pendidikan merupakan hal mendasar dan sangat penting untuk kemajuan peradaban.

Berbeda dengan sistem Islam di mana pendidikan menjadi hal yang utama dan prioritas. Dalam Islam, negara wajib menyelenggarakan pendidikan untuk seluruh rakyat. Politik pendidikan Islam tecermin dalam visi pendidikan, yaitu membentuk generasi bersyakhsiah Islam serta memberi kemaslahatan bagi umat manusia. Negara Islam (Khilafah) mampu menyelesaikan problematik sistem layanan pendidikan tersebut dengan mekanisme sebagai berikut. Pertama, menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam. Kedua, akses mudah dan layanan pendidikan gratis bagi semua anak. Negara berkewajiban memenuhi hak pendidikan tiap warga negara. Ketiga, negara Khilafah akan membangun infrastruktur pendidikan yang memadai dan merata di seluruh wilayah. Pemerataan ini memiliki banyak kelebihan. Keempat, negara membiaya pendidikan secara menyeluruh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image