Peningkatan Eating Disorder pada Remaja, Dampak Negatif dari Sosial Media
Gaya Hidup | 2025-01-03 18:59:11Perkembangan teknologi digital seperti Sosial Media memiliki banyak dampak positif maupun negatif, kita bisa melihat dari berbagai kasus yang terjadi pada remaja saat ini salah satunya yaitu penyakit Eating Disorder yang merujuk pada penyakit mental yang disebabkan oleh gangguan makan yang tidak wajar.
Sosial media sering menggambarkan standar kecantikan yang tidak sehat dan berbahaya, oleh karena itu, banyak remaja yang berpikir untuk mencapai standar kecantikan tersebut dengan menggunakan berbagai cara seperti diet ekstrim yang tidak wajar ataupun menggunakan obat-obatan yang klaimnya dapat menurunkan atau menaikkan berat badan.
Eating Disorder terjadi pada berbagai kelompok usia, selain dapat terjadi pada orang dewasa penyakit ini juga rentan terjadi pada remaja, karena masa remaja adalah masa dimana kita mencari jati diri termasuk juga dalam hal penampilan secara fisik, berbagai jenis penyakit eating disorder yang sering terjadi seperti.
Berbagai platform sosial media seperti TikTok, Instagram, Facebook maupun X menampilkan standar kecantikan yang tidak realistis bahkan sampai membuat penggunanya harus mengedit foto agar tampak ramping dan memiliki tubuh yang ideal agar dapat menjadi percaya diri, karena ada begitu banyak fenomena yang terjadi kita membutuhkan solusi yang tepat untuk menghindari eating disorder yang dipicu oleh konten yang ada di sosial media tersebut. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:
1. Selektif dalam Memilah Konten-Konten yang ada di Sosial Media
Kita dapat mengunfollow atau mengaktifkan fitur mute pada akun yang menampilkan standar kecantikan yang tidak realistis dan fokuslah pada akun yang mengsupport keragaman bentuk tubuh maupun akun yang berfokus pada kesehatan mental, seperti body positivity.
2. Fokus pada Kesehatan, Bukan hanya Penampilan Semata
Memang benar jika memiliki penampilan yang cantik dengan tubuh ramping merupakan mimpi bagi sebagian orang, tapi apakah penampilan itu sendiri lebih penting daripada kesehatan kita? yang kita butuhkan adalah tubuh yang sudah sesuai dengan Indeks Massa Tubuh atau BMI. Utamakan untuk lebih fokus ke gaya hidup yang sehat serta pola makan yang seimbang daripada dan yang terpenting hindari mengikuti diet ekstrem yang berbahaya.
3. Berkonsultasi dengan Psikolog yang lebih Berpengalaman
Temuilah profesional seperti psikolog agar kita dapat berkonsultasi lebih lanjut mengenai gangguan makan yang sedang kita alami untuk tahu cara menangani dan mengatasinya dengan tepat. Serta tanamkan pada diri kita bahwa tidak semua yang ditampilkan di sosial media adalah sesuatu yang wajib kita ikuti.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.