Menghadapi Banjir Musiman: Strategi Kesiapsiagaan yang Bisa Dilakukan di Rumah
Edukasi | 2024-12-26 13:57:24Akhir tahun adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Perayaan Natal, libur panjang, dan persiapan tahun baru menghadirkan euforia yang khas. Namun, di Indonesia, akhir tahun juga menandai puncak musim hujan yang sering membawa ancaman banjir di berbagai daerah, termasuk kota-kota besar seperti Surabaya. Fenomena ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan bencana, terutama bagi keluarga yang kediamannya merupakan lokasi banjir tahunan terjadi.
Banjir di Indonesia bukanlah hal baru. Setiap tahun, ribuan keluarga harus mengungsi, rumah-rumah terendam, dan aktivitas masyarakat terganggu. Di Surabaya, sebagai contoh, banjir tahun ini memperlihatkan kerentanan tata kelola kota yang belum optimal. Drainase yang tersumbat, tata ruang yang tidak berkelanjutan, dan perilaku membuang sampah sembarangan memperparah kondisi tersebut.
Ironisnya, meski banjir menjadi masalah tahunan, banyak pihak yang masih kurang sadar akan pentingnya mitigasi bencana. Padahal, kesiapsiagaan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif masyarakat.
Keluarga adalah garda terdepan dalam menghadapi bencana. Dengan persiapan yang matang, keluarga tidak hanya dapat melindungi anggotanya dari bahaya akibat banjir, tetapi juga membantu meringankan beban pemerintah dan komunitas sekitar. Antisipasi bencana yang baik dapat meminimalkan risiko kerugian keluarga.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan keluarga sebagai antisipasi bencana banjir, sebagai berikut:
1. Mengetahui lokasi rumah adalah daerah rawan banjir atau tidak, kemudian menentukan rute dan tempat pengungsian terdekat.
2. Menyimpan dokumen-dokumen penting di wadah tahan air dan letakkan dalam satu tempat yang mudah dibawah.
3. Selalu siapkan tas khusus yang berisi obat-obatan, makanan instan, air, senter sebagai antisipasi keadaan darurat.
4. Tinggikan penempatan barang-barang elektronik atau dokumen penting
5. Selalu memantau peringatan dini banjir dan curah hujan melalui aplikasi-aplikasi terkini.
6. Lakukan latihan evakuasi atau hal yang harus segera dilakukan saat banjir terjadi secara berkala pada seluruh anggota keluarga.
7. Selalu periksa saluran air di sekitar rumah, kemudian bersihkan secara rutin agar tidak tersumbat.
8. Tegaskan untuk tidak membuang sampah sembarangan pada seluruh anggota keluarga.
Keluarga yang sadar akan risiko banjir tidak hanya akan lebih siap menghadapi bencana, tetapi juga menjadi contoh bagi orang lain. Mengubah pola pikir dari "menghadapi saat banjir datang "menjadi "selalu siap setiap saat" adalah langkah penting untuk mengurangi kepanikan akhir tahun akibat banjir.
Banjir tahunan tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya dapat diminimalkan jika setiap keluarga berperan aktif dalam kesiapsiagaan. Di akhir tahun ini, mari menjadikan momen refleksi sebagai awal komitmen baru. Kesiapsiagaan dimulai dari rumah.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.