Kamu Pilih Mana, Skena atau Starboy?
Gaya Hidup | 2025-01-03 22:37:12Dunia terus berkembang, begitu pula dengan gaya hidup dan identitas yang melekat pada generasi muda. Saat ini, istilah "Skena" dan "Starboy" menjadi tren yang sering dibicarakan, terutama di media sosial. Namun, apa sebenarnya arti dari kedua istilah tersebut, dan gaya hidup mana yang lebih cocok untukmu?
Skena, sering dihubungkan dengan anak-anak muda yang aktif di subkultur tertentu, seperti musik indie, seni jalanan, atau komunitas kreatif lainnya. Mereka cenderung memiliki ciri khas yang unik, mulai dari gaya berpakaian yang edgy, selera musik yang tidak mainstream, hingga sikap yang cenderung santai namun penuh kebebasan berekspresi. Bagi mereka, hidup adalah tentang keaslian dan menikmati hal-hal sederhana yang memiliki makna mendalam. Skena bisa jadi pilihan untuk kamu yang suka tampil berbeda dan ingin menjadi bagian dari komunitas yang erat.
Di sisi lain, Starboy mencerminkan gaya hidup seseorang yang glamor, ambisius, dan sering terlihat menikmati gemerlap dunia modern. Istilah ini dipopulerkan oleh lagu The Weeknd, yang menggambarkan seseorang yang hidup di tengah kemewahan dan popularitas. Starboy terkesan lebih perfeksionis, selalu ingin terlihat memukau, dan tidak ragu mengejar impian besar. Jika kamu adalah tipe orang yang suka tampil menonjol, menikmati perhatian, dan memiliki ambisi untuk menjadi pusat dunia, maka Starboy mungkin lebih cocok untukmu.
Namun, memilih antara Skena atau Starboy bukanlah perkara benar atau salah. Keduanya hanyalah representasi dari gaya hidup yang berbeda. Kamu bisa menjadi bagian dari Skena yang penuh keaslian atau menjadi Starboy yang gemerlap. Atau, kenapa tidak menggabungkan keduanya? Pada akhirnya, pilihlah apa yang paling sesuai dengan dirimu, karena menjadi diri sendiri adalah tren yang tidak akan pernah ketinggalan zaman. Jadi, kamu pilih mana?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.