Taksonomi Bloom dalam Pembelajaran dan Kisi-Kisi Tes
Eduaksi | 2025-01-28 22:15:59Dalam pembuatan kisi-kisi soal di tingkat satuan pendidikan sering menggunakan teori Taksonomi Bloom. Suatu teori pembelajaran yang dirumuskan oleh Benjamin Samuel Bloom dari Amerika Serikat. Ia seorang ahli psikologi pendidikan, lahir 21 Februari 1913 dan wafat pada umur 86 tahun yaitu tahun 1999.
Teoriny ini dipakai secara luas di bidang pendidikan di seluruh dunia. Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi.
Taksonomi berarti hierarkhi klasifikasi atas prinsip dasar atau aturan. Istilah ini kemudian digunakan oleh Benjamin Samuel Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan yang melakukan penelitian dan pengembangan mengenai kemampuan berpikir dalam proses pembelajaran (Muhammadiyah, 2021).
Bloom membagi tiga ranah kemampuan yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Masing-masing ranh itu memiliki klasifikasi, Klasifikasi yang dikamksud terdiri atas kognitif 1-6, dengan istilah C1-C6. Ranah afektif terdiri atas A1-A5, Ranah psikomotorik terdiri atas P1-P7.
Tingkat-Tingkat Ranah Kognitif
Untuk tingkat ini beberapakata-kata operasional dapat dituliskan untuk merealisasikan pengukuran kemampuan tersebut dalam pembelajaran dan tes.
Berikut kata-kata kerja operasional dari C1 hingga C6:
C1: Mengingat (Remember)
1. Menyebutkan
2. Mengidentifikasi
3. Mengenali
4. Menjelaskan
5. Menguraikan
C2: Memahami (Understand)
1. Menafsirkan
2. Mengartikan
3. Menjelaskan
4. Menginterpretasikan
5. Menganalisis
C3: Aplikasi (Apply)
1. Menggunakan
2. Menerapkan
3. Mengaplikasikan
4. Menyelesaikan
5. Mengembangkan
C4: Menganalisis (Analyze)
1. Menganalisis
2. Mengidentifikasi
3. Mengklasifikasikan
4. Membuat hubungan
5. Menemukan pola
C5: Menilai (Evaluate)
1. Menilai
2. Mengevaluasi
3. Mengkritik
4. Menentukan
5. Membuat keputusan
C6: Mencipta (Create)
1. Menciptakan
2. Mengembangkan
3. Merancang
4. Membuat
5. Menghasilkan
Tingkat-Tingkat Ranah Afektif
Ranah Afektif manurut (Bloom, 1956)
1. A1: Penerimaan (Receiving)
Siswa menerima dan memahami informasi yang disampaikan.
2. A2: Penghargaan (Responding)
Siswa menunjukkan penghargaan dan apresiasi terhadap informasi yang disampaikan.
3. A3: Pengorganisasian (Valuing)
Siswa mengorganisir dan memprioritaskan nilai-nilai dan sikap yang sesuai dengan informasi yang disampaikan.
4. A4: Penginternalisasi (Conceptualizing)
Siswa menginternalisasi nilai-nilai dan sikap yang sesuai dengan informasi yang disampaikan.
5. A5: Pengamalan (Characterizing)
6. Siswa mengamalkan nilai-nilai dan sikap yang sesuai dengan informasi yang disampaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Tingkat-Tingkat Ranah Psikomotorik
Taksonomi Bloom untuk ranah psikomotorik dikembangkan oleh Elizabeth J. Simpson, yang merupakan seorang ahli pendidikan yang bekerja sama dengan Benjamin Bloom. Taksonomi ini digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan pembelajaran dalam ranah psikomotorik, yang berfokus pada kemampuan motorik dan keterampilan fisik (Simpson, 1972)
1. P1: Persepsi (Perceiving)
Siswa dapat mempersepsi dan mengenali stimuli yang ada.
2. P2: Kesiapan (Readiness)
Siswa menunjukkan kesiapan untuk melakukan tindakan yang tepat.
3. P3: Gerakan Terbimbing (Guided Response)
Siswa dapat melakukan gerakan yang tepat dengan bimbingan.
4. P4: Gerakan Mandiri (Mechanization)
Siswa dapat melakukan gerakan yang tepat tanpa bimbingan.
5. P5: Gerakan yang Ditingkatkan (Complex Overt Response)
Siswa dapat melakukan gerakan yang kompleks dan tepat.
6. P6: Gerakan yang Dikembangkan (Adaptation)
Siswa dapat mengadaptasi gerakan yang tepat dalam situasi yang berbeda.
7. P7: Gerakan yang Ditingkatkan secara Kreatif (Origination)
Siswa dapat menciptakan gerakan yang baru dan kreatif.
Demikian sekilas mengenai Taksonomi Bloom dalam kegiatan pembelajaran yang di dalam termasuk implemntasi kiisi-kisi soal dan implementasinya dalam soal-soal tes.
Daftar Pustaaka
Bloom, B. S. (1956). Taxonomy of Educational Objectives. Handbook I: Cognitve Domain. New York: DavidMcKay Company.
Muhammadiyah, S. (2021, Agustus 30). Teori Taksonomi Bloom (Benjamin Samuel Bloom). Retrieved from Narasi: https://bengkelnarasi.com/2021/08/30/merawat-ingatan-teori-taksonomi-bloom-benjamin-samuel-bloom/
Simpson, E. J. (1972). The Clasification of Educational Objectives The Psycomotor Domain. Washington D.C.: Gryphon House.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.