Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Dwi Astuti Lathifah

Mendadak Touring

Wisata | 2025-02-13 12:07:11

Libur akhir minggu pagi ini ada yang beda. Sebagai ibu pekerja, biasanya saya memanfaatkan waktu libur untuk mengerjakan hal -hal yang kurang tersentuh saat hari kerja atau sekedar rebahan mengisi energi. Entah ada angin apa, tetiba suami mengajak touring, tanpa rencana sebelumnya. Tanpa pikir panjang, segera saya penuhi ajakan langka tersebut. Selama ini seringkali memakai kendaraan roda dua hanya sekedar berbelanja atau olahraga tidak jauh dari rumah.

Mendadak touring bersama pasangan ( sumber : dokumen pribadi)

Sempat bingung menentukan tujuan, apakah yang dekat masih dalam satu kabupaten atau agak sedikit lebih jauh ke kabupaten tetangga. Akhirnya diputuskan tujuan kali ini tidak terlalu jauh masih dalam satu wilayah kabupaten yaitu suatu obyek wisata air terjun yang cukup eksotis namun belum pernah kami kunjungi sebelumnya selama dua dekade lebih kami menjadi penduduk Karawang.

Perjalanan touring kali ini cukup santai apalagi kita cuma berkendara sendiri tidak bergabung dengan kendaraan lain seperti layaknya touring. Pertama kali kita berkendara roda dua dengan rute lumayan jauh dari biasanya, setelah sekian lama pernah berkendara jauh berkunjung ke saudara di Bandung waktu awal menikah.

Perjalanan kami nikmati meski jalan yang dilalui tidak selalu mulus, bahkan melewati pabrik kapur (biasanya digunakan sebagai bahan campuran adukan semen dan pasir) yang penuh asap hitam tebal untuk membakar bahan baku kapur, memberi sensasi tersendiri. Sempat terbayang juga, bagaimana dengan penduduk di lingkungan sekitarnta yang harus menghirup polusi asap tebal hitam setiap harinya.

Cuaca sepanjang perjalanan cukup mendukung, tidak panas tetapi tidak hujan, meski mendekati tujuan gerimis kecil. Jarak kurang lebih 30 kilometer kami tempuh hampir satu setengah jam. Jalanan yang tidak terlalu ramai dan melewati alam yang masih asri sungguh membuat kami menikmati perjalanan ini. Dengan mengandalkan aplikasi peta di telepon genggam akhirnya kami sampai di tempat yang dituju yaitu Curug Cigeuntis. Perjalanan terbayar dengan pemandangan yang indah dan masih tampak alami meski ada beberapa tambahan papan nama tetapi masih menyatu dengan alam.

Sampai di lokasi kami disambut sapa hangat ibu penjual makanan yang menyajikan nasi liweut khas sunda dengan lauk ikan/ayam goreng lengkap dengan sambal serta aneka lalapan segar yang mengundang selera. Kami memutuskan singgah memesan kopi dan menikmatinya sambil beristirahat sebentar. Ibu pemilik warung bercerita bahwa berkunjung ke curug biasanya diawali dengan ziarah ke makam leluhur Karawang di gunung Sanggabuana dan kebanyakan pengunjung mandi karena memang salah satu ritual disitu. Bahkan ada yang menginap di sekitar air terjun dengan memasang tenda juga.

Curug Cigeuntis Karawang ( sumber : dokumen pribadi )

Dengan mendaki tangga yang lumayan tinggi, sampailah kami di air terjunnya, air terjun yang cukup tinggi dan indah terhampar di depan mata. Beberapa pengunjung memanfaatkan waktu dengan mandi, kami cukup puas dengan membasuh muka dengan kesegaran airnya. Puas memanjakan mata dengan keindahan curug dan alam di sekelilingnya serta menghirup dalam kesegaran udaranya, kami beranjak pulang dan tak lupa mengabadikan momen indah perjalanan ini.

Ada benarnya ternyata, perjalanan touring itu tidak selalu bergantung pada mahal atau tidaknya kendaraan yang dipergunakan atau tujuan yang dituju, tetapi pada saat menikmati perjalananannya. Tetapi ketika tujuan yang dituju itu sesuai dengan harapan, maka akan menambah nilai touring tersebut juga mengurai rasa lelah yang muncul saat menempuh perjalanan. Bersama siapa tentunya juga penting, bersama pasangan atau teman sefrekuensi akan menambah seru perjalanan.

Mungkin relatif tidak membutuhkan biaya besar dalam perjalanan ini, tetapi cukup menjadi ‘healing’ mengurai kejenuhan rutinitas. Menjadi quality time kami berdua tanpa anak-anak dan untuk menyegarkan kembali hubungan pernikahan kami.

Perjalanan kali ini menambah syukur kami kepada sang pencipta, pemahat keindahan maha sempurna, dan membuat kami bersemangat untuk mengadakan perjalanan ke lain tempat untuk menjelajah keindahan alam di sekitar lingkungan kami yang belum kami singgahi atau belum kami tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua.

Jadi, kapan dan kemana lagi kita touring, sayang? Agendain yuk.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image