Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahra Nurrokhimatus Sholikah

Eceng Gondok, dari Tanaman Hama Disulap Menjadi Berkah

Eduaksi | 2025-01-04 20:09:27

Oleh: Zahra Nurrokhimatus Sholikah, Mahasiswa Universitas Airlangga

Siapa yang tidak tahu eceng gondok? Tanaman hijau yang mengapung di air. Tanaman eceng gondok ini sangat cantik dan menjadi hiasan di perairan. Akar-akar dari tanaman ini bisa menjadi rumah bagi ikan-ikan kecil di perairan sungai. Namun, siapa sangka, kecepatan produksi tanaman ini justru membawa dampak buruk bagi lingkungan dan juga ekosistem perairan sungai.

Suburnya eceng gondok di perairan menyebabkan masalah baru bagi lingkungan. Banyak berita beredar mengenai banyaknya eceng gondok yang menutupi aliran sungai, menyebabkan banjir, bahkan ada yang menjadi sarang penyakit.

Mungkin benar jika eceng gondok ini bisa menjadi rumah bagi ikan-ikan kecil di sungai. Namun, eceng gondok yang tumbuh subur dan banyak ini bisa menghalangi jalannya air di suatu perairan sungai atau sejenisnya dan juga bisa merusak ekosistem di bawahnya, pasalnya dengan banyaknya eceng gondok di permukaan sungai ini bisa menutupi sinar matahari masuk, sehingga sinar matahari tidak bisa sampai ke dasar sungai, padahal kehidupan di bawah permukaan sungai sangat membutuhkan kehadiran sinar matahari.

Ternyata eceng gondok yang dianggap bermasalah ini dapat diubah menjadi hal yang lebih bermanfaat, mungkin tidak banyak orang tahu kalau batang dari eceng gondok ini bisa diubah menjadi kertas. Ya, kertas yang bisa kita buat untuk menulis ataupun melukis. Pembuatan kertas ini dipraktikkan oleh mahasiswa baru Universitas Airlangga tahun 2024 dalam melaksanakan proyeknya di semester satu ini.

Salah satu kelompok pada kelas PDB, tepatnya kelompok 3 PDB 59 ini berhasil membuat kertas berbahan dasar eceng gondok, meskipun kertas yang berasal dari eceng gondok ini sudah pernah dibuat oleh penelitian sebelumnya, tapi kelompok ini berhasil membuat dengan formula yang berbeda dari studi sebelumnya. Pembuatan kertas berbahan dasar eceng gondok ini difokuskan untuk mengurangi volume eceng gondok di perairan sungai Jagir.

foto produk

Berawal dari sebuah permasalahan yang tengah dihadapi oleh warga terkait volume eceng gondok yang kian bertambah, kelompok ini berhasil mendapatkan ide untuk mengubahnya menjadi suatu hal yang lebih bermanfaat. Kebanyakan eceng gondok ini akan diambil dan dibuang ke suatu tempat ataupun ke laut.

Daripada dibuang sia-sia, eceng gondok tersebut diubah menjadi kertas. Dalam pembuatannya tentunya banyak masukan dari berbagai pihak. Mulai dari pengeringan, pencampuran bahan, pencetakan, pengeringan lembaran kertas hingga akhirnya proses finishing menjadi kertas yang rapi dan terukur. Kelompok 3 ini sepakat untuk menghasilkan karya berupa kartu ucapan dan pembatas buku. Yang pada akhirnya produk ini berhasil laku di pasaran tingkat mahasiswa.

Dengan banyaknya produk-produk serupa diharapkan setiap individu bisa termotivasi untuk bisa memanfaatkan suatu hal yang bermasalah menjadi suatu hal yang bermanfaat. Produk-produk ramah lingkungan seperti ini perlu dipromosikan kepada anak-anak muda, agar mereka merasa tergugah untuk bisa membuat suatu produk ramah lingkungan. Meskipun kualitas antara kertas berbahan kayu dengan kertas berbahan dasar eceng gondok ini berbeda, tapi fungsi diantara keduanya sama.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image