Jomblo? Coba Lakukan Tren Ini Di Tahun Baru
Trend | 2025-01-04 15:31:06Setiap orang memiliki tradisi masing-masing dalam perayaan tahun baru, seperti bermain kembang api dan bakar-bakar bersama. Pada kali ini banyak sekali orang yang melakukan tren makan anggur di bawa meja yang sempat populer di media sosial, termasuk tiktok dan instagram.
Tren ini dilakukan saat menjelang tahun baru , dimana mereka akan memakan anggur dibawah meja, lalu membuat suatu permohonan sembari sedang memakan anggur. Diberi waktu sekitar 1 menit untuk memakan 12 anggur.
Tren memakan anggur tersebut berasal dari tradisi Spanyol, tradisi makan anggur di bawah meja yang dikenal sebagai " las doce uvas de la suerte" atau "12 anggur keberuntungan", dilansir dari All recipes, Rabu (4/1/2025).
Dikutip dari The Standard, tradisi ini dimulai di kota Alicante, Spanyol, pada akhir 1800-an. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan anggur yang melimpah. Pada awal 1900-an, kebiasaan ini semakin populer, tidak hanya di Spanyol, tapi juga di negara-negara Amerika Latin.
Jika berhasil memakan 12 anggur dalam 1 menit maka seseorang dipercaya akan mendapatkan keberuntungan, kesuksesan, dan energi positif pada tahun mendatang. Mereka juga dapat memohon untuk mendapatkan pasangan cinta di tahun berikutnya.
Namun, Jika seseorang gagal melakukan menyantap 12 buah anggur hingga jam 00:00, mereka dipercaya ia akan mengalami tahun yang sial. Anggur yang dipercaya cocok untuk melakukan tradisi ini ialah, jenis anggur Aledo.
Anggur ini ialah varietas tradisional Spanyol yang dilindungi oleh negara asal anggur tersebut. Anggur ini dibungkus di dalam kantong kertas saat matang supaya menghasilkan anggur yang manis, pucat, dan berkulit tipis.
Gimana nih kawan-kawan? Tertarik untuk melakukan tren ini di tahun berikutnya atau tidak?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.