Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ismail Suardi Wekke

Islam di Tanah Papua Sejak Abad 14: Integrasi Budaya dan Perkembangannya yang Membangun

Agama | 2025-01-15 13:33:18
Papua (Ismail Suardi Wekke)

Papua - Ismail Suardi Wekke, peneliti Islam Papua, menjelaskan bahwa Islam di Papua memiliki peran yang sangat signifikan dalam memperkaya keberagaman agama dan budaya di pulau ini.

Kehadiran Islam di Papua bukan hanya sebagai agama yang dianut, tetapi juga sebagai bagian dari proses integrasi budaya yang membentuk masyarakat lokal.

Menurut Wekke, "Islam di Papua merupakan bagian integral dari keberagaman agama di pulau ini. Kehadirannya telah memperkaya khazanah budaya dan sosial masyarakat Papua," ungkapnya, Sabtu (11/1/2025) setelah penetapan rumusan Seminar Nasional Masuknya Islam di Tanah Papua, berlangsung di Fakfak, Papua Barat.

Lebih lanjut, Ismail Suardi Wekke menyampaikan bahwa sejarah panjang Islam di Papua dimulai pada 8 Agustus 1360 di Fakfak, yang diawali melalui kehadiran muballigh Dari Aceh.

Perkembangan berikutnya, diantaranya dengan jalur perdagangan dari wilayah Nusantara, seperti jalur Kepulauan Maluku. Proses penyebaran agama ini berlangsung damai dan sangat kental dengan akulturasi budaya lokal.

Salah satu ciri khas yang membedakan Islam di Papua adalah akulturasi yang kuat dengan adat dan tradisi lokal. Banyak nilai-nilai Islam yang menyatu dengan kebudayaan asli Papua, menciptakan harmoni antara agama dan tradisi.

Wekke menambahkan, "Banyak tradisi dan adat istiadat Papua yang tetap dipertahankan dan dipadukan dengan nilai-nilai Islam," jelasnya.

Selain itu, umat Islam di Papua juga berperan aktif dalam pembangunan daerah, dengan kontribusi besar di bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi. Lembaga pendidikan Islam yang berdiri di berbagai tempat di Papua berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Peran umat Islam di Papua sangat vital dalam mendukung pembangunan, baik melalui lembaga pendidikan maupun kegiatan sosial lainnya," ucap Ismail Suardi Wekke.

Islam di Papua, dengan akulturasi dan kontribusinya dalam pembangunan, membuktikan agama dapat menjadi kekuatan positif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama serta membangun masyarakat yang lebih maju. Dengan ditetapkannya 8 Agustus 1360 ini, menjadi peluang untuk mengembangkan Islam yang sejatinya bukanlah identitas yang asing bagi masyarakat Papua. "Dengan ini, menjadi peluang untuk menyebarluaskan Islam yang merupakan bagian integral orang asli Papua," tutup Ismail.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image