
Mengenal Dumat Al Jandal Sebuah Kota Kuno di Arab
Dunia arab | 2025-02-08 08:44:56
Penulis: Agnesia Arzenia Wanto santri kelas 8E MTs Darul Quran-Pondok Pesantren Darul Quran Wal Irsyad Wonosari
RIYADH — Al Jauf atau Al Jouf merupakan salah satu daerah terkaya di Arab Saudi dengan situs arkeologi, warisan keragaman budaya dan sejarah yang menjadi harta karun terbesarnya. Di pusat kota Al Jauf yang berada sekitar 50 kilometer dari Sakaka terdapat kota bernama Dumat Al Jandal atau jika merujuk pada nama kota itu pada masa lampau disebut Adumato. Peradaban dan kerajaan berkembang di kota ini sejak ribuan tahun lalu. Dumat Al Jandal meninggalkan jejak keberadaan orang-orang masa lampau yang terukir di dinding sudut kota.
Hussain Al Khalifah seorang arkeolog Arab Saudi yang telah berpengalaman selama lebih dari 30 tahun meneliti berbagai benda-benda dan lokasi bersejarah menyebutkan bahwa pada masa lampau jazirah Arab sering diguyur hujan. Namun kemudian ketika intensitas hujan turun lebih sedikit, para pemukim akan berpindah tempat tinggal ke lokasi lainnya seperti wilayah situs Al Jamal dan situs Al Rajajil.
“Setelah itu, Jazirah Arab berubah menjadi gurun seperti yang kita lihat saat ini. Pada zaman dahulu, manusia berpindah ke tempat-tempat yang memiliki tanah dan sumber air yang subur. Oleh karena itu, Dumat Al Jandal merupakan salah satu kota tertua yang dihuni sekitar milenium kedua SM,” kata Hussain seperti dilansir Arab News dalam berita berjudul Exploring the history of Saudi Arabia’s ancient Dumat Al-Jandal yang diunggah pada 31 Januari 2025.
Menurut Hussein ketika Dumat Al Jandal pertama kali berdiri, masyarakat membutuhkan stabilitas keamanan. Namun itu tidak dapat dicapai tanpa adanya perdamaian terutama dengan negara-negara tetangga seperti kerajaan Tayma, Irak, dan Levant.

Orang-orang pada masa itu membuat jalur perdagangan untuk pertukaran barang serta menghubungkan tiap daerah. Dan Dumat Al Jandal merupakan salah satu titik penting di jalur ini bagi orang-orang yang datang dari selatan Jazirah Arab. “Itu merupakan titik penting di awal perdagangan tanah. Dumat Al Jandal menjadi kuat dan kaya karena perdagangan. Penduduknya melindungi perdagangan yang melewati kota itu. Karena itu, mereka mengambil sebagian barang sebagai imbalan atas perlindungan yang diberikan pada para pedagang,” tutur Hussein
Hussein mengatakan di antara kerajaan dan kekaisaran yang mencoba menguasai Dumat Al Jandal adalah bangsa Asyur, yang melakukan berbagai upaya untuk menguasai dan merebut wilayah tersebut. Pada waktu yang sama muncul pula kerajaan lain, yakni Kerajaan Qedar Arab, yang tidak hanya mencegah bangsa Asyur merebut Dumat Al Jandal, tetapi juga memperluas wilayah kekuasaan mereka hingga mencapai Palestina.

Bangsa Asyur akhirnya merebut Adumato, meskipun tanggal pastinya tidak diketahui. Mereka diketahui mendokumentasikan informasi pada lempengan tanah liat, beberapa di antaranya masih dapat dilihat hingga kini di Dumat Al Jandal. Itu salah satu sumber utama yang menyebutkan orang Arab, memberikan deskripsi tentang penduduk kota dan salah satu ratu mereka, Talkhunu.
Mereka juga menyebutkan seorang pemberontak bernama Yabu yang memberontak terhadap Ayatea, raja Dumat Al Jandal yang setia kepada Asyur. Raja Asyur seorang pembela keadilan yang membenci agresi dan pemberontakan, mengirim prajurit untuk membantu Ayatea yang menangkap Yabu dan membelenggunya. Prasasti itu juga menyebutkan tentang pasar populer yang diselenggarakan tiap tahun pada hari pertama musim semi.

Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.