Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hesty Gorang

Berubahlah Jangan Mengubah

Gaya Hidup | Friday, 18 Feb 2022, 08:12 WIB

Saya pernah berniat untuk merubah hidup seseorang. Suatu hari saya berkata pada diri sendiri. "Dia pasti bisa berubah." Keyakinan saya akan mengubah sangat tinggi. Namun, ternyata apa yang saya inginkan tersebut tidaklah mendapatkan hasil.

Saya pun ingat dengan apa yang dikatakan Allah SWT dalam kitib-Nya. Di mana Allah saja tidak merubah suatu kaum hingga hambaNya itu yang merubah diri sendiri.

Kamu dan saya tidak ada hak untuk mengubah sifat seseorang. Kadang kita berpikir bahwa orang lain berubah karena kita. Tapi, sebenarnya tidak. Mereka berubah karena merekalah yang mengubah diri mereka. Sedangkan kita hanyalah pendorong agar mereka mau merubah.

Pada lain cerita. Saya pun ingin merubah sifat anak saya yang awalnya suka marah-marah. Saya mencoba untuk terus menesehati dia agar tidak marah jika tidak diberikan uang belanja seperti yang dia inginkan, atau tidak merengek-rengek ketika keinginannya tidak tercapai. Lantas suami saya berkata.

"Dia seperti itu karena kamu kamu suka marah pada semua hal yang tak bisa kau capai. Kau marah jika aku tak penuhi keinginanmu. Dan kau selalu marah di hadapan dia."

Saya pun sadar. Yang sebenarnya diubah itu bukan orang lain. Justru diri kitalah yang harus dirubah.

Merubah sikap seseorang itu bukan kewajiban kita. Tapi, merubah sikap kita sendiri adalah kewajiban. Bagaimana orang lain akan berlaku baik pada kita, kalau kita saja berlagak buruk kepada orang lain.

Kita terlalu sibuk mengatur hidup orang lain. Kita paksakan diri kita untuk memberikan masukan-masukan positif, nasihat-nasihat yang begitu bermakna pada orang lain. Tapi, diri kita lupa diri. Apa yang kita berikan kepada orang lain justru sesuatu yang kita saja tak pernah lakukan.

Saya pernah berkata seperti ini pada seseorang.

"Bacalah buku, agar kamu tidak penat. Tulis apa yang kamu baca"

Nasihat tersebut selalu saya ungkapkan untuk teman saya. Apa yang terjadi. Dia tidak pernah membaca. Boro-boro mau membaca. Punya buku saja tidak.

Masing-masing kita memiliki tanggung jawab atas diri kita sendiri. Kita yang membawa diri kita untuk menjadi lebih baik. Kita pula yang mendidik diri kita agar memiliki karakter yang baik.

JANGAN ASAL MENASEHATI

sumber: perumahanislamiindonesia.com

Seharusnya kita harus lebih tahu diri. Ini kuncinya. Jika kita tau diri kita, kekurangan dan kelebihan kita. Kita akan lebih mudah menjalani hidup ini. Jangan sampai kita terus termakan kata-kata sendiri.

Allah berfirman dalam Kitab-Nya:

"Mengapa kamu menyuruh orang lain (Mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri. Padahal kamu membaca kitab Taurat. Apakah kamu mengerti?" (Q.S: Al-Baqarah:1 [44] )

Marilah hidup sesuai dengan porsi kehidupan masing-masing. Karena, Tuhan yang Maha Baik telah menentukan hak-hak hamba-Nya. Si A tidak mungkin bisa mengambilmilik B, begitu sebaliknya.

Hidup positif dengan terus berpikir dan bertindak positif. banyaklah belajar dan bersosialisasi untuk memantaskan diri dan berubah. Jangan pernah bermimpi untuk bisa mengubah nasib orang lain. Karena, hal itu bukan kewajiban kita.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image