Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fathur Riziq Yusufi

Fenomena E-Sport, Apakah Layak Dijadikan Karir?

Games | 2024-12-26 20:39:28
Bikin comeback gemilang lawan RRQ, EVOS ID raih gelar juara dunia M1 | ONE Esports Indonesia" />
juara m1 word champions mobile legend, sumber: Bikin comeback gemilang lawan RRQ, EVOS ID raih gelar juara dunia M1 | ONE Esports Indonesia

Dalam beberapa tahun terkahir, industri E-sport telah berkembang menjadi fenomena yang tidak bisa terlewatkan. Di Indonesia sendiri E-sport semkain popular, terutama dikalangan generasi muda. Beberapa dari mereka bercita-cita ingin menjadi atlet E-sport layaknya muhamad ikhsan atau lebih sering dikenal dengan RRQ Lemon. Namun, ditengah popularitas ini muncul pertanyaan apakah E-sport layak dijadikan karir?

E-sport sendiri memiliki peluang ekonomi yang menjanjikan. Dilihat dari data laporan Newzoo menunjukan bahwa industry E-sport global menghasilkan pendapatan lebih dari 1,5 milliar USD pada 2023. Pendapatan tersebut sebagian besar dari sponsor, hak siar, ataupun merchandise. Indonesia sebagai salah satu pasar gaming terbesar di Asia Tenggara juga meraakan pertumbuhan industry ini, salah satu tournament terbesar di Indonesia seperti Mobile Legend professional League atau lebih sering disebut MPL ID tidak hanya menarik jutaan penonton, tetapi juga menawarkan hadiah yang nilainya mencapai miliaran rupiah.

Dalam salah satu episode podcast Empetalk oleh Jonathan Liandi yang membahas tentang dunia E-sport, salah satu Co-Founder dan CEO dari tim RRQ, Andrian Paulin atau lebih sering dikenal dengan RRQ AP mengatakan bahwa seorang atlet E-sport professional di Indonesia dapat menghasilkan ratusan juta rupiah perbulan yang berasal dari gaji, sponsor, dan bonus tournament. Hal ini menunjukan bahwa E-sport bukan hanya sekedar main game tetapi juga menghasilkan pundi-pundi rupiah yang bisa mengubah hidup seseorang. Selain dari gaji dan hadiah tournament, atlet E-sport memiliki peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan melalui streaming seperti youtube, serta mendapatkan endorsement dari beberapa brand. Fenomena ini menunjukan bahwa E-sport dapat menjadi pendapatan yang stabil setara dengan karir diolahraga konvensional.

Menjadi atlet E-sport tidaklah mudah, mereka membuthkan latihan selama berjam-jam setiap harinya untuk mengasah strategi. Selain itu pentingnya kedisiplinan dan mental yang kuat menjadi salah satu bakat atau keahlian yang harus dimiliki oleh seorang atlet E-sport. Salah satu mantan altet E-sport mengungkapkan bahwa latihan tim bisa berlangsung hingga 10 jam perhari untuk mempersiapkan tournament besar.

Meski menjanjikan E-sport meiliki tantangan besar yang perlu diperhatikan. Salah satu tantangan utama adalah ketidakpastian karir. Rentang usia pemain professional biasanya pendek karena ketatnya persaingan pemain muda, kebanyakan pemain bisanya mencapai puncaknya pada usia 20-an. Selian itu risiko seperticidira fisik, masalah kesehatan menjadi kendala yang dihadapi oleh pemain. Selain itu banyak dari masyarakat Indonesia memandang bermain game sebagai aktivias yang tidak produktif.

Agar E-sport menjadi kari yang layak, dukungan dari pemerintah perlu ditingkatka, misalnya dalam hal menyediakan regulasi untuk melindungi hak-hak dari pemain. Upaya ini sudah dimulai dengan adanya tournament Piala Presiden E-sport ataupun perlombaan Sea Games. Tetapi langkah ini perlu ditingkatkan dengan perlindungan hukum yang jelas. Diversifikasi karir juga penting bagi seorang atlet E-sport, banyak mantan atlet kini sukses menjadi streamer, bahkan menjadi pelatih. Hal ini membantu para mantan atlet tetap relevan di industry E-sport.

E-sport karir yang layak untuk dipertimbangkan, terutama di era digital yang terus berkembang. Seperti profesi lainya, E-sport memerlukan perencanaan yang matang, dukungan ekosistem, dan pengakuan sosial agar bisa menjadi pilihan karir. Generasi muda yang becita-cita menjadi atlet E-sport harus memahami dan mempertimbangkan risiko yang ada.

Fathur Riziq Yusufi adalah seorang mahasiswa jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasakti Tegal. Selain menekuni dunia akademik, ia juga aktif dalam kegiatan organisasi, khususnya di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPS E-Sport. Dengan hobi bermain game, ia memanfaatkan minatnya tersebut untuk berkontribusi dalam komunitas e-sport kampus, menjadikannya salah satu mahasiswa yang aktif dan berprestasi baik di bidang akademik maupun non-akademik. komunikasi lebih lanjut bisa hubungi IG: @fryyy.24

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image