Menyelamatkan Generasi Muda: Pentingnya Literasi Keuangan di Era Digital
Eduaksi | 2024-12-21 15:42:44Tahukah Anda? hanya 33% orang dewasa di seluruh dunia yang dianggap melek keuangan (S&P Global, 2015). kurangnya pemahaman tentang literasi keuangan ini menyebabkan banyak generasi muda yang terjerumus situs judi online maupun pinjaman online. Di Indonesia, minimnya literasi ditunjukkan dengan banyaknya para remaja yang menjadikan judi sebagai permainan mereka sehari-hari bahkan mereka rela untuk membayar berapapun untuk menang. Selama tahun 2023 uang transaksi judi online bisa mencapai 327 triliun sedangkan pada tahun 2024 mencapai 110 triliun (Kementerian PANRB, 2024).
Apa Itu Literasi Keuangan?
Literasi keuangan sangat penting untuk menunjang manajemen keuangan kita sehari-hari. Dengan literasi keuangan kita menjadi bijak untuk mengatur finansial kita, sehingga dengan pendapatan sedikit pun tetap bisa dimanfaatkan secara maksimal. Definisi ini sesuai dengan pandangan OJK (2023), yang menyatakan bahwa pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang memengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan keuangan masyarakat
Mengapa Literasi Keuangan Penting bagi Generasi Muda?
Menghindari jeratan utang
Di era globalisasi ini akses terhadap segala hal menjadi mudah. Salah satunya ialah berbelanja. Dengan adanya aplikasi belanja online maupun kemudahan layanan kredit seperti pay later atau kartu kredit. Kemudahan tersebut membuat masyarakat sering tergiur dengan belanja online. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna pinjaman online di Indonesia berusia 19-34 tahun (Kompas, 2023). Ini menunjukkan minimnya pemahaman terhadap risiko masalah keuangan. Sikap konsumtif yang tidak diimbangi dengan pemahaman literasi membuat mereka dapat terjerat masalah utang karena tidak mampu membayar.
Menumbuhkan Kebiasaan Berinvestasi
Dengan kemampuan literasi keuangan yang mumpuni maka mereka akan berpikir bagaimana caranya agar dapat memanfaatkan uangnya dengan maksimal dan dapat menghadapi segala permasalahan finansial. Salah satu masalah yang akan dihadapi ialah inflasi. Nah investasi merupakan salah satu solusi yang bisa digunakan. Investasi selain untuk menghindari inflasi bisa juga menjadi passive income.
Mendukung Stabilitas Ekonomi Nasional
Generasi muda yang paham akan literasi keuangan maka akan menimbulkan sifat konsumtif yang sehat dan dapat ikut berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. Literasi keuangan bagi masyarakat luas dapat berdampak pada pemanfaatan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan.
Langkah-Langkah Meningatkan Literasi Keuangan
Edukasi sejak dini
Ketika sejak kecil sudah diajari dengan literasi keuangan maka kebiasaan ini akan terbawa sampai dewasa. Pada usia anak-anak peranan orang tua sangat penting karena lingkungan keluarga sangat berpengaruh positif dan signifikan tehadap literasi keuangan(DANURAHMAN, 2023). Di beberapa negara, seperti Finlandia, yang menerapkan Pendidikan literasi keuangan di sekolah dasar membuat generasi muda lebih bijak dalam hal finansial dan sedikit yang terjebak dalam jeratan utang. Pendidikan ini membantu para siswa dalam memahami konsep keuangan dasar, mengelola anggaran, dan membuat keputusan finansial yang bijak (OECD, 2020).
Memanfaatkan teknologi
Generasi muda kini ialah sebagai generasi pengguna utama teknologi. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebagai media pembelajaran literasi keuangan. Terdapat banyak aplikasi keuangan seperti Spendee, Money Lover, Bibit, atau Mint dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang efektif. Dalam sebuah workshop, menunjukkan penggunaan aplikasi Mint dapat melacak pengeluaran, menyusun anggaran, dan membuat keputusan keuangan berdasarkan data aktual sehingga para penggunanya dapat meningkatkan kemampuannya dalam literasi keuangan (Davis & Hasler, 2021).
Membangun Kesadaran Diri
Kesadaran diri ini penting karena semua hal itu dimulai dari kesadaran diri. Hal ini dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari seperti menyisihkan uang jajan. Ini dapat berdampak besar di kemudian hari, Sehingga dapat meminimalisir sifat konsumtif yang tak terukur.
Kesimpulan
Dengan demikian, pentingnya literasi keuangan bagi generasi muda sangatlah nyata, kerja sama antara pemerintah, intitusi Pendidikan, orang tua dan masyarakat diperlukan untuk ikut meningkatkan literasi keuangan di Indonesia. Sehingga dapat mencetak generasi yang mandiri dan mampu menghadapi tantangan zaman khususnya dalam mengelola finansial.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.