
Pimpinan Grab Indonesia Motivasi Santri DQ
Agama | 2025-01-20 10:29:26
Alumni Pesantren Darul Quran Wal Iryad telah banyak berkiprah di berbagai bidang baik di dalam maupun luar negeri. Bahkan tak sedikit alumni DQ yang berkarier dan mengisi posisi penting di perusahaan-perusahaan multinasional. Seperti Uun Ainurrofiq alumni DQ angkatan 2003 yang kini menjabat sebagai Direktur Hubungan Pemerintahaan dan Kolaborasi Strategis Grab Indonesia dan juga Muhammad Hilmi Asyrofi alumni DQ angkatan 2014 yang kini berkarier sebagai Machine Learning Engineer dan pakar Kaggle Data Science yang berbasis di Singapura. Berberapa waktu lalu keduanya pun membagikan perjalanan dan pengalaman mereka berkarier di perusahan multinasional kepada santri SMK Darul Quran.
Bagi Uun Ainurrofiq dawuh-dawuh pengasuh Ponpes Darul Quran Wal Irsyad Abina KH. Ahmad Kharis Masduki telah melecut semangatnya untuk bisa meraih cita-citanya melanjutkan studi ke luar negeri dan berkarier di perusahaan multinasional. Uun pernah menimba ilmu di Islamic School of Kansas di Amerika Serikat, Telco Engineering Telkom University di Bandung, Multimedia University di Malaysia dan Southampton University di Inggris. Dia sangat meyakini pencapaian yang diraihnya adalah buah dari kesungguhannya ketika menuntut ilmu di pesantren dan sekolah. Selain itu menurutnya keberanian untuk bermimpi dan daya juang yang tangguh telah mengantarkannya pada kesuksesan.
“Jadi dengan kegigihan usaha dan doa, setiap orang bisa menjadi versi terbaik dirinya masing-masing. Ingat kuncinya bangun kebiasaan baik. Sebab bila kita tidak menyibukkan diri dengan hal-hal besar maka kita akan disibukkan dengan hal-hal yang remeh,” kata Uun Ainurrofiq saat diskusi karier bersama alumni yang diikuti siswa SMK Darul Quran di Aula KH. Nawawi Abdul Azis pada Sabtu (18/1) siang.

Dalam kesempatan itu Uun pun membagikan pengalamannya berkunjung ke berbagai negara yang membuatnya memiliki banyak jejaring pertemanan dan peluang mencapai tujuan kariernya. Uun mengatakan setiap individu harus mengetahui tujuan hidupnya dan merancang strategi untuk mencapainya. Karena itu dia mengajak para santri untuk memanfaatkan waktu di pesantren dengan sebaik-baiknya untuk memperbanyak ilmu dan merancang cita-cita.
Sementara itu Muhammad Hilmi Asyrofi mengingatkan para santri DQ agar tidak lekas menyerah ketika menghadapi berbagai tantangan dalam pembelajaran di pondok pesantren. Menurut Hilmi seorang santri harus memiliki mental baja dan terus memacu diri sehingga berprestasi. Hilmi pun mengingatkan agar para santri dapat memadukan mengaji, wirid dan khidmah dalam perjalanan mencapai cita-citanya sehingga meraih keberkahan.
Dalam kesempatan itu Hilmi juga mengajak para santri DQ agar meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi dan menggunakannya untuk kemaslahatan umat. Dia berharap kedepannya semakin banyak santri DQ yang membuat konten-konten untuk mengembangkan syiar Islam. “Jadilah bagian dari perubahan, bukan hanya penonton dalam kemajuan,” katanya.

Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.