Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Range King

Petualangan Pulang Kampung Tiga Sahabat yang Tak Terlupakan

Alkisah | 2025-01-29 22:00:35

Di sebuah kota besar yang sibuk, ada tiga sahabat yang selalu bersama dalam segala keadaan. Mereka adalah Budi, Joko, dan Siti. Meskipun hidup mereka serba hektik karena pekerjaan dan rutinitas kota, mereka selalu menemukan waktu untuk bersantai dan bersenang-senang bersama.

Suatu hari, mereka memutuskan untuk pulang kampung, karena sudah lama tidak merasakan suasana kampung halaman yang tenang. “Ayo, pulang kampung! Rindu banget sama suasana alam dan udara segar,” kata Budi, yang sudah merasa penat dengan suasana kota yang macet dan bising.

Joko yang selalu penuh ide cemerlang langsung merencanakan perjalanan mereka. “Nanti kita bawa makanan enak, supaya bisa piknik di jalan, biar seru!” ujar Joko dengan semangat. Siti, yang cenderung lebih santai, cuma mengangguk dan menyetujui rencana mereka.

Mereka pun berangkat dengan membawa harapan besar. Namun, perjalanan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Di tengah jalan, mobil mereka tiba-tiba mogok! "Waduh, ini baru awal perjalanan, sudah ada kejutan!" keluh Budi sambil mencoba mencari solusi.

Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya mereka mendapat tumpangan dari seorang pak cik yang baik hati. “Ayo ikut, saya antar sampai jalan utama!” kata pak cik sambil tersenyum. Mereka pun melanjutkan perjalanan dengan tumpangan itu, dan akhirnya sampai juga di kampung halaman.

Setiba di kampung, mereka disambut oleh aroma makanan yang menggugah selera dari dapur nenek. “Ayo, makan dulu! Nenek sudah masak rendang kesukaan kalian!” seru nenek sambil tersenyum lebar. Mereka pun tak sabar menyantap hidangan lezat yang sudah lama tidak mereka nikmati.

Sambil makan, mereka bercanda tentang kehidupan di kota yang penuh dengan kesibukan. “Pulang kampung itu memang beda. Tidak ada yang lebih enak daripada makan rendang di bawah pohon sambil dengerin suara ayam berkokok,” kata Joko sambil tertawa.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Ketika malam tiba, mereka berencana untuk tidur di rumah nenek. Tapi, tiba-tiba muncul suara aneh dari luar rumah. “Ada suara apa itu? Jangan-jangan tuyul!” kata Siti dengan suara ketakutan.

Budi yang selalu tenang mencoba menghibur mereka, “Jangan panik, itu cuma suara kucing berkelahi. Tenang aja, kita tidur saja.” Dan dengan sedikit rasa khawatir, mereka pun memutuskan untuk tidur dan melupakan suara aneh tersebut.

Esok pagi, mereka bangun dengan perasaan segar. Matahari pagi di kampung terasa lebih hangat, dan udara pagi sangat menyegarkan. “Akhirnya, pulang kampung benar-benar menyegarkan!” ujar Budi dengan senyum lebar.

Dengan hati yang puas dan perut kenyang, mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke kota. “Jadi, kapan lagi kita pulang kampung?” tanya Joko sambil memasukkan barang ke dalam mobil. “Mungkin minggu depan!” jawab Siti dengan tawa, sambil memulai perjalanan pulang yang penuh dengan cerita lucu.

Thanks for reading this story guyss:)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image