Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sherly Olivier

Penerimaan Aplikasi Mobile-Jkn: Perspektif Dari Model Penerimaan Teknologi

Pendidikan dan Literasi | 2025-01-14 21:07:09
Gambar : aplikasi mobole JKN

BPJS Kesehatan Indonesia dimotivasi untuk mengembangkan aplikasi Mobile JKN untuk meningkatkan aksesibilitas, efisiensi, dan kualitas layanan karena kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan. Meskipun ada manfaat potensial dari penggunaan aplikasi ini, ada beberapa masalah yang menghalangi implementasinya. Ini termasuk error aplikasi, perbedaan dalam literasi digital, dan masalah keamanan data. Akibatnya, adopsi dan penerimaan aplikasi ini harus dievaluasi.

Tujuan: Analisis penerimaan masyarakat terhadap aplikasi Mobile JKN berdasarkan variabel TAM dan analisis pengalaman pengguna.

Metode: Pendekatan deskriptif-analitik yang dikombinasikan dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibuat menggunakan model TAM dan melibatkan 406 orang yang berada di seluruh Indonesia. Setelah asumsi dasar dipenuhi, analisis data dilakukan dengan uji regresi linier menggunakan SPSS.

Hasil: Kemudahan yang dianggap Attitude toward Use, Perceived Ease of Use, dan Perceived Usefulness mempengaruhi Penggunaan Fakta Sistem (Sig. 0.000; R-Square 0.827). Untuk semua indikator TAM, responden umumnya menjawab "Setuju". Mereka menerima skor rata-rata 4.20 untuk Perceived Usefulness, 4.16 untuk Perceived Ease of Use, 4.25 untuk Attitude toward Use, dan 4.33 untuk Actual System Use. Aplikasi paling sering diakses melalui akses mandiri (48 persen), fitur informasi keanggotaan adalah yang paling sering digunakan (28 persen), dan masalah paling sering adalah kesalahan aplikasi (25 %).Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitik yang dirancang dengan cara cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibuat berdasarkan Model Pengakuan Teknologi (TAM), yang melibatkan 406 orang di seluruh Indonesia. Analisis Data: Setelah asumsi dasar dipenuhi, analisis data dilakukan dengan uji regresi linier menggunakan SPSS.

Pendahuluan :

Kemajuan teknologi telah secara signifikan mengubah lanskap kesehatan, menawarkan cara baru untuk memperlancar operasi dan meningkatkan hasil pasien. Sejalan dengan perkembangan ini, BPJS Kesehatan Indonesia memperkenalkan aplikasi Mobile JKN pada tahun 2017 dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi layanan bagi pengguna. Aplikasi ini memfasilitasi proses penting seperti pendaftaran, pembaruan data, akses informasi, verifikasi pembayaran, dan navigasi layanan kesehatan. Selain itu, aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengajukan saran atau keluhan, serta menyediakan kartu JKN digital ketika kartu fisik tidak tersedia.

Aplikasi kesehatan mobile seperti Mobile JKN menjadi integral dalam manajemen sistem kesehatan saat ini bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan. Ini termasuk peningkatan ketersediaan, pemanfaatan data yang lebih baik, dan efisiensi operasional yang lebih besar. Seiring dengan semakin pentingnya solusi digital dalam industri kesehatan, kemampuan untuk memanfaatkan aplikasi mobile dengan sukses menjadi penting untuk memperlancar proses administratif, mengoptimalkan alur kerja, dan memastikan aksesibilitas serta efektivitas layanan. Integrasi ini mendukung tujuan kebijakan kesehatan, yaitu untuk meningkatkan efisiensi administratif dan kualitas perawatan.

Namun, terdapat beberapa tantangan dalam implementasi aplikasi kesehatan mobile. Masalah umum termasuk proses pendaftaran yang kompleks, navigasi antarmuka yang sulit, penggunaan yang minimal di daerah pedesaan, respons keluhan yang lambat, kesalahan sistem yang sering terjadi, masalah dengan proses login, dan kekhawatiran terus-menerus tentang keamanan data. Masalah-masalah ini menunjukkan bahwa aplikasi Mobile JKN perlu dievaluasi lebih lanjut. Penelitian ini akan fokus pada tiga aspek utama: sikap pengguna, kegunaan yang dirasakan, dan kemudahan penggunaan untuk menilai penerimaan publik terhadap aplikasi Mobile JKN.

Metode

Deskriptif-analitik dengan desain cross-sectional digunakan dalam penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibuat berdasarkan Model Pengakuan Teknologi (TAM), yang melibatkan 406 orang di seluruh Indonesia.

Analisis Data:

Setelah asumsi dasar dipenuhi, analisis data dilakukan dengan uji regresi linier menggunakan SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perceived Ease of Use (PEU), Perceived Usefulness (PU), dan Attitude toward Use (ATU) secara signifikan menunjukkan tingkat penerimaan masyarakat terhadap aplikasi Mobile JKN berdasarkan variabel-variabel dalam model TAM.

· Pengaruh Variabel TAM: Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel-variabel ini menunjukkan penerimaan yang baik dari masyarakat terhadap aplikasi tersebut. Jumlah penggunaan: 4.33

· Akses Aplikasi:Sebagian besar pengguna mengakses aplikasimelalui akses mandiri (48 persen).

· Fitur yang Digunakan: Informasi keanggotaan adalah fitur yang paling sering digunakan oleh responden, yang mencapai 28%.

· Masalah yang Dihadapi: Pengguna melaporkan masalah yang mereka hadapi dengan aplikasi, di mana 25% dari mereka mengaku mengalami kesalahan aplikasi.

· Masalah yang Dihadapi: Pengguna melaporkan masalah yang dihadapi, di mana 25% dari responden mengalami kesalahan aplikasi.

Secara keseluruhan, Aplikasi telepon JKN dianggap relevan, akurat, mudah digunakan, dan bermanfaat. Untuk meningkatkan penerimaan publik, BPJS Kesehatan harus mengembangkan aplikasi yang lebih ramah pengguna dengan mempertimbangkan faktor TAM, mengoptimalkan fitur populer, meningkatkan stabilitas teknis, dan secara teratur menanggapi umpan balik pengguna. Ini akan memastikan administrasi dan pelayanan kesehatan yang efektif.

Pembahasan dalam penelitian mengenai penerimaan aplikasi Mobile JKN mencakup beberapa aspek penting yang diidentifikasi melalui pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Berikut adalah beberapa poin utama yang dibahas:

· Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua faktor ini memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan aktual sistem. Responden umumnya merasa bahwa aplikasi ini mudah digunakan (Perceived Ease of Use) dan bermanfaat (Perceived Usefulness), dengan skor rata-rata yang tinggi untuk masing-masing indikator tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa jika pengguna merasa aplikasi mudah dipahami dan memberikan manfaat, mereka lebih cenderung untuk menggunakannya secara aktif

· Attitude Toward Use: Sikap pengguna terhadap penggunaan aplikasi juga berkontribusi pada tingkat adopsi. Responden menunjukkan sikap positif terhadap aplikasi Mobile JKN, yang tercermin dari skor rata-rata yang tinggi. Sikap ini penting karena dapat mempengaruhi keputusan pengguna untuk terus menggunakan aplikasi tersebut .

· Masalah yang Dihadapi: Meskipun ada banyak aspek positif, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan, seperti kesalahan aplikasi yang dilaporkan oleh 25% responden. Ini menunjukkan bahwa meskipun aplikasi memiliki potensi besar, masalah teknis perlu diatasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

· Penelitian ini menyarankan agar BPJS kesehatan mengembangkan aplikasi yang lebih ramah pengguna dengan mempertimbangkan elemen TAM, seperti mengoptimalkan fitur yang populer, meningkatkan stabilitas teknis, dan secara teratur menanggapi umpan balik pengguna untuk memastikan bahwa administrasi dan layanan kesehatan berjalan dengan baik.

· Dampak pada Kebijakan Kesehatan: Temuan dari penelitian ini juga menyoroti pentingnya kebijakan kesehatan yang mendukung solusi digital, terutama di daerah yang kurang terlayani. Dengan meningkatkan akses dan efisiensi melalui aplikasi, diharapkan dapat memperbaiki layanan kesehatan secara keseluruhan di Indonesia.

Secara keseluruhan, pembahasan ini menekankan pentingnya memahami persepsi pengguna dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan teknologi kesehatan untuk meningkatkan adopsi dan efektivitas aplikasi Mobile JKN.

Kesimpulan :

Penerimaan Publik yang Positif: Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki sikap yang positif terhadap aplikasi Mobile JKN. Faktor-faktor seperti Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEU), dan Attitude Toward Use (ATU) secara signifikan mempengaruhi penggunaan aktual aplikasi. Rata-rata skor tinggi pada indikator-indikator TAM menunjukkan bahwa pengguna merasa aplikasi ini relevan dan bermanfaat.

Pengaruh TAM: Model Penerimaan Teknologi (TAM) terbukti efektif dalam menganalisis penerimaan aplikasi Mobile JKN. Ketiga variabel utama dalam TAM—PU, PEU, dan ATU—berkontribusi baik secara individu maupun simultan terhadap penggunaan aktual aplikasi, dengan hasil analisis menunjukkan signifikansi yang tinggi .

Tantangan yang Dihadapi: Meskipun ada penerimaan yang baik, aplikasi Mobile JKN masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kesalahan aplikasi, tingkat literasi digital yang bervariasi, dan masalah keamanan data. Hal ini menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan pengalaman pengguna .

Rekomendasi untuk Peningkatan: Untuk meningkatkan penerimaan publik, BPJS Kesehatan disarankan untuk fokus pada pengembangan aplikasi yang lebih ramah pengguna. Ini termasuk mengoptimalkan fitur yang sering digunakan, meningkatkan stabilitas teknis, dan secara rutin menanggapi umpan balik dari pengguna. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan aplikasi Mobile JKN dapat berfungsi secara efektif dalam mendukung layanan kesehatan di Indonesia.

Implikasi untuk Kebijakan Kesehatan: Penelitian ini menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam sistem kesehatan untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan. Dengan memanfaatkan aplikasi digital seperti Mobile JKN, diharapkan dapat memperbaiki kualitas layanan kesehatan dan memenuhi kebutuhan masyarakat secara lebih baik .

Referensi:

Damanik, Widayanti, dan Wiedyaningsih(2024). Penerimaan Mobile-JKN oleh Pengguna: Wawasan dari Model Penerimaan Teknologi. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 12(2), 206-217.

Okolo, C. A., et al. (2024). Technological advancements in healthcare. Journal of Health Administration.

Khotimah, S. (2022). Introduction of Mobile JKN application. Indonesian Journal of Health Administration.

Lumi, A., et al. (2023). Enhancing service efficiency through Mobile JKN. Indonesian Journal of Health Administration.

Gordon, R. et al. (2020). The role of mobile health applications in healthcare management. Journal of Health Administration.

Syahputro, A., et al. (2024). Challenges in mobile health application usage in rural areas. Indonesian Journal of Health Administration

Siregar, M., Ismah, R., & Hasibuan, A. (2024). System errors in Mobile JKN application. Indonesian Journal of Health Administration.

Syamsul, A., Amri, R., & Siregar, M. (2022). Data security concerns in mobile health applications. Indonesian Journa

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image