Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aqilla Ahsani Taqwim

Kenapa Gen Z Lebih Memilih Bisnis FB (Food and Beverage)?

Bisnis | 2025-01-08 13:46:35
Sumber dari https://harpersbazaar.co.id/articles/read/2/2023/18606/rekomendasi-10-kafe-yang-nyaman-untuk-wfc-di-jakarta

Kenapa Gen Z Lebih Memilih Bisnis F&B (Food and Beverage)?

Gen Z atau yang sering disebut Generasi Z, lahir antara tahun 1997 dan 2012, dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era digital dan telah menjadi unik daripada generasi sebelumnya. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak anggota Gen Z telah terjun ke dunia bisnis, terutama dalam bisnis sektor F&B. Mengapa bisnis F&B begitu menarik bagi mereka? Ini adalah beberapa alasan mengapa Gen Z memilih bisnis F&B dan bagaimana mereka menciptakan perbedaan yang signifikan dalam industri ini.

1. Gaya Hidup dan Kebutuhan Sosial yang Dinamis

Gen Z memiliki kehidupan yang sangat bergantung dengan koneksi media sosial dan tren global. Food and Beverage Business sangat digemari karena makan dan minum kini sudah tidak lagi menjadi sebuah kebutuhan semata. Makan dan minum kini merupakan bagian dari gaya hidup dan bisa di-'show off' melalui aplikasi Instagram dan TikTok khususnya. Membuka usaha kafe, restoran, dan kedai kopi memberi mereka kesempatan untuk memperkenalkan pengalaman estetik yang secara langsung memanjakan pelanggan, khususnya kelas muda.

Di samping itu, budaya nongkrong yang kuat dalam diri anak muda Gen Z membuat mereka ingin menciptakan tempat-tempat yang nyaman dan relevan dengan kebutuhan komunitas mereka sendiri. Bisnis F&B dianggap mampu memenuhi kebutuhan sosial ini, sekaligus memberikan pengalaman yang berkesan bagi konsumen.

2. Potensi Pasar yang Luas dan Fleksibilitas

Sektor F&B merupakan industri yang memiliki pasar terus berkembang dan tidak lekang oleh waktu. Makanan dan minuman adalah kebutuhan primer manusia; karenanya, permintaan terhadap produk ini akan selalu ada. Gen Z memahami potensi besar ini dan melihatnya sebagai peluang yang relatif stabil dibandingkan sektor lain.

Fleksibilitas dalam bisnis F&B juga menjadi daya tarik. Dengan modal kecil, Gen Z dapat memulai usaha makanan atau minuman skala kecil, seperti food truck, booth di pasar malam, hingga usaha berbasis online. Kemudahan teknologi seperti aplikasi pengiriman makanan (GoFood, GrabFood, ShopeeFood) juga mempermudah Gen Z untuk menjangkau konsumen tanpa harus memiliki toko fisik yang besar.

3. Kreativitas dan Inovasi sebagai Ciri Khas Gen Z

Gen Z dikenal dengan kreativitas dan inovasinya. Mereka suka bereksperimen dengan ide-ide baru, baik dalam menciptakan konsep restoran, menu makanan, atau minuman yang unik. Contohnya, fusion food, bubble tea, atau kopi susu kekinian yang sedang menjadi fenomena di kalangan anak muda.

Tidak hanya itu, Gen Z juga memahami pentingnya storytelling dalam bisnis. Mereka sering kali mengintegrasikan nilai-nilai budaya, cerita pribadi, atau isu-isu sosial ke dalam brand mereka. Misalnya, beberapa bisnis F&B yang dikelola Gen Z mempromosikan keberlanjutan (sustainability), penggunaan bahan lokal, atau pemberdayaan komunitas sebagai bagian dari identitas merek mereka.

4. Teknologi dan Media Sosial sebagai Pendukung Utama

Gen Z adalah generasi digital asli yang tumbuh dengan teknologi dan media sosial. Mereka sangat mahir menggunakan platform seperti Instagram, TikTok, dan Twitter untuk memasarkan bisnis mereka. Hal ini membuat bisnis F&B mereka dapat dengan mudah menjangkau konsumen secara luas tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk promosi tradisional.

Teknologi juga membantu efisiensi operasional bisnis F&B. Mereka sering menggunakan aplikasi seperti POS digital, platform manajemen stok, dan alat analitik untuk mengelola bisnis mereka. Kemampuan ini membuat mereka lebih gesit dan adaptif terhadap perubahan pasar.

5. Preferensi untuk Menjadi Pengusaha Dibandingkan Karyawan

Banyak dari mereka generasi Z memiliki pandangan, jika menjadi pengusaha lebih menarik daripada bekerja sebagai karyawan. Mereka ingin memiliki kebebasan mengelola waktu, menjalankan ide-ide kreatif, dan menciptakan dampak positif melalui bisnis yang mereka jalankan.

Oleh karena itu, bisnis F&B dianggap sebagai salah satu jalur yang relatif mudah diakses untuk memulai usaha sendiri. Dengan modal yang bisa disesuaikan, Gen Z dapat merintis bisnis F&B dari skala kecil hingga besar, tergantung pada visi dan sumber daya yang mereka miliki.

6. Perubahan Pola Konsumsi yang Mendorong Peluang Baru

Tren konsumsi makanan dan minuman terus berubah seiring waktu, dan Gen Z sangat peka terhadap perubahan ini. Mereka cenderung memilih makanan sehat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Hal ini menciptakan peluang baru bagi bisnis makanan dan minuman yang dapat menawarkan produk yang selaras dengan preferensi ini. Contohnya, permintaan makanan berbasis tanaman, minuman rendah gula, atau produk dengan kemasan ramah lingkungan. Mereka memandang tren ini sebagai kesempatan untuk membangun bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga relevan dengan nilai-nilai mereka.

7. Kemudahan Akses terhadap Modal dan Edukasi Bisnis

Berbeda dari generasi sebelumnya, Gen Z memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi dan edukasi mengenai bisnis. Banyak platform online yang menyediakan pelatihan, workshop, atau mentoring untuk membantu mereka memulai usaha.

Selain itu, adanya crowdfunding dan investor lokal juga mempermudah mereka untuk mendapatkan modal awal. Beberapa program pemerintah dan komunitas juga mendukung pengusaha muda dalam mengembangkan bisnis mereka, termasuk di sektor F&B.

8. Menghadapi Tantangan dengan Pola Pikir Resilient

Meski bisnis F&B sarat tantangan, seperti kompetitif, tren konsumen berubah-ubah, hingga tekanan ekonomi, Generasi Z cenderung memiliki mental yang kuat. Mereka tidak takut mengambil risiko dan melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Pandemi COVID-19 adalah salah satu contoh yang baik di mana Gen Z mengambil keuntungan dari satu situasi yang mengerikan untuk menciptakan peluang bisnis untuk usaha makanan beku, layanan katering sehat, atau minuman berbahan herbal. Kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan cepat merupakan salah satu kekuatan utama dalam menjalankan bisnis F&B.

9. Mengontribuksi Ekonomi Lokal and Membuat Dampak Sosial

Banyak Gen Z yang peduli pada isu-isu sosial dan lingkungan. Dalam menjalankan bisnis F&B mereka sering kali bekerja sama dengan petani lokal, menggunakan bahan-bahan organik, atau mendukung inisiatif sosial seperti pemberdayaan masyarakat. Karena itu, tidak hanya citra bisnis mereka yang meningkat, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi konsumen yang ingin mendukung bisnis dengan tujuan baik. Gen Z memandang bisnis F&B bisa menjadi sarana dalam membuat perubahan pada masyarakat.

Dari fleksibilitas hingga peluang pasar, serta kemudahan akses teknologi dan media sosial, ada banyak alasan mengapa bisnis F&B bisa menjadi pilihan menarik bagi Gen Z. Dengan kreativitas, inovasi, dan keberanian untuk mengambil risiko, Gen Z berhasil membawa perubahan signifikan dalam industri ini.

Meskipun tantangan tetap ada, pola pikir resilient dan visi yang kuat membuat mereka mampu menghadapi hambatan dan terus berkembang. Bisnis F&B tidak hanya menjadi sarana bagi Gen Z untuk mencapai kesuksesan finansial, tapi juga sebagai ajang penciptaan dampak sosial dan penguatan hubungan komunitas. Industri F&B akan terus berkembang, dan kontribusi Gen Z sebagai pengusaha muda yang inovatif dan adaptif menjadi salah satu pendorong utama perubahan tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image