Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Stroke pada Usia Produktif dalam Mewujudkan Indonesia Maju 2045
Gaya Hidup | 2025-01-04 14:18:35Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di Asia Tenggara yang memiliki potensi untuk menjadi negara maju. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik 2022, pada tahun 2020-2030 diperkirakan Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi dimana sebesar 68,3% dari penduduk Indonesia berusia produktif yaitu rentang usia 15 hingga 64 tahun. Potensi ini dapat memberikan manfaat besar dalam hal tenaga kerja dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan efektif dan efisien. Salah satu sasaran transformasi sosial untuk Indonesia Maju dengan mendukung tercapainya puncak bonus demografi dalam sektor kesehatan yang memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga kelompok usia produktif memiliki kesehatan dan kecerdasan yang optimal. Namun, bagaimana jika kelompok usia produktif mengalami masalah kesehatan? Hal tersebut tentu saja dapat mengganggu produktivitas dan dapat menghambat pertumbuhan negara Indonesia.
Permasalahan Kesehatan yang menjadi tantangan serius dan dapat menghambat pertumbuhan negara Indonesia saat ini adalah tingginya angka kematian yang disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM). Menurut Profil Statistik Kesehatan 2023, mencatat bahwa 66% kematian penduduk Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular dan akan terus mengalami peningkatan. Tingginya angka kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular dapat mengancam kelangsungan hidup, perkembangan, dan kemajuan bangsa.
Penyakit stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia. Menurut WHO, stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak, baik secara fokal maupun global, karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Gejala stroke berlangsung selama 24 jam atau lebih. Stroke dibagi menjadi dua tipe: pertama, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah menuju otak terblokir oleh pengentalan darah atau partikel asing, seperti plak lemak. Kedua, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan kerusakan pada jaringan otak. Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stroke di Indonesia pada tahun 2023 berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk usia ≥ 15 tahun sebesar 8,3% atau diperkirakan sebanyak 638.178 orang.
Setiap individu perlu berperan aktif untuk menjaga kesehatan diri dan mencegah penyakit yang dapat menyerang agar bangsa ini benar-benar bisa merasakan manfaat dari bonus demografi dan menghindari risiko yang ada. Melihat kondisi tersebut perlu adanya Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit stroke khususnya pada usia produktif.
Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan penyakit stroke, antara lain: pertama, edukasi masyarakat merupakan langkah awal untuk penyuluhan dasar guna meningkatkan kesadaran Masyarakat. Edukasi kepada masyarakat dapat dilakukan melalu langkah kecil seperti memberi pengetahuan tentang faktor risiko stroke, tanda-tanda awal, cara pencegahan. Dan termasuk mengajarkan gaya hidup sehat, seperti pola makan yang baik, olahraga, dan menghindari stres.
Kedua, Deteksi dini merupakan salah satu cara untuk mendeteksi penyakit stroke sejak dini, sehingga dapat mengambil tindakan lebih cepat untuk mencegah perkembangan penyakit stroke lebih lanjut yang mengakibatkan komplikasi. Deteksi dini yang dapat dilakukan berupa pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara rutin. Ketiga, pemberdayaan tanaman obat dapat menjadi pendekatan yang bermanfaat untuk pencegahan dini penyakit stroke. Beberapa tanaman memiliki sifat yang dapat membantu mengurangi risiko stroke dan memperkuat kesehatan tubuh,seperti bawang putih dan seledri. Daun seledri memiliki kandungan senyawa kimia yang terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan mencegah stroke.
Adanya edukasi, dukungan, dan promosi gaya hidup sehat, dapat mengurangi risiko stroke dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Diharapkan dengan adanya upaya pencegahan penyakit stroke dapat menekan angka kematian yang diakibatkan oleh penyakit tidak menular dan dapat memaksimalkan bonus demografi yang akan datang untuk mendukung terciptanya Indonesia Maju.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.