Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Mahasiswa BBK 5 UNAIR Galakkan SIBASMI untuk Bijak Kelola Sampah

Eduaksi | 2025-01-29 07:37:10

Program kerja KKN BBK 5 Purwoagung, Banyuwangi, mengusung SIBASMI: Sosialisasi Bijak Kelola Sampah Mandiri dan Inovatif. (Foto: Istimewa)

BANYUWANGI - Guna memperluas pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan sekaligus mengurangi kebiasaan membakar sampah sembarangan, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga menggelar sosialisasi bertema SIBASMI : Sosialisasi Bijak Kelola Sampah Mandiri dan Inovatif di Desa Purwoagung, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi, pada Jumat (24/1/25).

Ketua kelompok BBK 5, Yesi Rahma, menjelaskan bahwa permasalahan utama di Desa Purwoagung adalah kurangnya pemahaman masyarakat terkait pemilahan dan pengelolaan sampah, kebiasaan membuang sampah sembarangan, serta minimnya fasilitas pengelolaan sampah seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

Kolaborasi Strategi

Program SIBASMI melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi sebagai mitra pelaksana. DLH mendukung kegiatan ini dengan menghadirkan dua narasumber ahli yang memberikan materi tentang pengelolaan sampah secara teoritis dan praktis. Kolaborasi ini juga sejalan dengan visi Banyuwangi Hijau untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

“Selain DLH, program ini melibatkan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Desa Purwoagung. Dengan partisipasi HIPPA, diharapkan pengelolaan sampah ramah lingkungan dapat diintegrasikan dalam aktivitas pertanian masyarakat desa,” tutur yesi.

Dampak Awal

Ketua pelaksana, Mario Hirmawan mengatakan Program SIBASMI mendapatkan respons positif dari masyarakat Desa Purwoagung. Pendekatan praktik langsung yang menggunakan perlengkapan dan prototipe lengkap berhasil menarik perhatian peserta.

“Hal ini mendorong masyarakat untuk memahami langkah-langkah konkret dalam pemilahan dan pengelolaan sampah, sehingga memotivasi mereka untuk berkontribusi secara mandiri,” ungkapnya.

Evaluasi dan Perbaikan

Yesi Rahma menambahkan bahwa pelaksanaan program ini juga didasarkan pada evaluasi program serupa yang pernah dilakukan sebelumnya. Kekurangan, seperti rendahnya motivasi dan partisipasi masyarakat, serta minimnya media pendukung, diperbaiki dalam program kali ini. Ke depan, koordinasi intensif dengan pemerintah desa dan dinas daerah akan menjadi prioritas untuk memperkuat dukungan dan keberlanjutan program.

Penulis: Rosali Elvira Nurdiansyarani

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image