Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eny Yanuri

Jurus Jitu Agar Senang dan Tenang dengan Paket Komplit-nya Allah

Agama | 2025-01-24 14:14:13

Jurus Jitu agar Senang dan Tenang dengan Paket Komplit-nya Allah

Kali ini penulis akan membagikan cerita dari dua alumni Muhtong, mereka saudara kakak-adik, alhamdulillah atas ijin dan kemudahan yang Allah berikan, mereka berhasil menyelesaikan/mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 Juz.

Mereka adalah Muhammad Surya Alam dan Muhammad Zulfikar Al Farizi, putra dari bapak Muslim Mudzakir dan Ibu Anarus Fitriani.

Selisih usia mereka dua tahun, namun karena sang kakak harus menjalani proses belajar di rumah tahfidz selama satu tahun (sebelum masuk di PPTQ Ibnu Abbas) maka jenjang pendidikan mereka di PPTQ Ibnu Abbas saat ini hanya selisih satu tahun saja.

Sejak kelas tujuh, keduanya belajar di PPTQ Ibnu Abbas, Klaten. Sekarang, Surya duduk di kelas 12 dan Fariz satu tingkat di bawahnya.

Sengaja penulis mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan ilmu dari pengalaman mereka dalam keseharian berinteraksi dengan Al-Qur’an, hingga mereka berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 Juz.

Banyak pelajaran yang penulis dapatkan dari mereka berdua, hal sesimpel menebar senyum ternyata menjadi senjata mereka dalam menghafal Al-Qur’an. Penulis akan membagikan beberapa keterangan dari mereka, penulis berharap semoga pembaca pun mendapat pelajaran berharga dari pengalaman proses perjalanan mereka dalam menghafalkan Al-Qur’an.

Semoga Allah mudahkan, Semoga Allah meridhoi.

Motivasi dalam menghafal Al-Qur’an, dipaksa orang tua dulu?

Surya mengatakan bahwa sejak awal memang belum menemukan motivasi khusus. Alhamdulillah, ketika kelulusan kelas 6 SD dia termasuk salah satu siswa peraih nilai terbaik saat itu, untuk masuk di SMP Negeri favorit pun sebenarnya mampu dengan raihan nilai yang ia dapat, namun untuk mewujudkan bakti kepada orang tua dia menuruti keinginan ayahnya untuk belajar di pondok. Usai lulus SD, ia belajar di salah satu rumah tahfidz selama satu tahun untuk menghafal Al-Qur’an. Menjalani kegiatan di rumah tahfidz, dia justru merasa enjoy pada proses menghafal Al-Qur’an, kemudian setelahnya ia memutuskan untuk melanjutkan belajar di pondok saja, hingga PPTQ Ibnu Abbas menjadi pilihannya dan qodarullah diterima seleksi di pondok tersebut.

Berbeda dengan Surya, sejak kelas 4 SD justru Fariz memiliki keinginan sendiri untuk belajar di pondok, bukan karena paksaan orang tua walau memang orang tua tetap turut memberi arahan kepadanya.

Mereka mengatakan bahwa sejak awal memang tidak ada motivasi kuat yang mereka pegang ketika menjalani aktivitas menghafal Al-Qur’an. Namun seiring dengan bertambah dewasanya usia dan bertambah pemahaman mereka, saat ini mereka memiliki motivasi yang sama yakni memberikan kemuliaan untuk kedua orang tua dan mencari ridho Allah semata.

Surya mengatakan, “kalau saya lebih ke mengingat hadits tentang mahkota cahaya yang diberikan kepada orang tua”.

Siapa yang menghafal Al-Quran, mengkajinya, dan mengamalkannya, maka Allah akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari. Dan kedua orang tuanya akan diberi dua pakaian yang tidak bisa dinilai dengan dunia. Kemudian kedua orang tuanya bertanya, “Mengapa saya sampai diberi pakaian semacam ini?” Lalu disampaikan kepadanya, “Disebabkan anakmu telah mengamalkan al-Quran.” (HR. Hakim 1/756 dan dihasankan al-Abani).

Setiap hari bersama Al-Qur’an, Al-Qur’an itu apa?

Al-Qur’an adalah pegangan hidup dan pedoman bagi Surya dalam bertindak melakukan banyak hal. Al-Qur’an adalah pengingat baginya agar tidak keblabasan dalam bertindak. Fariz melengkapi dengan mengatakan bahwa Al-Qur’an jadi dorongan hidup/support system untuknya. Ketika ia merasa kepayahan dan lelah, ia segera kembali mengingat kalam Allah dalam Al-Qur’an, di sana Allah berikan penghiburan untuknya. Saat hilang semangat, ia kembali mengingat lagi kisah-kisah perjuangan para Rasul dan Nabi yang Allah kisahkan di dalam Al-Qur’an.

Dari keterangan Surya dan Fariz, Al-Qur’an adalah paket komplit untuk mereka. Al-Qur’an adalah petunjuk, pengingat, penyemangat, sekaligus sumber datangnya penghiburan bagi mereka.

Amalan khusus yang dilakukan agar mudah menjalani hari-hari dalam menghafal Al-Qur’an

Bagi Surya, tahajud dan dzikir pagi-petang adalah satu amalan yang ia jadikan wasilah agar Allah beri kemudahan untuk menghafal Al-Qur’an. Dengan melakukan amalan tersebut ia merasa harinya menjadi lebih ringan dibanding hari-hari ketika ia meninggalkan amalan tersebut.

Berbeda dengan Surya, pengakuan unik dari Fariz mengatakan bahwa agar dimudahkan dalam menghafal Al-Qur’an, ia rutin dalam menebar senyum kepada seluruh rekan yang ia jumpai, kepada adik kelas, kakak kelas, guru-guru, juga staf sekolah. Baginya menebar senyum adalah membagikan aura positif kepada orang lain. Dengan menebar senyum, otomatis ia akan mendapat senyum balik pula dari orang-orang yang ia senyumi. Ia mengatakan, senyum membawa vibes positif untuk hari-harinya dalam menghafal.

Aaaaaaaaa, so sweet !!!!!!!!

Perubahan baik yang dirasakan setelah memilih menjalani hari-hari dengan Al-Qur’an dan menyelesaikan hafalan 30 Juz Al-Qur’an

Dengan melewati hari-hari bersama Al-Qur’an, mereka mengaku merasa lebih tenang dalam bersikap, tidak grusa-grusu dalam bertindak. Akademik yang sempat sengaja mereka kesampingkan untuk mengejar hafalan, lambat laun justru sangat mudah untuk dikejar dan dipelajari padahal mereka hanya menggunakan metode belajar paling standar dan beruntungnya mereka mendapatkan hasil akademik yang memuaskan. Persis seperti yang disampaikan oleh ustadz mereka, “jika kita tidak ragu mengejar akhirat, maka dunia tanpa dikejar pun akan lari menghampiri kita”.

Bahkan, Surya yang saat ini duduk di penghujung kelas 12 dinyatakan masuk dalam daftar siswa eligible. Siswa eligible adalah siswa kelas 12 yang memiliki nilai rapor bagus dan prestasi unggul. Siswa eligible dapat memanfaatkan jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impian.

Melalui SNBP 2025, siswa tidak perlu mengikuti tes karena seleksi didasarkan pada nilai rapor dan prestasi.

Selain mendapat kemudahan dalam akademik, mereka juga mengatakan bahwa perubahan baik yang ia peroleh dari hasil menghafal Al-Qur’an adalah kepercayaan. Setelah mampu membuktikan keberhasilan mereka dalam menghafal khatam Al-Qur’an, mereka mendapat kepercayaan dari teman dan ustadznya untuk membantu teman yang lain dalam menghafal dan menyimak hafalan adik kelas maupun kakak kelas. Dipercaya untuk dapat membantu adalah kebahagiaan dan bentuk perubahan baik yang mereka rasakan.

Cita-cita dan keinginan dalam waktu dekat

Surya yang saat ini duduk di kelas 12 berharap ia dapat melanjutkan studinya di fakultas kedokteran UGM. Sedangkan Fariz memiliki keinginan bisa melakukan uji tahfidz 30 Juz sekaligus, sebelumnya uji tahfidz memang dilakukan bertahap maksimal 15 Juz sekali duduk. “Eman-eman kalau gak sekalian”, katanya.

Pesan untuk adik-adik khususnya dalam menghafal Al-Qur’an

“Pertama, perbaiki niat yakni ridho Allah, kemudian niatkan untuk orang tua”

“Gapapa hari ini dijalani dengan sedikit terpaksa, nanti pasti kalian akan menuainya juga”

“Yakinlah, Al-Quran lebih banyak manfaatnya jika keberkahan itu sudah kita rasa”

“Jangan sampai menyesal, “kenapa nggak dari kecil aku menghafalnya””

Bagaimana harusnya ke orang tua dan guru-guru

“Apapun yang ingin kalian perbuat, ingat-ingat dulu masih ada orang tua”

“Cari ridhonya mereka. Ridho Allah terletak pada ridhonya orang tua”

“Jaga adab ke orang tua dan guru. Tekankan lagi birrul walidain untuk mereka”

“Kita tidak akan mendapatkan ilmu kalau kita kurang adab kepada yang memberikan ilmu”

“Bisa jadi ilmu yang kita dapat tidak menjadi berkah karena guru yang tidak ridho atau kurang ridho dengan adab kita”

“Mungkin perubahan tidak seketika kita rasakan, tapi besok pasti ada”

“Ubah pelan-pelan adab buruk kita ke orang tua dan guru”

“Percayalah, aku wis ngrasakne dewe”

Di atas adalah beberapa keterangan yang penulis dapat dari alumni muhtong yang berprestasi dan istiqomah dalam menjaga kalamullah.

Semoga apa yang tersampaikan dapat menjadi pelajaran dan ilmu untuk kita, supaya bisa lebih dekat dengan Al-Qur’an dan menjalani hari-hari bersamanya. Karena sepatutnya kita meyakini bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk, pengingat, penyemangat, sekaligus sumber datangnya penghiburan untuk kita.

Dua dari banyak yang mereka sampaikan, penulis mengunci betul keterangan dan keyakinan mereka tentang urusan dunia yang mengikut dan mendekat kepada mereka justru ketika mereka fokus pada urusan akhirat. Juga bagaimana menebar senyum jadi kunci ringannya mereka melewati hari-hari dan menjadi salah satu wasilah dimudahkannya mereka dalam menghafal Al-Qur’an.

Persis seperti yang Allah sampaikan dalam QS. Al-Qashash (28) ayat 77

وَٱبۡتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلۡأٓخِرَةَۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنۡيَاۖ وَأَحۡسِن كَمَآ أَحۡسَنَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَ

“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepada kamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu”.

Surya dan Fariz telah melaksanakan perintah Allah dan membuktikan janji Allah.

Mereka mendapat banyak kemudahan dan satu lagi yang yang penulis ingat dari Fariz, ia mengatakan, “rasanya kek jadi lebih ringan dan rasanya jadi lebih punya banyak waktu, jadi lebih tenang dan gak buru-buru melakukan segala sesuatu”

Barakallahu fiikum, tetaplah kalian humble dan teruslah menebar senyum. ????????????

Senyumlah !!!!!!!

Semoga Allah meridhoi

❤️❤️❤️

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image