Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image donnapohan

Ternyata Boleh Loh Bilang enggak

Info Terkini | 2025-01-22 11:34:54
Freepik | Create great designs, faster" />

Ketika kecil, kita ingin cepat dewasa karena membayangkan kebebasan. Namun, saat dewasa, kita merindukan masa kecil yang sederhana dan tanpa tekanan. Ini adalah siklus alami kehidupan, di mana manusia cenderung meromantisasi masa lalu. Pola asuh masa lalu sering kali berbasis otoritas yang kadang menimbulkan luka batin atau trauma kecil (yang kini dikenal sebagai "childhood trauma"). Generasi sekarang cenderung lebih sadar akan kesehatan mental “mental health”, sehingga pola asuh juga berubah, lebih menitikberatkan empati dan komunikasi.

Seiring bertambahnya usia, kita menyadari bahwa berkata "tidak" adalah bagian dari menjaga batasan pribadi. Dulu mungkin dianggap tabu untuk menolak, terutama terhadap orang tua atau atasan, tetapi sekarang pemahaman ini berubah. Tidak berarti tidak egois, melainkan bentuk perlindungan diri. Sikap enggak enakan sering kali berakar dari kecenderungan untuk selalu menyenangkan orang lain, meskipun merugikan diri sendiri, adalah masalah umum yang sering kali berakar dari masa kecil. Namun, hal ini bisa menjadi beban emosional dan menguras energi, terutama di dunia kerja. Belajar berkata tidak dan menetapkan batasan adalah cara untuk melatih kesehatan mental dan mengurangi risiko menjadi "people pleaser."

Di lingkungan kerja, rasa "enggak enakan" dapat dimanfaatkan oleh pihak lain yang tidak mau bertanggung jawab. Seperti contoh rekan kerja yang mengandalkan orang lain karena alasan usia. Padahal, organisasi yang sehat adalah yang bekerja dalam tim, di mana setiap anggota memiliki peran aktif sesuai kapasitasnya.

Bisa kita lihat kembali apakah itu karena sikap rekan kerja yang enggan bekerja? Apakah ada arahan pimpinan yang kurang tegas? Atau karena rasa “enggak enakan” kita sendiri yang membuat mereka leluasa?. Ada baiknya berbicara secara langsung dan sopan, sampaikan perasaan tanpa menyalahkan rekan kerja, bisa juga kita bicarakan kepada atasan terhadap situasi yang dialami dengan fakta tanpa menyudutkan siapapun.

Dewasa ini, kita dituntut untuk lebih sadar akan kesehatan mental dan pentingnya menjaga keseimbangan dalam hidup, termasuk di lingkungan kerja. Mengatasi rasa "enggak enakan" dan trauma masa kecil memerlukan keberanian untuk menetapkan batasan, komunikasi yang sehat, dan kerja sama yang adil. Apa pun tantangannya, perubahan pola pikir ini bertujuan menciptakan generasi yang lebih kuat dan bahagia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image