Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M A Adhitya E F

Cegah penyebaran DBD : Mahasiswa KKN BBK 5 Gelar Sosialisasi serta Pembagian Abate dan Ovitrap bersama Kader Kesehatan Desa Seloliman

Info Sehat | 2025-02-04 17:18:43
Mahasiswa KKN-BBK 5 Unair bersama kader kesehatan desa Seloliman dusun Balekambang. Menunjukan obat abate yang disalurkan kepada warga.

Mahasiswa Universitas Airlangga kelompok Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Komunitas (KKN-BBK) pada periode ke-5 mengadakan program Gempur Jentik Untuk Hidup Asri pada hari Senin, tanggal 20 Januari 2025 di Dusun Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Program kerja Gempur Jentik Untuk Hidup Asri merupakan program kerja pencegahan penyebaran penyakit DBD yang dilakukan dengan cara sosialisasi terkait jentik nyamuk melalui pengecekan jentik nyamuk pada penampungan air warga, pemberian obat abate, dan ovitrap. Tidak hanya bersama warga, kegiatan ini juga melibatkan oleh kader kesehatan desa seloliman dusun balekambang.

Kegiatan ini sebenernya bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada warga mengenai penyakit DBD yang disebabkan oleh jentik nyamuk pada penampungan air, karena kebanyakan mereka masih jarang melakukan pengecekan terhadap penampung air, setelah anggota KKN BBK 5 melakukan pemeriksaan, terbukti banyak sekali jentik-jentik yang hidup pada bak kamar mandi maupun wadah yang berisi air. Selain melakukan sosialisasi, anggota KKN BBK 5 juga memberikan abate dan ovitrap sebagai langah awal pemberantas perkembangan jentik-jentik nyamuk.

Pemeriksaan jentik nyamuk di salah satu rumah warga yang di lakukan oleh dua anggota kelompom KKN BBK 5 UNAIR.

Abate

Sosialisasi abate pada warga desa dilakukan sebagai upaya lanjutan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD di desa Seloliman. Abate sendiri ialah obat yang berfungi untuk memutus siklus hidup nyamuk yang diaplikasikan pada tempat penampungan air. Obat ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan jentik, sehingga tidak dapat berkembang menjadi nyamuk dewasa yang berpotensi menyebarkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dalam program ini, mahasiswa KKN-BBK5 memberikan Abate kepada masyarakat serta memberikan edukasi bagaimana menggunakan abate dengan baik dan benar, seperti dosis yang aman dan frekuensi pemberian agar efektif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk.

Ovitrap

Selain abate, ada alat bernama Ovitrap yang di perkenalkan oleh anggota KKN BBK 5 kepada warga. Ovitrap sendiri merupakan perangkap nyamuk yang dirancang khusus untuk menarik nyamuk betina agar bertelur di dalamnya. Ovitrap terbuat dari botol bekas yang dipotong menjadi dua bagian, dimana bagian atas botol dipasang terbalik yang ditutup menggunakan kasa sebagai media penempelan telur. Kemudian, bagian bawah botol berisi campuran air gula dengan ragi, yang berfungsi sebagai penarik nyamuk. Telur yang terperangkap dalam botol nantinya akan dikuras secara rutin dalam waktu seminggu sekali sebelum memasuki fase nyamuk dewasa, sehingga dapat membantu mengendalikan populasi nyamuk secara efektif.

Pemberian dan sosialisasi ovitrap pada salah satu warga desa Seloliman oleh anggota KKN BBK 5 UNAIR.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat Dusun Balekambang semakin sadar akan pentingnya pencegahan DBD sejak dini. Antusias dari warga dalam penerapan langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan Abate dan ovitrap, serta rajin menguras penampungan air , dapat secara signifikan mengurangi risiko penyebaran penyakit DBD. Selain itu, keterlibatan kader kesehatan desa dalam program ini diharapkan dapat menjadi media baru dalam menyebarkan informasi dan membimbing masyarakat dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan secara berkelanjutan.

Dengan kolaborasi yang erat antara ketiganya, pada Dusun Balekambang, Seloliman program "Gempur Jentik Untuk Hidup Asri" diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam upaya mewujudkan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman DBD, bahwa program ini dapat menjadi inspirasi bagi dusun-dusun lain dalam menerapkan strategi serupa guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di desa Seloliman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image