Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novi Riski Anam Putri

Mengapa Tidur yang Cukup bisa Lebih Bermanfaat daripada Latihan Fisik?

Eduaksi | 2024-12-27 15:15:36

Di dunia yang semakin berfokus pada produktivitas banyak orang berpikir bahwa latihan fisik adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan.Rutin berolahraga mulai dari latihan kardio hingga angkat beban ,dianggap sebagai jalan terbaik menuju tubuh yang sehat dan bugar,namun beberapa fakta bahkan penelitian terbaru menunjukan bahwa tidur yang cukup bisa lebih bermanfaat daripada latihan fisik.

Tidur bukan sekadar waktu bagi tubuh untuk beristirahat setelah beraktivitas seharian. Selama tidur, tubuh melakukan pemulihan mendalam, memperbaiki sel-sel yang rusak, mengatur hormon, dan melakukan berbagai proses regenerasi yang penting. Bahkan, National Institutes of Health (NIH) menyatakan bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk fungsi otak yang optimal, keseimbangan hormon, pembentukan otot,dan pengendalian emosional.

Bagaimana tidur dapat mempengaruhi pengendalian emosi ? hal itu yang mungkin terlintas saat anda membaca artikel ini , hal itu dapat terjadi karena saat tidur, otak melakukan proses pemulihan dan pengaturan ulang sistem saraf, khususnya di bagian amigdala, pusat pengolahan emosi di otak. Dalam kondisi kurang tidur, amigdala menjadi lebih aktif dan reaktif, menyebabkan individu lebih mudah marah, cemas, atau stres. Sebaliknya, tidur yang berkualitas membantu meningkatkan fungsi korteks prefrontal, area otak yang bertugas meredam reaksi emosional berlebihan dan mendukung pengambilan keputusan yang rasional.Menurut penelitian yang dipublikasikan di Nature Reviews Neuroscience, kekurangan tidur dapat menurunkan kemampuan seseorang untuk mengenali dan memproses emosi dengan tepat, baik emosi diri sendiri maupun orang lain. Hal ini berdampak langsung pada hubungan interpersonal dan kemampuan menghadapi situasi sulit.

Tidak hanya itu mungkin anda juga pernah bertanya-tanya kenapa Anda merasa lapar sepanjang hari setelah begadang? Jawabannya ada pada hormon tubuh yang kacau akibat kurang tidur.

Leptin, si "hormon kenyang," memberi tahu otak bahwa tubuh sudah cukup makan. Kurang tidur menurunkan leptin, sehingga Anda tidak merasa kenyang meskipun sudah makan cukup.

Ghrelin, si "hormon lapar," justru meningkat saat Anda kurang tidur, membuat tubuh terus merasa butuh makanan, terutama yang tinggi gula dan lemak.

Kombinasi keduanya menciptakan lingkaran setan: Anda makan lebih banyak, memilih makanan tidak sehat, dan akhirnya berisiko kenaikan berat badan , gangguan metabolisme bahkan dapat membuat latihan fisik yang anda lakukan sia sia .

Selain mempengaruhi emosi dan rasa lapar, kurang tidur juga memberikan dampak besar pada produktivitas dan kemampuan fokus Anda. Pernah merasa sulit berkonsentrasi setelah tidur malam yang buruk? Atau lupa hal-hal sederhana yang biasanya Anda ingat dengan mudah? Ini adalah beberapa efek nyata dari otak yang kelelahan akibat kurang tidur.

Kurang tidur berdampak besar pada kinerja otak, mulai dari penurunan fokus hingga gangguan memori. Koneksi antara korteks prefrontal yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah melemah, sehingga kita lebih mudah teralihkan oleh hal-hal kecil dan kesulitan menyelesaikan tugas kompleks.

Tidur yang cukup bukanlah hal yang bisa kita anggap sepele. Dalam dunia yang semakin berfokus pada produktivitas, kita sering kali meremehkan pentingnya tidur, lebih memilih begadang demi mengejar pekerjaan atau tugas perkuliahan. Namun, seperti yang telah dijelaskan, tidur yang berkualitas memiliki peran yang tak kalah penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dan pikiran. Tanpa tidur yang cukup, kita tidak hanya mengorbankan kesejahteraan mental dan emosional, tetapi juga kesehatan fisik kita.

Fakta bahwa tidur dapat mempengaruhi emosi, hormon, fokus, kreativitas, dan produktivitas kita seharusnya menjadi pengingat bahwa tidur bukanlah kemewahan, melainkan investasi untuk jangka panjang. Tanpa tidur yang cukup, meskipun kita berusaha keras berolahraga atau menjalani gaya hidup sehat, tubuh kita tetap tidak akan berfungsi dengan optimal. Oleh karena itu, mari kita mulai memperlakukan tidur sebagai prioritas, bukan pilihan.

Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa tubuh kita membutuhkan waktu untuk pulih, tidak hanya dari latihan fisik, tetapi juga dari tekanan mental dan emosional yang kita hadapi sehari-hari. Tidur yang cukup bukan hanya sekedar istirahat itu adalah investasi dalam kualitas hidup kita. Dengan tidur yang cukup, kita akan lebih produktif, lebih bahagia, dan lebih sehat. Jadi, jika kita ingin benar-benar meraih kesuksesan dalam hidup, jangan lupakan satu hal yang paling dasar—tidur yang cukup adalah fondasi utama untuk segala pencapaian.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image