Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Radang Gusi
Edukasi | 2024-12-23 15:30:57Radang gusi adalah kondisi yang memengaruhi kesehatan gusi akibat infeksi bakteri yang berasal dari penumpukan plak dan karang gigi. Masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%. Penumpukan plak ini berasal dari sisa-sisa makanan yang menempel di permukaan gigi dan bercampur dengan bakteri di mulut yang nantinya akan membentuk menjadi karang gigi.
Karang gigi memiliki lapisan yang tebal sehingga membuat bakteri menjadi lebih mudah berkembang biak,apabila hal tersebut terus dibiarkan maka bakteri akan mengikis gusi dan mengakibatkan radang gusi. Gejala pennyakit ini sering kali tidak disadari oleh penderitanya,namun ada beberapa gejala yang dapat dialami misalnya, ditandai dengan memerahnya gusi di sekitar pangkal gigi,yang kedua gusi mudah berdarah ketika menyikat gigi,yang ketiga bau napas menjadi tidak sedap,kemudian nyeri saat mengunyah makanan,dan yang terakhir gusi bengkak disertai rasa sakit.
Beberapa cara untuk membantu proses pengobatan radang gusi yakni mengonsumsi makanan mengandung vitamin C dan kalsium, perbanyak minum air putih agar kondisi mulut tidak kering, menggunakan sikat gigi yang lembut dan rutin mengganti setiap 3 atau 4 bulan sekali,kemudian membersihkan sela sela gigi dari sisa makanan menggunakan obat kumur,mengurangi makanan dan minuman yang tinggi akan gula,dan yang terakhir adalah jangan merokokok.
Referensi:
Tirtonegoro, d. S. (2023, Februari 20). Radang Gusi. Diambil kembali dari Kementrian Kesehatan: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2183/radang-gusi
Rokom. (2021, September 17). Kemenkes Tingkatkan Layanan Kesehatan Gigi dan Mulut Yang Aman Dari Penularan COVID-19. Diambil kembali dari Sehat Negeriku Sehatlah Bangsaku: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20210912/3338465/kemenkes-tingkatkan-layanan-kesehatan-gigi-dan-mulut-yang-aman-dari-penularan-covid-19/
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.