Pengaruh Kebijakan Kesehatan terhadap Peningkatan Keselamatan Pasien
Hospitality | 2025-01-09 11:43:38Kebijakan kesehatan memainkan peran yang sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan, termasuk dalam upaya meningkatkan keselamatan pasien. Keselamatan pasien merujuk pada penghindaran kesalahan medis, cedera, atau komplikasi yang dapat muncul selama proses pelayanan kesehatan. Kebijakan yang dirancang dengan baik tidak hanya dapat meningkatkan kualitas pelayanan, tetapi juga melindungi pasien dari potensi risiko yang dapat membahayakan mereka.
Berikut ini adalah beberapa cara kebijakan kesehatan dapat berpengaruh terhadap peningkatan keselamatan pasien:
1. Pengaturan Standar Praktik Kesehatan Kebijakan kesehatan sering kali mencakup pembentukan standar praktik medis yang jelas dan terukur. Standar ini melibatkan pedoman untuk prosedur medis, perawatan, serta penggunaan obat- obatan dan teknologi. Dengan adanya pedoman yang terstruktur, tenaga medis dapat memberikan pelayanan yang lebih aman dan mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh praktik yang tidak sesuai standar. Contohnya, kebijakan kesehatan yang menetapkan standar prosedur operatif yang harus diikuti oleh tenaga medis dapat mengurangi risiko infeksi atau cedera pasca-operasi pada pasien. Standar ini juga memastikan bahwa perawatan yang diberikan sesuai dengan bukti ilmiah terbaru dan dapat menghasilkan hasil yang lebih baik bagi pasien.
2. Pelatihan dan Pendidikan Tenaga Kesehatan Kebijakan kesehatan yang mendukung pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga medis sangat penting dalam mencegah kesalahan medis. Pelatihan ini mencakup keterampilan teknis, pengetahuan medis, serta kemampuan dalam berkomunikasi dengan pasien dan rekan kerja. Semakin terlatih tenaga medis, semakin kecil kemungkinan terjadinya kesalahan yang dapat membahayakan pasien. Kebijakan yang mendorong sertifikasi dan akreditasi rumah sakit atau fasilitas kesehatan juga memotivasi tenaga kesehatan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Selain itu, pelatihan dalam hal keamanan dan penggunaan teknologi medis baru juga dapat membantu mengurangi risiko kesalahan.
3. Implementasi Sistem Pelaporan Kesalahan dan Insiden Banyak kebijakan kesehatan yang mendorong penggunaan sistem pelaporan insiden dan kesalahan medis sebagai upaya untuk meningkatkan keselamatan pasien. Dengan adanya sistem ini, tenaga medis dapat melaporkan kesalahan atau insiden yang terjadi tanpa takut akan hukuman. Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih terbuka, di mana kesalahan dapat dianalisis dan diperbaiki secara sistematis. Misalnya, kebijakan yang mendukung sistem pelaporan kejadian yang tidak diinginkan (adverse events) memungkinkan rumah sakit untuk mengidentifikasi masalah yang berulang dan segera mengambil langkah perbaikan. Ini juga memberikan kesempatan untuk melakukan audit kualitas yang dapat mencegah terulangnya kesalahan yang sama di masa depan.
4. Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi Kesehatan Kebijakan kesehatan yang mendukung investasi dalam infrastruktur dan teknologi medis yang modern juga berperan penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Penggunaan teknologi canggih, seperti sistem rekam medis elektronik (Electronic Health Records / EHR), dapat membantu meminimalkan kesalahan administrasi dan memastikan bahwa informasi pasien selalu tersedia dengan akurat dan tepat waktu. Dengan dukungan kebijakan yang mendukung pemanfaatan teknologi ini, rumah sakit atau klinik dapat lebih efisien dalam mengelola data pasien dan mengurangi risiko kesalahan akibat informasi yang tidak lengkap atau tidak akurat. Teknologi lainnya, seperti alat bantu pemantauan pasien secara real-time, juga dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan lebih dini dan memberikan respons yang lebih cepat.
5. Kebijakan yang Meningkatkan Keterlibatan Pasien Kebijakan kesehatan yang mendorong keterlibatan pasien dalam proses pengambilan keputusan medis juga dapat meningkatkan keselamatan pasien. Keterlibatan pasien dalam menentukan rencana perawatan mereka, serta pemahaman mereka tentang kondisi kesehatan yang sedang dialami, dapat mengurangi risiko kesalahpahaman yang dapat berujung pada kesalahan medis. Kebijakan yang mengedepankan komunikasi yang jelas antara tenaga medis dan pasien akan memastikan bahwa pasien memahami proses perawatan dan dapat memberikan informasi yang akurat mengenai riwayat kesehatan mereka. Ini membantu tenaga medis membuat keputusan yang lebih tepat dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi atau kesalahan.
6. Pemantauan dan Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Kebijakan yang mendorong pemantauan dan evaluasi kualitas pelayanan kesehatan secara rutin berkontribusi pada peningkatan keselamatan pasien. Dengan melakukan audit dan evaluasi kinerja secara berkala, rumah sakit dan fasilitas kesehatan dapat menilai efektivitas prosedur keselamatan yang diterapkan dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Selain itu, kebijakan yang memfasilitasi audit eksternal dan akreditasi dari lembaga independen dapat memberikan gambaran yang lebih objektif tentang seberapa aman pelayanan yang diberikan. Ini mendorong rumah sakit untuk terus berupaya mencapai standar kualitas yang lebih tinggi dan mengurangi risiko yang dihadapi pasien.
7. Peningkatan Kolaborasi Multidisipliner Kebijakan kesehatan yang mendorong kolaborasi antara berbagai disiplin ilmu kesehatan juga dapat berpengaruh positif terhadap keselamatan pasien. Kolaborasi antara dokter, perawat, ahli farmasi, dan tenaga medis lainnya dapat memastikan perawatan yang lebih holistik dan mengurangi kesalahan komunikasi atau kelalaian yang bisa terjadi dalam perawatan pasien. Melalui kebijakan yang mendukung pendekatan tim multidisipliner, rumah sakit dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terkoordinasi, di mana setiap profesional medis berperan aktif dalam menjaga keselamatan pasien.
Kesimpulan
Kebijakan kesehatan yang efektif memiliki pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan keselamatan pasien. Kebijakan ini tidak hanya mencakup regulasi teknis, tetapi juga mencakup pelatihan, penggunaan teknologi, serta pengembangan budaya yang mendukung keterbukaan dan kolaborasi. Dengan kebijakan yang tepat, risiko kesalahan medis dapat diminimalkan, dan kualitas pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan, sehingga keselamatan pasien menjadi prioritas utama dalam setiap aspek pelayanan kesehatan. Refrensi : Ardianti, A., Rosdiana, R., Junus, D., Naisa, A., & Mangindara, M. (2024). PENGARUH PENERAPAN PATIENT SAFETY TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HAJI PADJONGA DAENG NGALLE TAKALAR. Public Health And Medicine Journal, 2(1), 7-21. Rika, W., & Sumarwanto, E. (2022). KEBIJAKAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT. Indonesian Journal of Dentistry, 2(2), 17-30. Nur, A., SL, D. E. M., Sriwahyuni, J., & Gloria, W. (2021). Efektivitas Penerapan Pasien Safety Terhadap Peningkatan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Jurnal Penelitian Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 12(3), 265-268.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.